Manila dan Hong Kong, menjadi tujuan penugasan semesta berikutnya. Seperti biasa, tugas ini muncul mendadak. Seperti biasa juga, sikap saya selalu sama: patuh total, setia penuh terhadap titah Gusti. Bahkan ketika saya belum mengerti apa makna dan tujuan dari sebuah perintah dari Gusti, saya tetap berkata, “Siap laksanakan.” Dengan prinsip mengalir, pada momennya saya pasti jadi mengerti tentang makna dan tujuan itu. Termasuk saya tak banyak bertanya ketika perjalanan ke luar negeri ini harus dirahasiakan, baru boleh dipublikasi ketika saya balik ke Indonesia.
Dalam hening, saya kemudian mengerti perjalanan ini menjadi 1 step final dari satu fase perjuangan yang harus saya tuntaskan. Secara pribadi saya harus menyempurnakan laku saya, untuk melanjutkan pertumbuhan kesadaran dan bertransformasi hingga mencapai titik kesempurnaan yang mungkin diraih di kehidupan saat ini. Sudah sering saya tegaskan bahwa sekalipun saya sudah mencapai tataran tinggi untuk ukuran manusia di Bumi, saya tak berhenti bertumbuh. Saya terus belajar dan mengikuti setiap momen penggemblengan dari semesta, dengan sepenuh hati.
Berikutnya, ada satu mandala kuna purba – yang bisa dibilang mandala terkuat di Bumi yang harus diaktivasi. Momentum ini tentu saja menunggu saya siap, saat saya siap penugasan pun datang. Di mana lokasinya? Ada deh. Yang pasti lokasinya tak terduga olah nalar kebanyakan manusia.
Ringkas cerita, misi di 2 negara saya tuntaskan secara paripurna. Saya merealisasikan rancangan agung yang terkait dengan keadaan jiwa dan raga saya. Mandala purba yang terkuat di Bumi juga sempurna teraktivasi kembali – dan ini menopang perjuangan pada skala global untuk mewujudkan Bumi Surgawi.
Apa pelajaran yang bisa dibagikan kepada Anda semua?
Ada beberapa prinsip agung spiritualitas yang seyogyanya Anda resapi, hayati dan sadari penuh.
Pertama, tentang tujuan hidup.
Apakah Anda akan pergunakan waktu dan segala sumber daya yang dianugerahkan kepada Anda untuk memenuhi hasrat egoistik Anda? Untuk mengejar kesuksesan dan kesenangan yang semu? Atau sebaliknya, Anda berkomitmen untuk menjadikan kesempatan hidup saat ini untuk menorehkan tinta emas dalam perjalanan jiwa Anda dengan menjadi Ksatria yang berhati murni, yang turut berjuang untuk perbaikan negeri bahkan peradaban dunia? Apakah Anda akan sibuk dengan segala impian yang ilusif atau bergegas memberi sumbangsih yang agung sesuai talenta dan kemampuan Anda?
Saya jelas meneladankan jalan hidup yang agung, yang non egoistik, yang memberi makna terdalam bagi hidup kita sebagai manusia. Hidup saya jelas tak lagi untuk kepentingan diri dan keluarga saya. Saya berikan apa yang saya punya untuk perjuangan suci ini dengan ketulusan dan totalitas yang sempurna.
Kedua, tentang kunci keberuntungan dan kejayaan sejati.
Saudara dan Saudari yang saya kasihi. Keberuntungan dan kejayaan sejati hanya datang pada mereka yang punya pikiran dan jiwa murni. Tentu saja kualitas kemurnian ini hanya bisa diraih lewat latihan yang tekun dan berkelanjutan. Saya telah mengarungi banyak momen pembelajaran, sebagiannya terbilang ekstrim, yang membuat saya sungguh-sungguh bisa mempraktikkan kepasrahan yang total, juga laku menerima segala momen tanpa prasangka apa pun, tanpa penghakiman yang egoistik, hanya ada rasa syukur dan sadar penuh akan kasih Gusti.
Dalam penerimaan total terhadap aliran kehidupan, kita hanya bergerak ketika diperintahkan Gusti untuk bergerak – sepenuhnya hanya setia kepada Titah Gusti. Bahkan ketika Gusti menitahkan diam dalam situasi yang tak sesuai dengan kemauan dan idealitas kita, kita secara sadar penuh memilih untuk diam dengan kesiapan menerima resiko apa pun yang harus terjadi.
Untuk aspek kemurnian pikiran dan penerimaan total ini jelas saya naik level lagi, meski level sebelumnya juga sudah susah dimengerti atau diikuti manusia di Bumi.
Ketiga, tentang kesetiaan pada rencana semesta.
Kesetiaan, tak hanya ditunjukkan dengan totalitas menjalankan apa yang menjadi segala titah Gusti yang muncul dari relung hati. Tapi juga dibuktikan dengan kesiapan menerima apa yang menjadi skenario semesta. Ini adalah tentang melakukan yang terbaik tanpa melekat pada hasil. Inilah prinsip agung tentang realisasi dari ketulusan dan kepasrahan yang sempurna.
Mantra agungnya adalah: “Gusti, aku jalankan titahMu dengan sepenuh hati. Aku sepenuhnya berserah diri atas segala hasilnya, karena kasih dan keadilanMu selalu sempurna. Terjadilah apa pun yang menjadi kehendak dan rancangan agungMu.”
Jadi jangan pernah memaksakan apa pun yang merupakan kemauanmu, hasratmu, rencanamu.
Keempat, jangan sesak hati melihat kehidupan di negeri kita dan di Bumi yang terkesan memburuk.
Adalah fakta bahwa urusan pemilu di Indonesia belum sepenuhnya tuntas karena ada pihak yang belum menerima kekalahan. Beberapa tempat juga dilanda banjir yang terbilang serius. Sementara para politikus dan pebisnis di berbagai sektor tengah berebut jabatan dan kue kekuasaan di pemerintahan baru. Di tingkatan global, Perang Rusia – Ukraina belum usai, baru saja ada serangan teroris terhadap warga sipil Rusia yang sedang menonton konser musik. Drama di Kerajaan Inggris juga terus menghiasi media, Kate Middleton entah ada di mana. Sementara WHO, WEF, terus kasak kusuk untuk memuluskan agenda kontrol populasi dan jualan segala produk farmasi.
Adakah harapan untuk masa depan kita? Satu misi dalam perjalanan saya adalah mengkonsolidasi sekaligus meng-upgrade kekuatan seluruh pihak yang secara sederhana kita sebut sebagai “White Alliance”. Di dunia ini masih ada “elit global” yang berlawanan dengan elit global yang merancang pandemi lucu di tahun 2020. Sederhananya, kita ini masih punya kawan yang punya kekuatan politik, ekonomi dan magis, yang punya visi sama dengan kita: selamatnya peradaban di Bumi, terealisasinya Bumi Surgawi. Kawan-kawan kita ini beneran memberi pengaruh di dunia materiil dalam skala global. Mereka adalah para Immortal yang bertugas menjaga kesetimbangan Bumi dan muncul ke permukaan dengan aksinya yang tak terduga – seiring dengan munculnya siapa pun yang memiliki destiny sebagai Avatar di masa kini.
Dalam momen hening di negeri yang menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi global, semua mandala agung di Bumi diprogram untuk memancarkan Sigma Energi, seluruh kekuatan purba yang telah bangkit kembali sepenuhnya didayagunakan: untuk melebur apa pun yang harus sirna, memelihara yang harus tetap ada, dan mencipta segala hal baru yang diperlukan untuk pemenuhan visi Bumi Surgawi.
Jadi jika Anda bertanya pada saya apakah ada harapan? Jelas harapan itu sangat ada; saya menjadi bagian dari kekuatan kebajikan berskala global yang terus bekerja memastikan kemenangan. Tinggal Anda yang harus memilih: mau terus berpangku tangan, terus sibuk dengan drama pribadi yang sangat recehan, atau mau turut berjuang bersama saya dengan terus hening dan beraksi.
Setyo Hajar Dewantoro
25 Maret 2024