Saat kita meniti pertumbuhan spiritual, jangan bayangkan semuanya menjadi serba mudah. Akan ada banyak tantangan yang datang dan menghadang kita. Wawasan tentang tantangan dalam pertumbuhan spiritual ini akan membuat Anda tidak mudah baper.
1. Pertentangan Keluarga
Yang paling umum ketika kita bertumbuh di jalan spiritual ternyata ditentang oleh keluarga, seperti istri, anak, suami, orang tua, atau orang terdekat. Bahkan, pada satu titik ada yang berhijrah (pergi dari rumah sakit).
Fenomena pertentangan keluarga adalah fenomena yang lumrah. Secara alami saat kita berkumpul dalam satu keluarga, tingkat kesadaran masing-masing berbeda. Fase-fase kesadarannya tidak sama. Ketika ada yang tumbuh kesadarannya, begitu saja tersesat. Yang melakoni laku spiritual ini bahwa memahami dirinya sedang bertumbuh. Tetapi, tetangga / teman / saudara punya asumsi yang berbeda dengan kita.
Untuk teman-teman yang menghadapi situasi ini adalah tetap konsisten di jalan keheningan ini sembari memaklumi mereka. Di saat yang sama jangan punya kemelekatan sehingga kita menggadaikan kesadaran spiritual kita. Jalan terakhir saat mereka melawan kita dan kita tidak mau mengikuti kemauan mereka, pada akhirnya memang akan berpisah.
“Kalau kamu tetap di jalan itu, selesai sudah hubungan kita.”
Yang punya kemelekatan akan mengatakan, “Aku tidak mau Kehilanganmu. Lebih baik yang lepas kendali saja di jalan ini, nanti bisa masuk lagi.”
Baca Juga: Kesadaran Tentang Pengkhianatan
Saya tidak pernah menemukan fenomena yang seperti itu orangnya kembali lagi. Jika kita betul-betul menomorsatukan kebenaran yang kita mengerti dan sadari, maka kita akan diselaraskan.
Kasus-kasus kasus kasus kasus tersebut bisa banyak bentuknya. Misalnya, ada yang memang tidak berjatah, pasti akan berpisah. Jika itu memang harus berhasil demi kesempurnaan jiwa, pasti akan terjadi. Tapi, ada juga yang memang berjatah bertemu dan bersama. Keteguhan kita ada di jalan kebenaran ini, justru akan membuat mereka bertumbuh. Jika kita tidak mampu dan menyerah kalah karena kemelekatan kita pada mereka berarti sudah selesai perjuangan kita.
“Temukan jalan ini tidak gampang. Maka, jangan dijual murah!”
Semua punya jatah masing-masing. Hal ini tidak perlu dipaksa. Secara alami, ketika getaran kita semakin kuat, kita akan mampu mempengaruhi orang-orang di sekitar kita.
2. Kesulitan Hidup / Kejatuhan Finansial
Saat menekuni jalan spiritual ini, kita pasti akan ada pada fase memasuki situasi baru, meninggalkan segala yang dimiliki dari masa silam. Pada fase berpindah-pindah ini pasti ada fase kemunduran atau kejatuhan finansial. Saat bermeditasi damai. Tapi begitu melihat saldo rekening, jiwanya bisa mencapai 20 dimensi.
Untuk menghadapi situasi ini adalah sadari saja hukum Semesta yang pasti. Saat Anda ada dalam kemurnian jiwa, tidak mungkin Anda ada dalam ketidakselamatan. Saat Anda ada dalam kemurnian jiwa, segala masalah Anda pasti menemukan solusi yang selaras. Saat Anda ada dalam kemurnian jiwa, betul-betul berdasarkan petunjuk Diri Sejati, keberlimpahan pasti menjadi nyata.
Ketika Anda hidup di dalam tuntunan Diri Sejati secara konsisten, pasti ada talenta yang tak pernah terbayangkan. Itu adalah bagian dari hukum alam. Santai saja. Pada akhirnya pasti ada jalan yang membuat kita lepas dari masalah itu.
3. Kemalasan untuk Hening
Sebagian orang tantangan berasal dari dirinya sendiri, yakni malas untuk hening. Pada setiap momen kita punya tantangan: mau hening atau mau melamun. Kita yang harus memutuskan sendiri.
Terkadang saya beri solusi ekstrem, “Silakan tidur sepuas-puasnya. Kalau sudah puas tidur, hening.”
Anda harus bertanggung jawab atas kemurnian diri Anda. Hening adalah sesuatu yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika Anda tidak nyaman dengan meditasi duduk formal bersila, ngopi, ngeteh, menikmati hidup, pergi ke angkringan, bersyukur / datang kasih. Maka, tidak ada alasan untuk tidak bermeditasi.
4. Gangguan Metafisik
Jika kita punya perjuangan menciptakan bumi surgawi pasti tantangannya adalah kekuatan gelap yang selama ini menjerat manusia. Jika kita bertumbuh, kekuatan gelap pasti mengganggu agar turun kesadaran. Kita perlu untuk selalu eling lan waspada. Jika terkena gangguannya, langsung sadari. Misalnya, tiba-tiba sakit atau pikiran jadi kalut / kemrungsung, tidak perlu baper. Santai saja. Itu adalah hal yang lumrah. Lalu, kembali ke keheningan. Jika Anda tidak bisa mengatasi gangguan tersebut, hubungi 911 (hubungi teman yang mampu membantu).
Jika Anda bisa menghadapi semua tantangan tersebut, jiwa pasti akan bertumbuh naik dimensi. Menuju Shanaya, Shamballa, Shangrila, hingga Syalala.
Baca juga: Tingkatan-Tingkatan Pencerahan
Sesuai dengan pertumbuhan kesadaran Anda dan sesuai dengan perubahan pada vibrasi Anda, maka segala hal yang melingkupi diri Anda bisa berubah. Pekerjaan yang tidak layak dan tidak mendukung pertumbuhan spiritual Anda, pasti akan terlepas. Jika pekerjaan tersebut masih selaras, itu akan tetap jadi bagian dari diri Anda. Sama halnya pada kasus relasi / pertemanan, saat Anda bertumbuh sedangkan dia tidak, kemungkinannya memang bisa.
Terimalah semuanya sebagai dinamika yang wajar. Selamat bertumbuh terus!
Retreat Mahadaya ‘Melampaui Sisi Gelap, Merealisasikan Keilahian Diri’
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Dieng, 26-28 Maret 2021
Reaksi Anda: