Besar kecilnya jatah ‘Boosting Energi Guru Setyo Hajar Dewantoro (SHD)‘, saya ilustrasikan dengan lebih sederhana lagi, yakni sebagai jatah kasbon dari Semesta. Limpahan energi kasih murni atau anugerah Tuhan yang berlimpah ruah memang tidak mudah untuk dirasakan dan disyukuri, sampai harus diturunkan mata pelajaran Spiritual Murni SHD, khusus untuk belajar tentang mengenal anugerah Tuhan, belajar mengenal energi kasih murni dan belajar cara ‘Bersyukur dengan Tulus’.
Jatah kasbon berupa ‘Boosting Energi SHD’ adalah modal untuk mempercepat proses ‘Pemurnian Jiwa’. Besar kecilnya jatah kasbon didapatkan dari rajutan karma baik atau yang biasa disebut dengan ‘Lingkaran Malaikat‘.
Setelah belajar tentang Hukum Semesta yang bekerja di Jagat Raya melalui Spiritual Murni SHD, maka saya memahami bahwa sebuah momen keberuntungan yang menyelamatkan diri dari mara bahaya atau bencana ternyata hasil rajutan lingkaran malaikat yang saya rajut entah kapan di masa lalu.
Kalkulasi matematis hanya Semesta yang punya kalkulatornya, sehingga hadirnya ‘Momentum’ juga hanya Semesta yang tahu kapan dilimpahkan kepada perajut lingkaran malaikat.
Pasti pernah ‘kan dalam hidup diselamatkan dari bencana atau mara bahaya dengan cara yang tidak terduga? Bahkan, seringkali membuat kesal karena tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, tetapi setelah dicermati kembali, ternyata kita diselamatkan dari bencana. Pengalaman seperti ini biasanya disebut sebagai keberuntungan atau bejo.
Sama seperti ketika saya dipertemukan dengan Ajaran Spiritual Murni SHD, telah menyelamatkan saya dari salah server karena nyaris belajar meditasi metode lain, menyelamatkan saya dari ilusi yang makin tebal, menyelamatkan dari bertambahnya tumpukan emosi destruktif, luka batin dan watak angkara, menyelamatkan saya dari mencipta lingkaran setan dan dosa terus-menerus, menyelamatkan saya dari degradasi kesehatan mental jiwa raga yang sudah berjalan sekian lama, dan yang terpenting telah menyelamatkan jiwa dari kekeruhan dan potensi nyangkut di pohon mangga.
Jatah kasbon ini memang anugerah yang fantastis, hanya ada di jalan pemurnian jiwa sebagai upaya membangkitkan kesadaran kolektif.
Jatah kasbon ini apabila disikapi dengan tepat, maka akan memberikan manfaat yang fantastis bagi proses pemurnian jiwa. Namun, apabila disikapi dengan tidak selaras, maka akan memperkuat lingkaran setan dan mempercepat jatuh tempo (jatem) karena semua dalam bingkai ‘akselerasi‘ atau ‘percepatan’.
Sayangnya, banyak sekali yang menyikapi jatah kasbon ini dengan hanyut dalam ‘PMS’ tiada henti, ketimbang berendah hati untuk mempelajari dengan lebih serius dan penuh kesungguhan.
Semua yang belajar Spiritual Murni SHD, termasuk saya, mendapatkan jatah kasbon yang sepadan dengan kalkulator Semesta. Yang membedakan hasil akhir adalah berbagai variabel yang semestinya dipenuhi sebagai paketan tanggung jawab dan konsekuensi atas pilihan kita sendiri ketika memilih berada di jalan pemurnian jiwa. Tanpa kasbon, tentu akan semakin sulit bagi kita semua berproses memurnikan jiwa raga. Tanpa ‘Program Akselerasi Kosmik’ ini proses kebangkitan kesadaran kolektif akan semakin brebet dan kapanlah kaliyuga akan berakhir.
Program percepatan/akselerasi memang memberikan banyak anugerah fasilitas, seperti jatah kasbon ini, untuk mempermudah kita semua melangkah pada pemurnian jiwa dan mampu segera berkarya sesuai Rancangan Agung.
Singkatnya, supaya ndang cepet segera berjiwa murni, bersih dari ‘Sisi Gelap (shadows)’, sehingga mampu berkarya dengan tulus dan memberikan manfaat bagi upaya peningkatan kesadaran secara kolektif. Coba bayangkan apabila tidak ada program aksel Kosmik dengan jatah kasbonnya, berapa ribu tahun kehidupan lagi kah koleksi dosa, luka jiwa, angkara murka, dan ilusi yang tebal ini, akan menjadi bersih sirna dan mengevolusi jiwa?
Percepatan pada Spiritual Murni SHD memang bukan solusi bagi kemalasan dan penggemar solusi instan. Spiritual Murni SHD bukan seperti resto cepat saji yang memberikan solusi instan – bikin cepat kenyang dan murah, namun berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Percepatan pada Spiritual Murni SHD justru berupa proses seumur hidup, perlu kesabaran, kerendahan hati, kerja yang berkali-kali lipat lebih keras dan perjuangan yang lebih fantastis ketimbang yang tidak mengenal pemurnian jiwa. Ibaratnya harus menyelesaikan mata kuliah ribuan tahun ke dalam semester pendek satu fase kehidupan saat ini.
Maka, sangat logis apabila membutuhkan kerja keras dan perjuangan, tidak bisa maunya diewes-ewes sulap atau terus menerus mengejar diskon proses sesuai agenda egoistik.
Jatah kasbon adalah fasilitas Kosmik yang diberikan Semesta melalui ajaran ini, karena Ajaran Spiritual Murni SHD merupakan ‘Program Akselerasi Kosmik’ bagi pembangunan kesadaran kolektif dengan cakupan yang amat sangat luas, dimana ruang dan waktu tidak sesempit daun kelor di Planet Bumi. Maka, sungguh kebangetan apabila anugerah ini malah dipermainkan dan dimanipulasi.
Jatah kasbon tidak akan selamanya hadir, melainkan sangat dinamis, tergantung dari rajutan lingkaran malaikatmu. Maka dari itu, sebaiknya disikapi dengan kerendahan hati dan bijaksana, agar rajutan lingkaran malaikatmu tidak terhenti, jangan malah disikapi dengan kesombongan dan ilusi.
Jatah kasbon ini bentuknya memang abstrak dan bukan berupa materi, makanya sulit disyukuri. Sama halnya ketika manusia diberi anugerah nafas gratis dan cuma-cuma, malah diabaikan dan dianggap bukan anugerah. Sebaliknya apabila diberi materi berupa uang dan benda lain, baru deh haru biru merasa dapat anugerah. Padahal memiliki segudang materi, tapi tidak memiliki nafas, lalu mau diapakan materi itu?
Dikasih jatah kasbon tujuannya agar kita menjadi lebih ringan dalam berlatih meditasi dan berproses memurnikan jiwa. Bukan malah menjadi bahan untuk memperkuat kemalasan, ilusi dan intensi tidak selaras.
Jatah kasbon merupakan hasil rajutan lingkaran malaikat, idealnya dijaga agar tetap menjadi wahana melanjutkan rajutan lingkaran malaikat, jangan malah menjadi rajutan lingkaran setan. Tinggal menunggu jatem dan berputar kembali dalam siklus ‘Pra-Relaksasi‘.
Ada juga yang sebenarnya tidak perduli, apa itu boosting atau jatah kasbon dan tidak peduli juga apa itu pemurnian jiwa. Yang penting kebutuhan hidup terpenuhi dan mimpi indah segera terwujud. Terserahlah mau jatah kasbon atau nggak, yang penting sudah dikondisikan sedemikian rupa agar fasilitas keringanan belajar selalu didapatkan, tidak perlu repot-repot mengikuti cara belajar yang diberikan.
Fenomena atas sikap belajar yang cukup fantastis ini merupakan bukti nyata bahwa Spiritual Murni SHD memang ajaran murni dan otentik, yang hanya bisa dimengerti dan diamalkan dengan ruang kesadaran yang tepat.
Lalu kapan dirimu akan menyadari bahwa masih bangun di pagi hari dan bisa bernafas dengan lancar adalah anugerah paling besar bagi hidup manusia? Kalau tidak percaya, cobalah tahan nafasmu selama satu jam ke depan. Dan, buktikan sendiri bahwa nafas adalah anugerah.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
5 Maret 2025
Reaksi Anda:
