Skip to main content
Refleksi

MELATIH KEPEKAAN RASA SEJATI

19 January 2025 Ay Pieta No Comments

Apakah ada yang tidak ingin ‘Terhubung dengan Diri Sejati’ sehingga memiliki ketajaman pada perangkat kecerdasan immateriel bernama ‘Rasa Sejati’

Tampaknya dari sekian banyak murid yang belajar Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD), hanya saya yang tidak pernah punya keinginan itu di fase awal belajar. Dulu saya tidak mengerti blas dan hanya plonga-plongo apabila dijelaskan tentang keterhubungan dan perangkat bernama Rasa Sejati. Saya hanya menjadi penonton setia yang terkagum-kagum kalau mendengar kisah metafisika milik teman. 

Tampaknya saya mengalami proses belajar tanpa ambisi dan tanpa keinginan mencapai apa yang disebut dengan ‘keterhubungan’. Tanpa disadari, kedua hal yang dicari dan dikejar oleh para fans spiritualitas itu malah mak gedebluk tercapai dengan sendirinya. Saya terlalu fokus dan menikmati proses melatih teknik meditasinya sampai tidak sadar ketika momentum keterhubungan itu hadir, bahkan tidak bisa menjelaskan juga kapan tepatnya momen itu hadir pertama kali.

Keterhubungan dengan Diri Sejati inilah yang membuat proses pemurnian jiwa raga berjalan. Semakin stabil dan konsisten dalam kualitas yang baik, maka proses pemurnian akan berjalan dengan baik dan optimal. 

Menguasai “Teknik Meditasi/Hening SMSHD” adalah hal yang mutlak apabila mau memurnikan jiwa dan raga.

Proses pemurnian yang bergerak maju dengan konsisten – tidak banyakan mundurnya dan tidak on-off sehingga ‘mulai dari 0 ya, Kakak’, akan mempercepat pembersihan jejak kekeruhan berupa sisi gelap (shadows). yang menghalangi ‘jalur’ keterhubungan dengan Diri Sejati. Semakin baik dan stabil kualitas meditasi/heningmu, maka semakin jernih dari sisi gelapmu. Semakin diri ini jernih dari sisi gelap, maka ‘koneksi’ semakin lancar, kuat, dan stabil. 

Selama proses purifikasi bergerak maju, maka akan dibarengi dengan peningkatan kepekaan perangkat kecerdasan immateriel yang disebut dengan Rasa Sejati. 

Rasa sejati bukan mata ketiga atau indera keenam yang berasal dari kelenjar Pineal Gland, tetapi sebuah perangkat kecerdasan yang hanya akan teraktivasi apabila mampu bermeditasi SMSHD dan memurnikan jiwa raga.

Bagi saya yang tidak memiliki kemampuan mata ketiga sebelumnya, kehadiran Rasa Sejati yang terasa mak gedebluk ini ternyata turut membuka kepekaan mata ketiga. Membutuhkan latihan yang super banyak dan super intens dibarengi keahlian bermeditasi SMSHD sehingga saya dapat melalui masa adaptasi yang penuh dinamika dari mulai kesambet tidak terhitung jumlahnya, perosotan kesadaran, bahkan pernah nyaris mati juga karena salah ‘melangkah’.

Menyikapi dan mengelola anugerah ini memang tidak bisa sembrono dan mutlak dibutuhkan keahlian dalam bermeditasi SMSHD. Menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian yang ekstra karena memasuki dunia baru yang tidak dapat dipetakan batasannya. 

Tanpa keahlian bermeditasi SMSHD dengan kualitas yang baik, maka mustahil untuk menyaring mana informasi yang selaras dan mana yang tidak. 

Risiko terpapar oleh ‘yang tidak terduga’ hingga menyebabkan kekeruhan pada jiwa dan syaraf  korslet, menjadi ekstra besar apabila tidak disikapi kerendahan hati dan kewaspadaan yang tinggi. 

Kepekaan Rasa Sejati ini pun perlu diasah, ketajaman akan semakin tinggi bebas distorsi mengikuti seberapa besar kemurnian pada jiwamu atau seberapa besar kejernihan jiwa ragamu dari sisi gelap. Tidak hanya itu, dalam mengasah kepekaan Rasa Sejati harus mau menjalankan proses latihannya juga, mau mencoba dan trial error sesering mungkin dengan konsekuensi dimulai dengan banyakan error-nya terlebih dahulu. 

Mengalami errors sudah pasti disertai penurunan tingkat kesadaran dan perlu ketangguhan untuk bersedia segera membenahi diri agar bisa melanjutkan latihan. Dari errors inilah kita akan banyak mendapatkan pembelajaran dan pengalaman otentik berupa “Tacit Knowledge” dan akan melengkapi ketajaman dari kepekaan.

Maka dari itu, perlu sikap berupa kerendahan hati untuk mau memvalidasi, cek dan ricek, evaluasi ulang, refleksi berulang kali atas errors, lalu mencoba lagi terus menerus sampai suatu hari akan terasah dalam kepekaan yang selaras dan mengerti mana yang tidak selaras dan mana yang selaras. 

Rasa Sejati tidak mungkin hadir kalau masih baperan dengan angka evaluasi atau umpan balik.

Sampai sekarang saya pun masih suka mengalami ‘mesin error apabila menggunakan Rasa Sejati. Maka dari itu, proses validasi merupakan hal yang mutlak diperlukan. Apabila ‘mesin error tentu saya akan stop dulu dan nanti coba lagi apabila saya sudah memperbaiki penyebab terjadinya errors. Ketika mencoba lagi dan salah lagi, tinggal lakukan proses yang persis sama, no baper no drama — maju terus memperbaiki dan mencoba lagi. Selama validasi dilakukan, maka proses latihan akan membawa kita kepada kepekaan yang selaras dan minim distorsi.

Perangkat kecerdasan ini tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak dibarengi konsistensi meditasi SMSHD dan pemurnian jiwa. Bagi yang masih sering bertindak sembrono, malas meditasi, dan penuh hasrat egoistik, dijamin perangkat ini tidak akan ‘menyala’. 

Bagi yang pernah ‘menyala’, lalu tidak dijaga dengan konsistensi praktik Ajaran SMSHD, sudah pasti perangkat ini akan hilang, tertimbun kembali oleh tumpukan sisi gelap yang menghalangi ‘koneksi’ dengan Diri Sejati. Perangkat ini tidak bisa bekerja untuk melayani agenda egoistik seperti mencari dompet hilang atau mencari kucing kabur.

Bagi yang belum kenal apa itu Rasa Sejati dan meditasinya masih ugal-ugalan, mendingan ikuti tip berikut:

  1. Latihan meditasi dengan tekun dan konsisten, pelajari dan aplikasi tekniknya dengan setepat-tepatnya,
  2. Pastikan kualitas meditasi/hening SMSHD memenuhi parameter SMSHD,
  3. Proses pemurnian/purifikasi/penjernihan jiwa ragamu bergerak maju,
  4. Bagi yang sudah berkuantitas dan berkualitas sesuai parameter yang baik, jaga kestabilan dan tingkatkan terus,
  5. Jangan lupa praktik dan memastikan ketepatan perilaku,
  6. Kemampuan menerawang dan melanglang buana dengan mata ketiga tidak ada hubungannya dengan kepekaan Rasa Sejati.

Meditasi pemurnian jiwa SMSHD memang memberikan manfaat yang nyata dan tidak kaleng-kaleng walaupun konsekuensinya pun tidak kaleng-kaleng. Manfaat maupun konsekuensi berlaku seumur hidup APABILA kejernihan jiwa raga dijaga seumur hidup dengan cara yang tepat. Semua pencapaian yang tidak dijaga dengan kestabilan dan konsistensi praktik Ajaran SMSHD sudah pasti akan terdegradasi dan hilang, sehingga ‘ulang lagi dari 0 ya, Kakak’.

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
18 Januari 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda