Skip to main content
Refleksi

JANGAN LUPAKAN PENGALAMAN KETUHANANMU

9 November 2024 Ay Pieta No Comments

Sliwar-sliwer berbagai teori dengan label spiritual yang saling benturan di sana-sini menunjukkan betapa tidak konsistennya dunia spiritualitas. Sangat berbeda dengan ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SHD) yang semua teorinya serba konsisten dan logis, mengacu hanya pada satu hal absolut, yaitu hukum kosmik yang tidak bisa diganggu gugat oleh aturan buatan manusia. 

Ilmu langit memang sulit dipastikan kebenarannya apabila hanya diurai berdasarkan hasil angan-angan, imajinasi dan asumsi, tanpa pernah disaksikan dalam sebuah pengalaman otentik yang tervalidasi keselarasannya. Maka, beruntunglah saya karena hanya belajar serius pada satu ajaran, yaitu Ajaran SMSHD, dimana saya bisa membuktikan semua yang diajarkan dengan berbagai pengalaman otentik dan kesaksian nyata akan pengalaman Ketuhanan.

Masalah utamanya adalah, pembuktian dan kesaksian hanya akan terjadi apabila mampu menjalankan metode belajarnya dan mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan. Kalau tidak mau dan tidak mampu, ya wassalam. Boro-boro pembuktian dan kesaksian, yang ada hanyalah glorifikasi drama ngeyel, adu debat, saling nyinyir, saling merasa lebih benar, dan berakhir dengan kembali kepada dunia penuh ambiguitasnya masing-masing.

Beruntunglah saya dipertemukan dengan Ajaran SMSHD karena di sini tersedia alat validasi metasains yang akurat dan presisi. Mempunyai guru yang tercerahkan (yang jiwanya sudah murni bebas dari sisi gelap) sehingga semua perangkat kecerdasan termasuk Rasa Sejatinya bekerja dengan optimal. Maka terjadilah parameter evaluasi berbasis metasains yang bisa dibuktikan keakuratannya. Inilah mengapa Ajaran SMSHD tidak akan sama dengan ajaran mana pun dan kurang menarik minat para penggemar kerumitan dan ambiguitas karena ajaran ini tidak mentoleransi ilusi.

Dengan melakoni ketekunan meditasi dengan metode yang tepat, saya diberikan kesempatan untuk menyaksikan wujud Tuhan dan menghayati keberadaan Tuhan yang meliputi hidup selama saya ada di Planet Bumi. Pengalaman Ketuhanan yang saya alami ini konon dicari oleh banyak orang dengan berbagai cara, bahkan ada yang sampai bunuh diri hanya demi ‘bertemu’ dengan Tuhan.

Sebelum mengenal Ajaran SMSHD, saya cukup meyakini keberadaan Tuhan yang Esa walaupun hanya berupa konsep samar-samar dan berkabut tebal. Saya tidak pernah mampu menyirat atau menyuratkan wujud Tuhan dalam bahasa yang tepat, “Pokoknya ada” — begitulah keyakinan saya yang menyebabkan saya sangat anti mengkotakkan diri dalam sebuah institusi dan kepercayaan mana pun. Bahkan, ketika saya dianggap sesat dan di-bully sebagai atheis pun, saya merasa tidak tepat karena saya percaya dengan keberadaan Tuhan.

Melalui Ajaran SMSHD, ternyata saya mampu menghayati anugerah Tuhan dalam bentuk paling sederhana yang menghidupi saya sejak ceprot lahir di Bumi. Kasih Tuhan yang konon dicari banyak orang, ternyata selama ini mengalir berupa nafas natural dan meliputi diri saya sebagai makhluk ciptaanNya di Jagat Raya.

Meditasi Ay Pieta

Dengan menjadi ahli meditasi/hening metode SMSHD, saya mampu menyaksikan dan menghayati wujud Tuhan melalui sebuah keterhubungan dengan apa yang disebut Diri Sejati. Saya pun menjadi mampu menangkap pesan Tuhan dan hidup berkompas kepada tuntunan Tuhan. Ini semua merupakan pengalaman hidup yang tiada tara indahnya dan tidak bisa dibeli dengan sebanyak apa pun harta yang dimiliki manusia terkaya di dunia sekali pun. 

Hanya melalui alat yang disebut meditasi/hening metode SMSHD, maka saya bisa memurnikan jiwa dan raga sehingga mampu memberdayakan perangkat kecerdasan bernama RASA SEJATI yang membawa saya terus menerus menghayati keberadaan Tuhan, menikmati anugerahnya dan menjalankan hidup diliputi oleh realitas Tuhan. Dengan menjaga kestabilan kondisi meditatif (dalam parameter PM kualitas hening minimal 10%), maka saya dapat menjaga keterhubungan dan kemenyatuan dengan realitas Tuhan. 

Penjelasan mengenai REALITAS TUHAN dalam Ajaran SMSHD tinggal ditengok saja wedaran Guru SHD melalui YouTube Channel PM. Di sana semua pengetahuan langit dijabarkan dengan gamblang, termasuk Cara Membuktikan Realitas Tuhan.

Jangan berprasangka buruk dulu sebelum mengerti konteks tulisan ini karena yang saya bagikan hanyalah secuil dari pengalaman otentik hasil laku meditasi/hening dengan metode SMSHD. Yang pasti, sebelum mampu bermeditasi dengan metode yang sama segala bentuk penyangkalan dan drama eyel-eyelan, tidak akan menjadi logis dan setara karena kesenjangan sudut pandang yang terlalu lebar. 

Yang jelas, saya tidak terjebak dalam ilusi dan ambiguitas nan rumit hasil khayalan manusia dan saya tidak perlu bunuh diri hanya untuk membuktikan realitas Tuhan. Cukup dengan mempelajari Ajaran SMSHD dan meditasi/hening dengan metode yang tepat, maka saya mampu menyadari berbagai bentuk pengalaman Ketuhanan dan merasakan kemenyatuan denganNya.

Sebenarnya pengalaman Ketuhanan selalu hadir walaupun manusia tidak bisa meditasi/hening. Tapi, masalahnya tanpa keahlian bermeditasi/hening dengan metode yang tepat atau yang sering disebut mindfulness, maka kesadaran manusia belum terbuka. Sehingga kesulitan menyadari pengalaman Ketuhanannya, menjadi budeg dan baal tertimbun oleh daftar panjang hasrat egoistik dan sisi gelap. Maka dari itu, jelaslah manusia membutuhkan yang disebut dengan pemurnian jiwa, agar kesadaran terbuka sehingga mampu menangkap pengalaman Ketuhanan dengan konsisten setiap harinya. 

Bagi anggota komunitas PM yang cukup rajin meditasi, atau mengikuti banyak program belajar dengan kesungguhan, pasti banyak yang pernah mengalami berbagai pengalaman Ketuhanan dengan berbagai bentuk dan sensasi. Pasti pernah mengalami kesaksian akan kebenaran sejati dan berbagai pembuktian bekerjanya hukum Kosmik sebagai realitas Tuhan itu sendiri. 

Namun sayangnya, pengalaman Ketuhanan yang pernah dirasakan dan dinikmati, seringkali dilupakan sehingga terabaikan. Dianggap tidak pernah mengalami sehingga kebudegan tetap berlanjut. Ada juga yang dikemudian hari menyangkal serangkaian pengalaman Ketuhanan yang jelas sudah pernah diakui, akibat dianggap tidak memenuhi hasrat egoistiknya atau bentuknya bukan seperti yang diharapkan. 

Ketika pengalaman Ketuhanan hadir, seringkali tidak diterima dengan kepasrahan total. Maka boro-boro bersyukur, malah yang spontan muncul adalah protes dan kecewa akibat peristiwa yang hadir tidak seindah khayalan dan angan-angan. Padahal itulah momen pembuktian dan penyaksianmu atas anugerah tiada tara yang harusnya tercatat dalam ingatan dan diresapi agar masuk ke dalam kesadaran.

Pada tahun kelima berdirinya Persaudaraan Matahari (PM), tugas menjurnal dan berefleksi diri menjadi alat yang penting dalam proses belajar di PM. Gunanya untuk membantu mendorong terbukanya pemahaman secara kognitif (awareness). Membuka kesadaran secara kognisi yang dibarengi dengan laku meditasi/hening SMSHD secara nyata memberikan dampak yang baik dalam proses belajar Ajaran SMSHD dan proses purifikasi. 

Dengan melatih diri mengarahkan perhatian untuk menghayati sebuah situasi, dibarengi dengan mencatat pengalaman atas situasi tersebut, maka akan membantu membongkar kebudegan terhadap pengalaman Ketuhanan yang hadir. Tidak berhenti sampai di situ saja, dilanjutkan dengan membaca kembali apa yang telah dituliskan sehingga kemudian timbul sebuah pengertian yang lebih utuh dan akan membawa kepada langkah perbaikan.  

Maka jangan pernah lupakan pengalaman Ketuhananmu. Dan kurangilah jumlah penderita kebudegan absolut atas anugerah Tuhan dan realitas Tuhan yang nyata selalu menyertai hidup manusia, dengan tekun bermeditasi/hening metode SMSHD.

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
7 November 2024

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda