Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) memang berkembang terus, sehingga berdampak pada berkembanganya metode belajar dari waktu ke waktu seiring dengan penemuan hal baru yang membutuhkan peningkatan metode belajar yang terus menerus, agar mampu mencetak manusia dengan level kesadaran yang baik dan stabil sehingga mampu mencapai Rancangan Agungnya.
Program Kepamomongan yang selama ini hanya dibatasi berdurasi tiga bulan, ternyata harus ditingkatkan durasinya karena setelah 8 batch berjalan malah menunjukkan penurunan grafik ketulusan dan meningkatnya grafik ‘keterpaksaan menjadi tekun’ karena peran leader dianggap hanya sebagai debt collector jurnal pengalaman meditasi. Selain itu, banyak juga yang mau melanjutkan bimbingan walaupun Program Kepamomongan sudah selesai.
Dalam menyikapi situasi ini, Guru SHD dan saya sebagai penanggung jawab pendidikan di Persaudaraan Matahari (PM), membuka metode pendampingan belajar yang tadinya bertujuan untuk persiapan dan pemanasan sebelum Program Kepamomongan dimulai. Tujuan dari pendampingan ini adalah melayani anggota komunitas yang ingin melanjutkan bimbingan secara japri setelah Program Kepamomongan berakhir, sekaligus mempersiapkan calon peserta program agar lebih mudah dalam mengikuti Program Kepamomongan yang lebih intensif.
Indikasi semakin banyaknya peserta Program Kepamomongan yang tidak serius dalam menjalankan kurikulum belajar dalam program a.k.a seenak udele dhewe – asal setor PR dan meditasi hanya untuk menunaikan kewajiban akibat dikejar jurnal oleh leader, menyebabkan jalannya program menjadi kurang efektif. Program yang idealnya menjadi wahana akselerasi bagi proses belajar, malah menjadi ajang menebalkan sisi gelap sehingga di akhir program hasil evaluasi malah lebih banyak yang menunjukkan kemunduran ketimbang kemajuan.
Gerak Semesta selalu tidak terduga, niat awal hanya sebagai langkah pemanasan dan persiapan Program Kepamomongan dengan maksud untuk membantu menata para calon peserta agar lebih siap dengan rutinitas dan komitmen sebelum program resmi berjalan. Tapi, ternyata dari sesi pendampingan tanpa batas waktu ini, ditemukan banyak sekali pembelajaran penting yang mengarah kepada mengasah disiplin dan komitmen.
Dari sesi ini tertangkap beragam pola psikologis dari masing-masing pihak, baik leader yang bertugas mendampingi maupun peserta yang didampingi, dan yang membutuhkan solusi atas metode belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Program pendampingan ini sifatnya lebih rileks, tidak disatukan dalam grup kecil, tidak digedor setiap hari, leader tidak wajib menagih jurnal atau PR seperti debt colletor. Diskusi pun terbatas dan tidak menyeluruh karena interaksi pendampingan sepenuhnya mengandalkan kemauan dari anggota yang didampingi untuk bertanya seputar Ajaran SMSHD. Maka, membutuhkan kemauan dan komitmen yang kuat dalam membuktikan konsistensi dalam kesungguhan. Kalau malas bertanya otomatis pendampingan tidak akan berdampak kepada percepatan proses pemahaman ajaran.
Syarat pendampingan sama seperti Program Kepamomongan, yakni punya perangkat komunikasi, punya kuota internet, harus mau mencatat, mau menjurnal, mau berefleksi jujur, mau ikut webinar, dan tentu harus mau dievaluasi. Kalau masih malas dan tidak bersedia berkomitmen untuk konsisten, lebih baik tidak usah pendampingan dulu. Karena percuma saja kalau yang didampingi malah malas meditasi, tidak mau membuka diri dan tidak mau mengikuti cara belajar yang diarahkan.
Program Pendampingan dan Program Kepamomongan di PM merupakan wahana belajar yang lebih intensif ketimbang hanya bergabung dalam WAG PM. Program intensif ini merupakan kesempatan emas bagi semua pihak untuk mendapatkan PERCEPATAN PROSES BELAJAR.
Yang dipercepat adalah proses belajarnya, dengan harapan hasil akhirnya akan cepat meningkat sesuai kapasitas belajarnya masing-masing. Angka evaluasi dan umpan balik adalah hasil akhir APABILA syarat dan proses belajar dijalankan dengan baik sesuai standar Ajaran SMSHD.
Proses belajar yang dipercepat bentuk konkretnya sangat beragam, tergantung kebutuhan dan kesiapan masing-masing dalam menjalankan pemurnian jiwa. Percepatan proses belajar ini berlaku baik bagi yang mendampingi maupun yang didampingi. Semua pihak memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk memilih bertumbuh atau memilih yang sebaliknya.
Contoh bentuk percepatan proses belajar ini bisa saja berupa hal-hal berikut,
- Bagi yang masih penuh kepalsuan, maka akan dilatih kejujuran melalui refleksi dan menulis jurnal.
- Bagi yang sulit berendah hati, maka dipastikan dilatih untuk berendah hati menerima arahan dari leader.
- Bagi yang kesulitan dalam memahami isi wedaran, maka akan dilatih cara memahami Ajaran SMSHD dengan lebih efektif.
- Bagi yang akalnya kusut dan kurang sehat, maka akan dilatih agar terbiasa meluruskan akal sehatnya.
- Bagi yang kesulitan memilih sikap yang tepat, maka akan dilatih agar mampu memilih sikap yang tepat dalam belajar Ajaran SMSHD.
- Bagi yang masih suka nyasar ke server kiri dalam memahami teori dasar Ajaran SMSHD, maka akan dilatih agar mampu memahami kalimat Ajaran SMSHD tanpa nyasar, dan seterusnya.
Masih banyak lagi proses belajar yang dipercepat dan tidak akan bisa didapatkan apabila hanya numpang memantau di WAG dan rajin menyapa namaste.
Persaudaran Matahari selalu memberikan solusi sederhana bagi isu-isu psikologis manusiawi yang muncul selama proses belajar Ajaran SMSHD berlangsung. Dengan menyediakan program belajar yang lebih intensif ini, kami melakukan pendekatan serupa dengan terapi psikologi sederhana sebagai alat bantu menyederhanakan bahasa langitan Ajaran SMSHD agar lebih mudah diaplikasi.
PM memang selalu memberikan solusi cerdas untuk menumbuhkan sikap dan pola pikir yang tepat sesuai kebutuhan atas teknik meditasi/hening SMSHD. Syarat perilaku utama yang harus dilakukan apabila mau dibantu melalui pendampingan adalah kemauan untuk berendah hati. Kalau masih menikmati drama ngeyel, maka kami tidak bisa membantu dan bukannya mempercepat proses belajar tapi malah mempercepat lingkaran setan terbentuk.
Apa pun program belajar di PM, keberhasilan belajar sepenuhnya bergantung pada kemauan dan komitmen akan kesungguhan belajar Ajaran SMSHD ini. Kami bertugas memberikan sarana dan prasarana belajar yang terbaik, tinggal pilihan sikapmu yang akan menentukan keberhasilan dan keselamatan.
Bagi yang pernah saya berikan emotikon buah atau sayuran, sadarilah bahwa hal ini bukan bercanda receh. Memang lucu dan tentu membuat saya tertawa juga, tapi saya serius memberikan terapi emotikon buah dan sayuran ini dalam rangka mempercepat prosesmu untuk melepas kefakiran atas jempol Guru SHD.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
18 Desember 2024
Reaksi Anda: