Skip to main content
Christ ConsciousnessKesadaran KristusSetyo Hajar DewantoroSpiritual

Pentingnya Melepas Noda Dalam Diri

15 March 2021 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Poros dari semua ajaran spiritual adalah pemurnian jiwa. Secara faktual, siapa pun yang hidup di bumi ini, lalu sempat ada di fase ketidaksadaran–tidak terhubung pada Roh Kudusnya–pasti akan banyak mendatangkan noda dalam diri. Noda inilah yang menjadi penghalang/ tabir yang semakin tebal antara diri dan Diri Sejati. Semakin banyak noda, seperti luka batin, dosa, dan ilusi, maka semakin susah kita menemukan kebenaran sejati dan kebahagiaan yang nyata.

Laku spiritual membuat setiap orang bisa mengakses kekuatan Ilahi yang bisa menjernihkan semua noda dalam diri. Tegasnya, setiap orang yang pernah terlahir di bumi, niscaya pernah berbuat dosa dan terluka jiwanya. Tetapi, jika seseorang punya tekad yang kuat untuk memurnikannya, semua pasti bisa dimurnikan. Tidak perlu berputus asa. Semua luka batin pasti bisa disembuhkan. Semua dosa pasti bisa diampuni. Semua jejak karma buruk pasti bisa disirnakan. Hanya dengan tuntasnya proses pemurnian diri inilah pencerahan bisa terjadi.

Pencerahan adalah tataran evolusi yang selayaknya dicapai setiap diri yang terlahir di bumi. Pencerahan erat kaitannya dengan kedamaian dan kebahagiaan surgawi. Orang yang tercerahkan akan merasakan kebahagiaan yang konstan. Bagi para pejala spiritual, jadikan ini sebagai prioritas: laku spiritual tentang mentransformasi diri dan pondasinya kemurnian jiwa di setiap lapis kesadaran. Tidak ada gunanya memiliki banyak pengetahuan spiritual, namun jiwa tidak termurnikan.

Apakah kemurnian jiwa seseorang bisa dievaluasi?

Siapa pun yang mempunyai Rasa Sejati yang tajam, pasti bisa mengevaluasi kemurnian jiwa seseorang. Mereka bisa membedakan orang yang masih memiliki luka batin, jejak dosa, ilusi, dan energi yang tidak selaras. Adanya evaluasi merupakan hal yang sangat berharga bagi semua pejalan keheningan. Kita harus memastikan semuanya ada di jalur yang tepat.

Jika masalah Anda ada pada luka batin yang terkadang Anda tidak mengerti sumbernya, maka bertekad-kuatlah dengan kepasrahan yang total agar luka batin bisa disembuhkan dengan kuasa dan kasih Tuhan. Kunci keberhasilan dari proses pemulihan semua luka jiwa ini adalah kita mau berkomunikasi dengan penuh kesungguhan kepada Sang Roh Kudus. Sederhananya, Anda sering berbicara dengan diri Anda sendiri dalam keheningan yang sesungguhnya. Jika Anda mempunyai rasa sakit, jangan disangkal, akui saja rasa sakit itu. Lalu, ungkapkan.

“Gusti yang Agung, saya merasa masih ada dendam yang membara di hati saya. Jujur, saya masih belum bisa melepas dendam ini. Saya masih marah. Tapi, saya ingin terbebas dari penderitaan akibat dendam ini. Berilah saya petunjuk. Limpahkan kuasa dan kasihMu. Saya pasrah sepenuhnya. Hanya dengan pertolonganMu, saya bisa terbebaskan dari semua penderitaan ini.”

Jika Anda mengetahui sosok orang yang membuat Anda marah, maka akuilah. Dan, ungkapkan.

“Tuhan, saya benar-benar masih marah dengan orang ini. Maka, biarlah saya punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Biarlah pada momen ini, saya dilunakkan hatinya dengan kuasa dan kasihMu. Biarlah saya bisa mengasihi orang ini dengan tanpa syarat.”

Hal-hal seperti ini perlu dilakukan untuk mengakses kuasa Ilahi sebagai penyembuhan. Selain luka batin, Anda yang memiliki dosa, ungkapkan pula.

“Tuhan yang Maha Pengasih, di dalam keheningan ini, saya memohon pengampunan yang sepenuhnya atas segala keangkaramurkaan yang pernah saya lakukan, baik yang saya sadari, tidak saya sadari, saya ingat, maupun tidak saya ingat. Saya pasrah agar dengan keberserahan ini, segala jejak dosa dan karma buruk ini dibakar oleh api suciMu.”

Jika Anda masih belum mengerti bagian yang harus disadari, intinya Anda berpasrah. Dan, ungkapkan.

“Tuhan, di dalam momen keheningan ini, aku pasrah. Biarlah api suciMu membakar segala jejak dosaku. Air suciMu membasuh segala luka dan menyirnakan segala angkara murka. Sinar suciMu membersihkan segala ilusi.”

Berkomunikasi seperti yang dicontohkan akan membawa Anda kepada rasa terhubung yang semakin mendalam kepada Tuhan yang nyata. Hal ini akan membangkitkan kekuatan Ilahi untuk semakin memurnikan jiwa Anda.

Apa penanda jiwa yang murni-jernih?

Penanda secara subjektif, diri Anda menjadi ringan, plong, bebas, lepas. Selain itu, alur kehidupan keseharian Anda terbebas dari masalah. Yang ada hoki keberlanjutan. Saat ada tantangan tertentu, pasti bisa dilampaui dengan mudah karena adanya pertolongan atau keajaiban Tuhan.

Semua ini tentang hukum tarik-menarik. Jika Anda masih menyimpan noda di dalam diri, Anda akan menarik segala masalah yang tidak selaras dalam hidup Anda. Namun, jika medan energi Anda jernih, maka Anda memancarkan vibrasi yang menarik segala keselarasan.

Mungkinkah kita memutus roda samsara dalam kehidupan?

Mungkin! Penderitaan itu dirasakan oleh mereka yang belum jernih jiwanya. Sebaliknya, yang sudah jernih jiwanya, ya, tidak ada penderitaan.

 

Workshop Mahadaya ‘The Christ Consciousness
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Lampung, 20-21 Februari 2021

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda