Perlu dimengerti bahwa tugas saya, selain memandu manusia agar menemukan kebenaran dan kebahagiaan sejati, juga menjadi penyangga kesadaran, maka otomatis energi saya bekerja membantu siapa pun yang sedang belajar keheningan – mekanisme ini disebut boosting energi. Anda semua mendapat limpahan energi yang mempengaruhi ruang kesadaran Anda dan Anda bisa teridentifikasi mempunyai level kesadaran dan tingkat kemurnian jiwa lebih tinggi ketimbang aslinya. Sisi gelap Anda tidak terbaca ada di ruang kesadaran, tapi dia ada di layer kesadaran yang lebih dalam menunggu dibereskan seiring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hening.
Sebetulnya boosting energi ini bisa jadi anugerah kalau Anda mau jujur pada diri sendiri dan konsisten bekerja sungguh-sungguh memperbaiki diri/memurnikan jiwa. Jadi, harus ada pengakuan bahwa level Anda sekarang hasil bantuan saya, dan Anda diberi kesempatan membereskan sisi gelap yang sebetulnya masih ada, tapi tidak terhitung di ruang kesadaran. Yang jadi masalah adalah kalau Anda merasa-rasa sudah tidak punya sisi gelap.
Rumus sederhananya, kalau Anda bisa konsisten di Level of Consciousness (LoC) 500 ke atas selama dua tahun stabil tanpa pernah turun dan trend LoC terus naik, maka boleh Anda menyatakan sisi gelap beneran sudah hilang. Tapi, kalau hanya icip-icip LoC tinggi dan selanjutnya sering turun naik kayak harga saham, itu penanda bahwa sisi gelap Anda masih banyak. Jadi, jangan merasa aman, lalu sembrono kalau mencapai LoC 500 ke atas hanya selama beberapa minggu, bahkan beberapa saat saja. Justru inilah momentum Anda membereskan sisi gelap yang selama ini tersembunyi.
Kalau tidak jujur pada diri sendiri, efek boosting dari saya pasti sirna seiring berjalannya waktu, lalu kesadaran Anda akan ambrol dengan sempurna.
Kenapa BOOSTING ENERGI harus terjadi? Itulah cara menyelamatkan nasib umat manusia karena nasib umat manusia tergantung tingkat kesadaran kolektif.
Efek boosting ini juga mencerminkan tabungan karma baik Anda. Kalau Anda tidak menjaganya dengan konsistensi laku hening, maka bisa dipastikan akan habis pada waktunya.
Setyo Hajar Dewantoro
29 November 2024
Refleksi LoC Rata-rata dalam 1 minggu terakhir diukur 14 Desember 2024: 460
Secara angka ada penurunan 10 dari evaluasi LoC Rata-rata seminggu di bulan lalu, tapi pengalaman pembelajaran terasa lebih padat. Yang paling mengena dalam satu minggu ini dan menjadi motivasi saya untuk mengubah sikap belajar saya adalah tidak bisa hanya terlena dengan angka LoC tinggi, lalu merasa sudah cukup dan tidak membereskan sisi gelap yang masih ada walaupun sudah ada boosting, karena justru adanya boosting bisa membantu proses pemurnian jadi lebih mudah dan cepat alias akselerasi asal boosting-an diperlakukan dengan tepat > jujur mengenali sisi gelap dan membereskannya.
Capaian LoC saya saat ini adalah hasil kombinasi boosting akibat keberadaan Mas Guru SHD dalam perannya sebagai penyangga kesadaran + usaha saya sendiri mempraktikkan laku hening.
Fenomena boosting ini bisa saya konfirmasi secara subjektif dengan berkaca pada kenyataan perilaku diri sendiri dalam keseharian. Satu momen saya bisa sangat bersyukur dan bersukacita pada kehidupan saya, tapi pada momen lainnya saya bisa sangat sembrono dan tidak bertanggung jawab pada diri sendiri saat sengaja memilih pikiran, ucapan, dan tindakan yang jelas-jelas akan membawa penderitaan. Perilaku yang terakhir ini sangat jauh dari cerminan manusia ber-LoC tinggi dan tugas saya untuk membereskannya.
Tulisan Boosting Energi SHD oleh pamomong Mbak Ay Pieta membantu saya memahami fenomena boosting ini, yang jujur sebelum bisa memahami dengan baik, respons pertama saya adalah, “Waduh..mengenaskan sekali ya saya sudah belajar selama ini, ternyata momen-momen bersyukur dan bersukacita yang saya alami belum permanen menjadi soft skill dan karakter saya.”
Respons pertama saya ini adalah cerminan dari ketidakbersyukuran, lalu setelah membaca berulang, meditasi formal dulu sebelum membaca ulang dan usaha merasakan napas saat membaca, muncullah pola pikir yang lebih selaras. Saya itu harusnya bersyukur dengan boosting ini karena saya bayangkan dengan segala sisi gelap penyebab penderitaan saya di kehidupan saat ini yang itu masih belum bisa saya bereskan secara tuntas, saya masih bisa diajak untuk mengalami pengalaman dimana sisi gelap itu bisa lho dilampaui, sisi gelap itu bisa lho dibereskan dengan laku hening, yang contoh bentuknya bisa beragam mulai dari penataan pola pikir saya dulu atas luka batin yang sedang muncul sampai kemauan untuk tidak membiarkan pikiran liar mengikuti gejolak perasaan yang merusak, hal ini yang mungkin dalam komunitas sering disebut sebagai kesempatan icip-icip pengalaman berkesadaran lebih tinggi. Masalahnya adalah pengalaman-pengalaman ini belum bisa konsisten saya praktikkan dalam setiap ujian praktik mengatasi sisi gelap, masih ada pilihan -pilihan untuk tidak hening yang membuat boosting tidak membantu akselerasi kesadaran. Lebih jauh lagi efek boosting-an masih belum termarterikan menjadi perilaku yang konsisten dan menjadi karakter.
Pembelajaran yang mengena lagi adalah tentang akselerasi kesadaran. Evaluasi parameter, sistem pembelajaran di PM, pamomong yang mempunyai pengalaman yang mendetail tentang sisi gelap manusia lalu mengatasinya dengan laku hening, semua ini buat saya adalah bentuk nyata dari fasilitas akselerasi kesadaran. Jika saya tidak mengenal ajaran SMSHD, jika saya tidak ada dalam sistem pembelajaran SMSHD di PM seperti saat ini, entah kapan saya bisa punya kesadaran dan kepekaan bahwa sisi gelap dalam berbagai bentuknya, dalam berbagai level kepedihannya, adalah sumber penderitaan saya. Entah kapan saya bisa paham dan peka bahwa ketidakjujuran adalah pangkal penderitaan saya, kemelakatan adalah penyebab kegalauan saya, entah kapan juga saya bisa peka bahwa rasa kasian yang tidak perlu adalah proyeksi luka batin dan bisa menyesakkan dada, pikiran yang liar bisa membuat sakit kepala, dan yang terpenting adalah entah kapan saya bisa mempunyai kemampuan untuk bersyukur atas kehidupan saya saat ini jika saya tidak mengenal ajaran SMSHD.
Pola pikir dan kesadaran seperti di atas kan susah sekali saya temukan di manusia pada umumnya yang tidak mempraktikkan laku hening ala SMSHD.
Reaksi Anda: