Skip to main content
Pijar Kesadaran

Evaluasi Kejernihan Tubuh Energi

27 March 2023 Persaudaraan Matahari No Comments

Sistem pembelajaran spiritual murni di Persaudaraan Matahari sangat peduli dengan kemurnian tubuh secara energi. Apakah dengan belajar spiritual membuat jiwa kita murni? Atau justru kita menarik segala macam demon, demit, iblis, yang sinkron dengan watak angkara kita?

Kejernihan tubuh energi adalah parameter evaluasi yang menunjukkan kondisi bebasnya setiap lapisan tubuh (tubuh prana, tubuh eterik, tubuh astral, tubuh cahaya, tubuh spirit) dari kuasa kegelapan (dark force/demon) yang menyusup dan mempengaruhi kesadaran kita. Kuasa kegelapan tertarik oleh ketidakheningan kita sendiri. 

Pada dasarnya di Persaudaraan Matahari tidak mentoleransi orang yang kesambet. Artinya, kita tidak membiarkan seseorang terus-menerus kesambet karena tidak mau membereskan sisi gelapnya. Setiap pembelajar harus betul-betul bergegas memurnikan jiwa raganya karena konsisten dalam ketidakjernihan akan membuat hidup Anda menderita. 

 

Jangan biarkan segala macam demon menjerat jiwa raga kita. 

Idealnya dengan belajar keheningan tingkat kejernihan energi kita adalah 100%. Artinya, tidak ada sedikit pun demon, demit, atau apa pun yang mencengkeram diri kita. Kita bersih dan badan ini kembali menjadi kuil suci. Tingkat kejernihan kita berkurang sedikit saja, misalnya 95%, maka harus segera dibereskan. 

Normalnya badan sebagai kuil suci ini akan peka pada kejernihan tubuh energinya. Contoh, saat kejernihan tubuh energi seseorang 90%, ia sudah terasa tidak nyaman, karena ada sesuatu di badan yang bukan naturalnya kita. Ini sama dengan kita keracunan, tidak enak. Apalagi kalau tingkat kejernihannya 70%, 60%, 50%. Sebetulnya aneh kalau ada yang masih betah. Mengapa betah bercengkrama dengan para demon di badan? Mengapa rela badan ini dibiarkan menjadi rumah para demon? Apalagi kalau kejernihannya sampai 5%, 3%, ngapain saja?

Standarnya kejernihan tubuh energi kita 100%. Jangan ngeyel dengan mengatakan, “Tapi, ‘kan ini proses, saya nggak bisa”. 

Tidak perlu bicara omong kosong. Kalau kita mau dan tekun, kita pasti bisa jernih. Silakan jalani apa yang diajarkan Guru Setyo Hajar Dewantoro (SHD), pahami betul tentang hening, pasrah, dan tekad kuat – pasti kejernihan tubuh energi kita bisa mencapai 100%. 

Kalau ada yang belum jernih itu semata-mata karena belum sungguh-sungguh memurnikan jiwa dan raga.  Pada praktiknya, Guru SHD memang bisa menerima orang yang masih tetap berproses. Tapi, jangan terlalu lama karena yang rugi kita sendiri. Apalagi setelah membereskan kejernihan tubuh energi itu masih banyak yang harus kita lalui, masih panjang perjalanannya.

Dampak merusak dari kesambet 

Kesambet adalah keadaan tersusupinya diri manusia oleh dark force atau makhluk alam bawah seperti iblis, siluman, alien jahat, dan lainnya, yang membuat kesadaran terdegradasi.  Pembimbing di Persaudaraan Matahari membuat parameter sederhana untuk menunjukkan bahwa seseorang itu kesambet atau tidak. Ukurannya adalah kejernihan tubuh energi: jika tidak jernih 100% berarti kesambet, kejernihan mendekati 0% berarti kesambet parah.

Kenapa seseorang bisa kesambet? Sederhana saja, sebabnya adalah,

  1. Tidak hening dengan sungguh-sungguh,  senang melamun dan liar dalam berpikir  sehingga membuka celah dark force (DF) menyusup. Lupa atas segala anugerah nyata yang diterima melalui setiap tarikan dan embusan napas.
  2. Masih punya PR untuk menyelesaikan sisi gelap dalam diri, seperti watak angkara murka, luka batin, ilusi, dan jejak dosa. Jika PR sisi gelap itu tidak dibereskan pasti akan menarik dark force. Misalnya, seseorang yang memilih untuk berbuat licik, manipulatif, dan serakah, pasti akan menarik dark force

Apa dampak kesambet?

Bagi diri yang kesambet, jelas kesambet sangat merugikan karena menutup akses pada sumber bahagia yang murni.  Kita bisa terlihat senang, tapi tak mungkin bahagia. Kesambet juga menguatkan angkara murka, membuat kita makin menumpuk dosa. Mati dalam keadaan kesambet akan memastikan jiwa kita terjebak di penjara dimensi rendah.  Jika Anda ingin tahu bagaimana rasanya, silakan saja gabungkan rasanya dikejar debt collector, ditambah seluruh badan sakit, dan sesak nafas.  Ini hukum alam, bukan soal Tuhan tidak mengasihi.

Saat kita kesambet, secara sadar dan tidak sadar, kita bisa merusak banyak orang. Dark force yang menyusup di badan kita akan menguatkan watak licik, manipulatif, dan destruktif.  Artinya, Anda akan menumpuk dosa alias karma buruk. Lalu, mengapa ada yang betah kesambet?

Jika ada yang protes, “Saya ‘kan udah usaha!?” 

Jawabannya adalah kita harus jujur pada diri sendiri. Kalau memang hening dan tidak menuruti ego, kita pasti bisa jernih.

Tingkat kejernihan tubuh energi sekarang 100%, sementara pada aspek tubuh yang lainnya belum 100%.

Tingkat kejernihan di berbagai aspek butuh proses internalisasi lebih jauh. Kalau kejernihan tubuh energi yang berkaitan dengan dark forces/demit, pembimbing spiritual bisa membantu mencabutnya. Tapi, dalam hal memaafkan orang lain, Anda sendiri yang harus memaafkan. Itu masalah masing-masing pribadi, bukan masalah pembimbing, bahkan yang dilukai pun bukan pembimbing. 

Terkait dark forces, Guru SHD bisa membantu, kecuali ada jiwa yang tidak bersungguh-sungguh untuk melepas demitnya. Pembimbing spiritual tidak bisa sembarang intervensi karena ada hukum alam. Walaupun kekuatan Guru melebihi para dark forces tersebut, beliau tidak bisa sembrono karena demitnya bisa protes, “Loh, orangnya mau sendiri karena dia yang ngundang.”

Apa yang dimaksud dengan skor kejernihan tubuh energi?

Skor kejernihan yang diberikan pada pembelajar merupakan gambaran kondisi KEJERNIHAN TUBUH ENERGI, yang menunjukkan apakah ada kuasa gelap yang membuat keruh atau tidak, alias kesambet atau tidak.

Mengapa harus dicek terus tubuh energi kita? 

Tanpa kejernihan di tubuh energi ini, proses belajar tidak akan efektif dan tidak akan maksimal. Kejernihan pada tubuh energi mempengaruhi tingkat kesadaran. Kalau kesambet, maka Level of Consciousness (LoC) kita akan turun.

Proses belajar, latihan hening, cara berpikir, bertindak, berbicara akan mengalami penurunan kualitas apabila tubuh energi ini tidak jernih dari pengaruh kuasa gelap. Apalagi kalau LoC kita turun, semua pengetahuan bisa mendadak hilang, seperti orang amnesia. Kalau dibiarkan dalam kondisi kesambet, akan membuat kita semakin nyasar/ menjauh dari kebenaran yang sedang dipelajari dan dijalani. Cara berpikir bisa dibiaskan, pemahaman pun bisa dibolak-balik.

Apa yang dimaksud dengan lapisan tubuh energi? 

Lapisan tubuh manusia terdiri dari 7 lapisan, yang dikategorikan berdasarkan tingkat kehalusannya, antara lain:

1.Tubuh fisik

2.Tubuh prana

3.Tubuh astral

4.Tubuh eterik

5.Tubuh cahaya

6.Tubuh spirit

7.Kekosongan absolut

Dari tujuh lapisan tubuh di atas, yang disebut tubuh energi adalah tubuh prana, tubuh astral, tubuh eterik, tubuh cahaya, dan tubuh spirit (nomor 2-6).

Mengapa ada yang dicek hanya tubuh energi, dan ada yg dievaluasi tubuh astral atau tubuh spirit?

Secara umum, keseluruhan tubuh energi (total dari nomor 2-6)  selalu dicek terlebih dahulu. Angka kejernihan tubuh energi ini bisa merupakan angka atas beberapa kondisi, misalnya:

– Lapisan tubuh energi yang tidak jernih hanya di salah satu lapisan saja.

– Lapisan tubuh energi yang tidak jernih lebih dari satu lapisan.

– Lapisan tubuh energi yang tidak jernih ada di semua lapisan.

Kalau hanya disebutkan tubuh spiritnya saja, atau tubuh cahayanya saja, berarti lapisan tubuh yang tidak jernih hanya di lapisan itu, atau yang paling mendesak di lapisan itu, sehingga yang muncul saat dievaluasi adalah bagian yang paling urgent tersebut.

Angka kejernihan total yang diberikan sebenarnya bisa dibedah lagi satu per satu. Dari lima lapisan tubuh (nomor 2-6) bisa dievaluasi masing-masing prosentase kejernihannya. Para pembimbing biasanya melakukan ini sebelum ‘bertugas’, dan akan selalu dicek kejernihan satu per satu dulu oleh Guru SHD. Tubuh energi yang tidak jernih alias kesambet sama dengan LoC turun, kesadaran turun sehingga tidak dapat berkarya dengan baik. Bahkan kondisi ini bisa menularkan ketidakselarasan dan kemampuan Pineal Gland (mata ketiga) pun tidak dapat digunakan karena akan membahayakan alias makin kesambet, sehingga data tidak akurat dan tidak selaras.

Bisakah tubuh fisik kesambet?

Untuk tubuh fisik istilah yg dipakai bukan kesambet, tetapi KETEMBUS fisik. Tubuh akan terasa sakit dan sangat tidak nyaman tetapi tidak menurunkan kesadaran atau LoC. Kecuali, ketika tubuh tidak nyaman lalu hanyut dalam pikiran dan tidak hening, akan terbuka potensi untuk kesambet tubuh energinya.

Bagaimana cara mengatasi kesambet?

Seperti yang sudah selalu diajarkan, yaitu dengan meditasi/ hening penyelarasan/ penjernihan/ purifikasi. Kita bisa memakai bantuan audio dari Guru SHD maupun tidak. Kuncinya hening dan pasrah. Cara ini berlaku untuk semua lapisan tubuh, baik kesambet maupun ketembus fisik.

Sumber:

  • Wedaran Setyo Hajar Dewantoro dalam Webinar Seluk Beluk Pemurnian Jiwa
  • Catatan Pamomong Persaudaraan Matahari
Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda