Skip to main content
Pijar Kesadaran

MANUSIA SEPERTI APA YANG HENDAK DIBENTUK OLEH PERSAUDARAAN MATAHARI?

16 March 2024 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Persaudaraan Matahari adalah wahana pembelajaran mengenai “spiritualitas yang murni”. Ini ditekankan karena ada banyak persepsi tentang spiritualitas. Ada yang memahaminya identik dengan dunia perhantuan, atau persupranaturalan, atau tentang dunia perdukunan dan kesaktian. Maka di Persaudaraan Matahari, spiritualitas dimengerti sebagai “upaya pengenalan esensi diri, penghayatan akan benih keilahian dalam diri, dan proses untuk merealisasikan kualitas keilahian pada diri.” Dasar spiritualitas yang diajarkan di Persaudaraan Matahari adalah hening untuk menyadari Kasih Murni dari Sang Sumber Hidup dalam nafas, lalu menyadari keberadaan Diri Sejati, Holy Spirit, yang bertahta di relung hati, di ujung tarikan nafas yang natural.

Penyadaran akan Kasih Murni dalam nafas, kesadaran akan keterhubungan dengan Diri Sejati, kesadaran akan kesatuan dengan Sang Sumber Hidup, jadi dasar untuk proses TRANSFORMASI DIRI SECARA HOLISTIK/UTUH.

Ke arah mana perubahan ini? Ke arah yang konstruktif, membuat pembelajar spiritual bisa merealisasikan Rancangan Agungnya, mencapai versi terbaik dari setiap diri.

Dibuat sederhana, setelah belajar di Persaudaraan Matahari, seyogyanya seseorang memenuhi kriteria berikut:

  1. Berjiwa murni, artinya terbebas dari luka jiwa, watak angkara, ilusi, jejak dosa dan jeratan dark forces.
  2. Bahagia, sebagai buah kemurnian jiwa dan kesadaran terhubung penuh kepada Diri Sejati secara konsisten, maka dicapailah constant pure happiness, atau kebahagiaan yang murni dan berkelanjutan. Dinamika hidup itu pasti ada, tapi keheningan membantu kita tetap bahagia dalam kondisi apa pun.
  3. Berdaya dan Berdikari. Lewat hening yang tekun, setiap pembelajar spiritual pastinya bisa mengenali talenta terbaiknya sebagai modal untuk berkarya. Plus penyelarasan pada 7 cakra dan kebangkitan kundalini, setiap diri bisa memiliki paduan dari hard skills, soft skills, cosmic power dan divine intelligence. Dengan keadaan itulah setiap diri bisa melahirkan karya agung, berkelimpahan dan berdikari.
    Inilah dasar untuk merasakan hidup surgawi. Sadari kita hidup di Bumi untuk merasakan hidup surgawi; selain harus jago hening, juga harus terampil bekerja menghasilkan uang untuk merawat raga dan kehidupan. Yang menjadikan hening sebagai alasan untuk jadi pengangguran dan benalu bagi orang lain, apalagi murid lelaki yang tidak mengayomi dan memenuhi kebutuhan istri/pasangannya, malah jadi benalu bagi istri/pasangannya, pasti saya jitak.
  4.  Berkolaborasi untuk Bumi Surgawi. Para pembelajar di Persaudaraan Matahari dengan talenta yang pastinya berbeda-beda, diarahkan untuk berkolaborasi, gotong royong, dengan ketulusan yang paripurna. Tak ada pribadi yang bisa melakukan semua hal, termasuk saya. Pasti dibutuhkan orang lain untuk menggenapi proses dalam berkarya bersama untuk keselarasan hidup umat manusia.

Cukup jelas penjabaran dari saya?

Setyo Hajar Dewantoro
25 Mei 2022

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda