Skip to main content
Pijar Kesadaran

SHADOWS, DARKSIDE, SISI GELAP. MEMANGNYA PERLU DIIDENTIFIKASI?

3 August 2025 Ay Pieta No Comments
SHADOWS DARKSIDE SISI GELAP MEMANGNYA PERLU DIIDENTIFIKASI 1 SEKOLAH KEHIDUPAN PERSAUDARAAN MATAHARI

Diskusi seputar ‘Sisi Gelap (shadows/darkside)’ memang tidak pernah ada habisnya. Sebagai objek primadona dalam pelajaran Seni Hidup SHD di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari, yang perlu dibasmi demi mencapai kualitas kehidupan yang serba jernih dan menyehatkan. Logisnya, apabila praktik mindfulness berjalan dengan tepat, maka akan memiliki self-awareness yang memadai. Bukan malah sebaliknya, menjadi budek atau buta dengan realita diri yang paling genuine. Jadi, dalam konteks belajar Seni Hidup SHD, jawabannya adalah yes sangat perlu.

Salah satu drill yang diberlakukan bagi mata pelajaran Seni Hidup SHD adalah meningkatkan ‘Self-awareness’. Salah satunya dalam bentuk mengidentifikasi perilaku berbasis ‘Sisi Gelap (shadows/darkside)’. Perilaku berbasis sisi gelap adalah perilaku di keseharian yang dilakukan berlandaskan koleksi ‘Luka Batin’, Innerchild, ‘Trauma’, ‘Watak Angkara’, dan ‘Ilusi’. Bentuknya bisa berupa perilaku recehan sampai dengan perilaku ekstrem yang menimbulkan dampak destruktif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam konteks ajaran Seni Hidup SHD, proses pembersihan sisi gelap (shadows/darkside), dapat dipantau perkembangannya melalui pengukuran secara kuantitatif berupa ‘Parameter Evaluasi’. Apakah sebuah sisi gelap (shadows/darksideotewe dibersihkan atau sudah selesai dibersihkan, atau mungkin malah makin tebal, tolok ukur presisinya ada pada parameter evaluasi. Dari landasan informasi parameter evaluasi itulah kita akan dilatih untuk berefleksi diri dengan jujur, bercermin ke dalam diri, dan memperhatikan perilaku diri di keseharian – mengapa mendapatkan angka evaluasi seperti yang diberikan sebagai ‘Umpan Balik’.

Masalahnya, kebanyakan pemirsa memiliki cara berpikir terbalik. Kesalahan dalam membaca ‘Umpan Balik’ masih kerap terjadi. Yaitu mengedepankan dan mempertahankan hasil merasa-rasanya, atau keras kepala akan hasil analitiknya yang dianggap lebih benar ketimbang umpan balik yang diberikan. Lalu ketika mendapatkan umpan balik yang tidak sesuai dengan hasil rasa-merasa personalnya, timbul drama yang berasal pola pikir berbasis sisi gelapnya (shadows/darkside) sendiri. Hasil merasa-rasa yang tidak presisi merupakan hasil cara berpikir yang belum jernih, sehingga ruang kesadaran belum memadai untuk menghayati secara utuh.

Sebenarnya sudah banyak contoh kisah perilaku berbasis sisi gelap (shadows/darkside) yang saya spill melalui artikel singkat, seperti:

  1. Sisi Gelap, Luka Jiwa, Rendah Diri
  2. Ada Apa Dengan Salah?
  3. Gejala Klinis Luka Jiwa
  4. Triggering Event
  5. Rewire Your Response
  6. Mengenal Sisi Gelap (Shadows/Darkside)
  7. Kosongkan Dulu Gelasnya, Yuk
  8. Mental Block/Self Sabotage
  9. Meditasi/Hening dan Siklus Ruminasi
  10. Virus Merasa Sudah
  11. Drama Retorikal Langganan
  12. Blankspot
  13. Siklus Ruminasi

dll.

SHADOWS DARKSIDE SISI GELAP MEMANGNYA PERLU DIIDENTIFIKASI 2 SEKOLAH KEHIDUPAN PERSAUDARAAN MATAHARI

Peta panen sigel memang dengan mudah berkembang biak dalam hitungan detik. Seperti sel kanker yang terus membelah tak terkendali apabila selalu diberi makan. Maka dari itu, penting sekali untuk mendeteksi ‘Perilaku Turunan Sisi Gelap (shadows/darkside) sedini mungkin, agar bisa segera diantisipasi dengan ‘Bermeditasi/Hening Penjernihan Diri’. Agar tidak lanjut beranak pinak menjadi sisi gelap lainnya, dan tergulung oleh lingkaran setan yang tidak berujung.

Drill refleksi melalui media sharing kolektif pun menjadi sarana belajar yang cukup efektif. Karena menjadi pemantik untuk berkaca, dan menemukan berbagai kompleksitas pola pikir manusia, yang menelurkan perilaku basis sisi gelap dengan gaya khas masing-masing. Mendeteksi perilaku berbasis sisi gelap, membutuhkan latihan untuk memperhatikan kecenderungan perilaku diri yang paling dominan di keseharian. Misalnya, bagi yang niat belajarnya belum tepat dan masih diwarnai dengan agenda egoistik, manifestasi perilakunya adalah:

  1. Ambisi mengejar angka
  2. Ambisi ingin rileks
  3. Hobi ngeyel dan carles (cari alasan) dengan umpan balik
  4. Mudah baper dan ngambek apabila diberi umpan balik tidak sesuai harapan
  5. Meragukan dan mengabaikan umpan balik yang diberikan
  6. Trust yang minim terhadap ajaran
  7. Takut dengan umpan balik
  8. Malas bertanya dan malas meminta evaluasi
  9. Hobi ngeles dan menghindar apabila ada sesi sharing bersama

Dan, masih banyak lagi.

Apabila serius mau ‘Menyembuhkan Diri’ dan ‘Detoks’ sisi gelap (shadows/darkside), belajarlah berendah hati untuk memilih sikap yang tepat dalam menyikapi metode belajar yang mengutamakan praktik mindfulness. ‘Membangun Karakter’ memang membutuhkan proses yang panjang, bahkan bisa seumur hidup. Tinggal memilih apakah mau menjalankan proses akselerasi dengan hasil maksimal atau tetap bertahan dalam gelembung sisi gelap menanti agenda egoistik tercapai.

“The first step toward positive change is humility. The second step is pure consciousness.” ~ Sigma Lifestyle

 

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
2 Agustus 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda