Healing artinya penyembuhan.
Jargon kekinian yang sangat tren di era ini, sebagai respon dari isu kesehatan mental yang menjadi drama kenormalan dan bagian dari budaya global. Setiap langkah yang dianggap memberikan relaksasi, kenyamanan emosi, dan ego, akan dilabelkan sebagai sebuah penyembuhan (healing). Secara umum, semua upaya penyembuhan memberikan dampak yang tidak stabil dan tidak pernah permanen.
Sebelum kenal Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD), yang saya mengerti tentang tujuan meditasi adalah untuk mendapatkan kondisi rileks, meredakan ketegangan, dan mengalami relaksasi, baik secara fisik maupun pikiran. Dengan tubuh rileks, maka pikiran rileks, dan sebaliknya – dengan pikiran rileks, maka diharapkan tubuh pun menjadi rileks. Berbagai metode untuk mencapai kondisi relaksasi fisik ini berkembang sangat pesat, bahkan terorganisasi secara global.
Rupa-rupa metode, teknik, alat, aksesoris, bahan organik, bahan kimia, suasana, lokasi, substance, dan masih banyak lagi materiel yang dipakai sebagai alat bantu untuk mencapai kondisi relaksasi. Kondisi rileks ini dipercaya sebagai pemberi kenyamanan bagi indera umat manusia.
Pada zaman now, berbagai upaya untuk mendapatkan relaksasi disebut dengan healing. Penyembuhan dianggap terjadi apabila mendapatkan sensasi rileks, lepas dari rutinitas, lepas dari kewajiban yang dianggap membebani hidup, lepas dari hal-hal yang tidak disukai, melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti liburan, dan lain lain. Semua aktivitas yang dianggap menyenangkan bagi diri sendiri, apalagi yang berdampak pada euforia, maka inilah yang disebut relaksasi dan dilabelkan sebagai penyembuhan (healing).
Saya percaya bahwa meditasi bermanfaat bagi penyembuhan penyakit fisik, membuat tubuh sehat, dan membantu menjaga agar terhindar dari penyakit fisik. Dulu saya belum mengenal berbagai spektrum penyakit mental karena bagi saya penyakit mental hanya berlaku bagi penghuni Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Berbeda dengan apa yang saya temukan dalam Ajaran SMSHD, dimana saya pikir dalam ajaran ini hanya berisikan cara meditasi yang paling simpel sederhana yang akan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan bisa dilakukan oleh semua lapisan manusia. Manfaat berupa proses penyembuhan melalui meditasi metode SMSHD tidak hanya sebatas penyembuhan fisik dan mental dalam batasan psikologi saja, namun berdampak langsung sampai ke lapisan kesadaran terdalam yang belum bisa terjamah oleh sains.
Penyembuhan (healing) melalui meditasi metode SMSHD merupakan proses penyembuhan akar asal muasal dan awal mula sebuah penyakit mental maupun fisik terjadi. Proses penyembuhan melalui meditasi metode SMSHD bukan hanya untuk meredakan atau menghilangkan gejalanya saja tetapi menyembuhkan sampai ke akarnya secara permanen. Dampak kesembuhan tidak hanya dinikmati selama masih hidup saja, namun akan terbawa terus oleh Sang Jiwa ketika berpisah dari raga.
Dalam Ajaran SMSHD, proses penyembuhan ini disebut dengan purifikasi atau pemurnian jiwa raga. Meditasi metode SMSHD bermanfaat menyembuhkan akar berbagai penyakit mental yang berimbas kepada penyakit fisik. Proses penyembuhan dalam bentuk pembersihan/pemurnian/purifikasi ini secara umum disebut dengan healing namun dengan pengertian yang berkali-kali lipat lebih dalam dari sekadar isu psikologi, biologi, dan neurosains, dan berdampak permanen terhadap sebuah kesehatan jiwa dan raga.
Ajaran SMSHD sendiri merupakan ajaran yang melampaui batasan psikologi, biologi dan neurosains. Meditasi metode SMSHD digambarkan seperti Tongkat Ajaib yang mampu menyelesaikan semua problematika dalam ranah psikologi, biologi, dan neurosains.
Karena penyembuhan dengan metode pemurnian/purifikasi ini bersifat holistik, maka membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan dalam menjalani prosesnya. Hasil yang optimal akan didapatkan melalui proses yang berkesinambungan dalam durasi waktu yang panjang dan tidak instan, sebagai bentuk detoksifikasi dari jejak luka jiwa dan watak angkara yang ‘mengotori’ pikiran dan jiwa. Dan kemudian berdampak pada kesembuhan penyakit fisik.
Semua penyakit fisik berakar dari kondisi mental dan jiwa yang tidak selaras sehingga menurunkan imunitas dan mudah terserang penyakit. Berbagai spektrum jejak emosi yang belum tersembuhkan, tersimpan dalam tubuh, tertumpuk dan memejal menjadi penyakit fisik. Setiap organ memiliki mekanisme sendiri untuk mengadakan aksi ‘protes’-nya terhadap kesewenang-wenangan perilaku pemilik tubuh.
Respons berupa spektrum emosi atau terpancing/ter-trigger merupakan bukti bahwa masih terdapat simpanan luka batin dan sisi gelap lainnya yang belum tersembuhkan, belum termurnikan, sehingga masih tersimpan rapi jali dalam kesadaran manusia. Maka, bagi yang merasa sudah tidak memiliki jejak luka batin dan sisi gelap lainnya namun mengalami sakit, perlu berendah hati untuk bercermin mengapa tubuhnya ‘protes’ dalam bentuk penyakit fisik.
Sisi gelap merupakan objek utama dalam penyembuhan melalui proses pemurnian jiwa meditasi SMSHD. Healing yang holistik atau menyeluruh, tidak hanya meredakan gejala yang tampak di permukaan saja, tetapi berdampak permanen sampai ke lapisan kesadaran terdalam apabila semua syarat penyembuhan dipenuhi.
Meditasi metode SMSHD memang pondasi yang kuat bagi kesehatan mental dan fisik, karena hidup yang penuh sukacita dan rasa syukur yang tulus akan meningkatkan metabolisme dan imunitas sehingga membawa dampak penyembuhan serta menghindarkan manusia dari terjangkiti penyakit berat.
Meditasi metode SMSHD adalah sumber kekuatan bagi jiwa raga dan sumber kebahagiaan sejati.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
15 Desember 2024
Reaksi Anda: