Skip to main content
Pijar Kesadaran

13 AJARAN DARI SANG DEWA RUCI (GUSTI YANG BERTAHTA DI RELUNG HATI)

8 April 2024 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

13 AJARAN DARI SANG DEWA RUCI (GUSTI YANG BERTAHTA DI RELUNG HATI)

  1. Jujurlah pada diri sendiri. Akui apa pun isi pikiranmu, perasaanmu, juga jangkauan pengalamanmu. Jika ada kelicikan, jika ada dorongan meraih segala hasrat egoistik, akui itu. Jangan sok polos, sok tulus, sementara realitas dirimu adalah kebalikannya. Tapi jangan salah menerapkan kejujuran dan keterbukaan. Kepada yang belum siap dengan kebenaran sebagaimana adanya, jangan katakan semua hal. Jangan membuka informasi kepada seseorang yang ringkih jiwanya dan tidak tahu itu lebih menyelamatkan baginya. Bersikaplah bijaksana tanpa mesti menjadi orang yang munafik. Kebijaksanaan membawa pada keselamatan, sementara kesembronoan dan kesombongan mendatangkan kecelakaan.
  2. Penuhilah hasrat badanimu dengan sewajarnya. Tidurlah saat mengantuk, beristirahat saat lelah, makan saat lapar, dan minum saat haus. Pilihlah makanan dan minuman yang memang menyehatkan tubuhmu, yang cocok dengan tubuhmu, dalam takaran yang sepatutnya, tidak berlebihan, bukan karena ilusi tentang gengsi dan citra diri, juga tanpa keserakahan. Perlakukan juga seksualitas dengan sewajarnya, bukan sebagai sesuatu yang pasti jahat, kotor dan menjijikkan. Tempatkan seksualitas sebagai fenomena natural, tanpa penabuan yang ilusif tapi jangan diumbar dengan kengawuran. Bersikaplah dalam perkara ini dengan kehati-hatian, tidak sembrono yang mencelakakan. Mengertilah soal seksualitas sebagai wahana penyelarasan energi, maka jangan engkau hanyut dengan segala hasrat yang muncul dari khayalanmu. Engkau hanya bisa melakukan tindakan seksualitas yang membawa keselamatan dan berdampak pada pertumbuhan jiwa, jika itu dilandasi keheningan atau kesadaran penuh, tanpa kecabulan di dalam pikiran, betul-betul dijalani dengan kasih, sayang dan cinta yang paling murni.
  3. Tuluslah di setiap langkah dan perbuatan; jangan pernah melakukan sesuatu karena motif terselubung atau demi kepentingan egoistikmu. Berupayalah juga melakukan pekerjaan yang memberi manfaat pada sesama, pada bangsa dan negaramu, pada kemanusiaan, jangan hanya memikirkan kepentingan diri dan keluargamu.
  4. Jika engkau sudah bisa mengetahui TuntunanKu maka setialah sepenuhnya, ikuti tuntunan itu tanpa bantahan. Jika engkau belum bisa mengetahui TuntunanKu, pergunakan saja nalar sehatmu dengan membuat pertimbangan yang bijaksana di setiap langkah: jangan celakakan dirimu, jangan rugikan orang lain.
  5. Jangan berprasangka tentang KeberadaanKu. Alamilah dan saksikan KeberadaanKu dalam hening yang penuh. Jangan percaya sembarang percaya kepada berita yang belum engkau buktikan sendiri, apalagi kepada dongeng yang jelas cacat dalam konsistensi logika. Selami KeberadaanKu, bermula dengan meresapi KasihKu di setiap nafasmu. Resapi KuasaKu dalam energi hidup yang mengalir pada tubuhmu. Mengertilah tentang KecerdasanKu dalam pergerakan dan pertumbuhan yang serba teratur pada tubuhmu dengan segala organ dan bagiannya.
  6. Jangan habiskan waktu yang Aku anugerahkan padamu untuk berkhayal dan bermalas-malasan, apalagi untuk mengeluh dan mengutuk kehidupan. Berterima kasihlah atas anugerah yang nyata di setiap nafasmu, bekerja keraslah mendayagunakan talentamu, lakukan segala tugasmu dengan sepenuh hati.
  7. Jalani hidup dengan penuh sukacita, nikmati setiap momen dengan segenap anugerah yang nyata. Jangan pernah ambisius mengejar apa pun apalagi mengejar hasrat egoistik dan segala ilusi tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Berjuanglah memberikan yang terbaik dalam setiap karyamu tanpa melekat pada hasil atau memaksakan segala sesuatu terjadi seperti maumu.
  8. Pahamilah segala hukum yang berlaku di jagad raya ini. Jangan pernah berkhayal meraih segala cita-cita luhur tanpa memenuhi prasyaratnya. Jangan berharap bisa mengubah nasibmu tanpa menyelaraskan medan energimu dengan perbaikan terus menerus pada cara berpikir, berkata, dan bertindak.
  9. Jangan pernah hanyut mengejar segala hal di luar dirimu, yang engkau anggap sebagai sumber kebahagiaan: uang yang banyak, popularitas, jabatan, dan semacamnya. Mengertilah kebahagiaan dan keselamatanmu ditentukan oleh kemurnian jiwa.
  10. Jangan omong besar jika perbuatanmu tak selaras dengan perkataanmu. Jangan berkhayal untuk mengubah dunia sementara untuk membereskan sisi gelap pada dirimu sendiri saja engkau tak sanggup.
  11. Jangan mengejar surga imajinermu, sementara Bumi sebagai surga yang nyata justru engkau abaikan bahkan engkau rusak. Temukan surga yang nyata berupa perasaan bahagia yang murni dalam heningmu. Pelihara mata air, sungai, danau, lautan, hutan, tanah; jangan hanyut dalam keserakahan, agar Bumi ini tetap menjadi tempat surgawi bagimu.
  12. Jangan merasa pasti selamat dengan bergabung pada institusi apa pun, kelompok apa pun, tanpa engkau sendiri bisa menyaksikan KeberadaanKu yang bersemayam di relung hatimu dan engkau bersikap setia total padaKu. Kutuntunkan laku hening memperhatikan aliran nafasmu yang natural, karena itu membawamu sadar bahwa engkau hidup, engkau sadar akan energi yang menghidupimu dan engkau mengerti keberadaan tanpa batas yang menjadi sumber dari adanya dirimu dan hidupmu. Aliran nafas yang natural adalah juga titian untuk mengerti KeberadanKu yang bertahta di relung hatimu, sebagai sumber kasih murni, sumber energi pemurnian bagi jiwa ragamu, sumber energi kebahagiaan sejati, dan sumber tuntunan yang menyelamatkan dirimu kapan pun di mana pun.
  13. Jadilah orang yang rendah hati, tekun, pantang menyerah, serta menerima segala resiko dari segala perbuatan dan pilihan peran tanpa mengeluh. Pasrahkan dirimu untuk dituntun dan dibimbing oleh orang-orang yang telah murni jiwanya dan punya kasih murni kepadamu. Dengan sikap seperti ini engkau punya modal cukup untuk meraih kemurnian jiwa, keselamatan dan kebahagiaan sejati.

Setyo Hajar Dewantoro
8 April 2024

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda