Skip to main content
Pijar Kesadaran

Perangkat Kecerdasan Manusia

21 September 2023 Persaudaraan Matahari No Comments

Ada tiga perangkat kecerdasan di dalam diri manusia yang ketiganya bisa saling terhubung:

  • Otak
  • Pineal gland
  • Rasa Sejati

Tapi sebagai manusia dengan badan fisik, perangkat kecerdasan yang paling utama dan membentuk kesadaran ragawi adalah Otak. Tanpa mesti mendayagunakan Pineal Gland dan Rasa Sejati manusia tetap bisa membangun skema pengetahuan yang canggih yang kita kenal sebagai sains. Tapi sains terbatasi pada ranah material/empirik yang bisa dijangkau panca indera sebagai pemasok data terhadap otak. Segala hal yang non materiil, jika menggunakan pendekatan rasional empirik akan disebut sebagai hal yang spekulatif, pseudo science. Supaya bangunan pengetahuan menjangkau realitas yang utuh mencakup aspek materiil dan imateriil, otak mesti dihubungkan dengan Pineal Gland dan Rasa Sejati.

Ini perangkat kecerdasan fisikal yang membentuk kesadaran ragawi, dengan fungsi yang kompleks: observasi, kontemplasi, memori, imajinasi, analisis, identitas diri, pemamahan/penyadaran.

Perangkat kecerdasan berikutnya adalah Pineal Gland yang menjadi basis Extra Sensory Perception. Meski letaknya di otak kita bedakan dengan otak karena jarang juga orang yang punya otak menggunakan Pineal Gland ini, yang sering disebut juga dengan Mata Ketiga. Pineal Gland punya fungsi: claire voyance (bisa melihat realitas yang non materiil), claire audiance (bisa mendengar suara dari realitas yang non materiil), claire sense (bisa merasakan tekstur dan mencium bau realitas yang non materiil), dan claire cognition (bisa memhami realitas yang non materiil). Fungsi Pineal Gland bisa terpicu oleh zat kimiawi pschidelic tertentu yang organik maupun sintentik, tapi ini potensial merusak otak dan berlaku temporer. Sebagian orang yang praktik meditasi bisa teraktivasi Pineal Gland-nya sehingga bisa menembus dunia lain. Tapi saya mengajari murid saya jangan hanyut karena malah membelokkan dari tujuan berspiritual. Selain itu, temuan Pineal Gland perlu divalidasi Rasa Sejati karena potensial terjadi bias/manipulasi di dunia non materiil/holografik.

Rasa Sejati adalah perangkat kecerdasan non material, basis dari fungsi kesadaran Sang Jiwa. Rasa Sejati tidak ada organ fisikalnya, tapi ia ada sebagaimana adanya Sang Jiwa. Keberadaannya ada di relung hati, di ujung tarikan nafas yang natural. Inilah perangkat kecerdasan pada diri manusia yang terdayagunakan saat manusia sungguh-sungguh menjalankan keheningan, kedayagunaannya berjalan seiring dengan semakin termurnikannya diri manusia. Dengan Rasa Sejati manusia bisa menyaksikan, mengetahui dan memahami realitas yang materil maupun non materiil. Dengan Rasa Sejatinya manusia bisa menjangkau eksistensi Tuhan, Diri Sejati, dewa dewi, malaikat termasuk realitas di balik batasan inderawi semisal eksistensi peradaban di planet lain dan universe lain.

Sebetulnya setiap orang punya Rasa Sejati, tapi tak semua orang bisa mendayagunakannya karena tak tahu caranya atau belum terlatih.

Di sisi lain, ada orang yang mengaku spiritualis atau mistikus menyampaikan banyak hal yang keliru bahkan ilusif, lalu bilang itu dari Rasa Sejati, karena sebenarnya ia cuma merasa-rasa, mengira-ngira lalu berkhayal. Atau yang dipakai adalah Pineal Gland tetapi datanya terbiaskan oleh sang obyek yang bisa memanipulasi realitas (seperti siluman ular yang terlihat seperti dewi yang cantik), atau datanya terbiaskan oleh ilusi yang memenuhi pikiran bawah sadarnya.

Maka perlu ada parameter untuk memastikan kebenaran output dari Rasa Sejati: Kualitas Hening dan Kemurnian Diri dari siapapun yang mau menggunakan Rasa Sejati.

Objektivitas dalam Penggunaan Rasa Sejati

Jika ada beberapa orang punya keahlian sepadan dalam menggunakan Rasa Sejati, lalu menyingkap realitas tertentu yang non materill: seperti mengukur Level of Consciousness dan mengurai kondisi jiwa semisal membaca tubuh karmanya, hasilnya akan sama. Inilah yang jadi dasar sebetulnya output dari Rasa Sejati bisa bersifat obyektif bukan subyektif.

Yang harus dicatat dan dipahami betul, RASA SEJATI itu BERBEDA dengan:

Perasaaan/Emosi yang memunculkan rasa senang, susah, marah, kalem, dll.
Rasa Fisikal/senses of body yang memunculkan rasa panas, dingin, lembut, kasar, dll.
Merasa dalam arti mengira-ngira/berspekulasi.

Dengan Rasa Sejati inilah saya bisa mendengar atau mengerti apa tuntunan dari Diri Sejati. Dengan Rasa Sejati yang telah terhubungkan kepada otak melalui jalur nafas yang natural saya bisa menulis dan berceramah tentang spiritualitas dan menyingkap beragam pengetahuan yang tersembunyi/jadi misteri.

Tapi saya tidak akan menggunakan Rasa Sejati saya untuk membantu Anda mencarikan motor hilang atau anjing hilang, juga pacar yang kabur. Itu tugasnya Pak Polisi bukan tugas guru spiritual.

 

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda