Mempelajari dinamika pembelajaran Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) selama nyaris enam tahun ini, dan secara khusus dari berbagai program belajar seperti pendampingan dan kepamomongan, berikut pencapaian di penghujung 2024 yang – siapa tahu, mau dijadikan bahan refleksi dan checklist perbaikan bersama agar menjadi manusia yang lebih baik di tahun 2025.
Secara organisasi, tentu Persaudaraan Matahari (PM) semakin keren; gurunya makin keren, dilengkapi oleh tim kerja dan tim pembimbing yang makin keren. Materi Ajaran SMSHD sejauh ini selalu yang terbaik (minimal bagi kami yang telah merasakan manfaat dan menyaksikan banyak keajaiban). Metode belajar yang semakin intensif dan kondusif sebagai ‘sekolah spiritual’ bukan hanya sebagai tempat hura-hura metafisika saja. Dan berhasil mencetak semakin banyak manusia berkesadaran yang baik secara OTENTIK dan STABIL, bukan hanya hasil boosting sesaat, sehingga otomatis melahirkan Superhuman dan Superleader yang mampu menyangga kesadaran secara kolektif dan berkontribusi terhadap kesadaran kolektif negara dan Planet Bumi.
Tetapi, penilaian keren ini memang tergantung dari situasi cakrawala pandang alias level kesadaran juga, sih. Bagi yang berhasil belajar, tentu sepakat dengan penilaian keren yang saya berikan tadi. Bagi yang belum berhasil, pasti meragukan, tidak peduli, bahkan mencibir penilaian tersebut karena lokus kesadaran masih penuh dengan ilusi, drama, dan derita.
Bisa dilihat juga bahwa secara umum masih terjadi dominasi kemandegan proses belajar, artinya komposisi keberhasilan persentasenya jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan jumlah anggota komunitas yang belum berhasil. Hal ini membuktikan teori bahwa memang sulit sekali menemukan manusia tercerahkan di muka Bumi. Dan, benar adanya bahwa perbandingan manusia tercerahkan yang mampu menyangga kesadaran kolektif sebuah peradaban, ternyata hanya sekian persen imut-imut dari total populasi planet bumi.
Kemandegan proses belajar ditandai dengan mandegnya proses pemurnian jiwa raga. Secara umum disebabkan oleh niat belajar yang tidak selaras sehingga sebuah pemurnian jiwa tidak menjadi prioritas dalam hidup. Padahal niat yang tidak selaras bisa banget diperbaiki asalkan mau memilih sikap untuk berendah hati. Tetapi, realitanya berendah hati pun sulit, Kapten!
Akibatnya, terjadilah hal-hal berikut yang menyebabkan laju pembelajaran berjalan brebet tak terkira. Di antaranya,
- Tidak Mau Mempelajari Teori Dasar Ajaran SMSHD dengan Cara yang Benar
Tidak mau meresapi dan menghayati teori dasar Ajaran SMSHD dengan meditasi. Terjangkit Pirus Merasa Sudah (PMS), seperti merasa cukup menghafal teori dan mampu berargumen cantik; merasa cukup rajin notulensi dan membuat transkrip saja; merasa cukup rajin menulis jurnal dan refleksi saja tanpa tindak lanjut berupa aksi nyata; merasa cukup memenuhi kewajiban administratif keanggotaan PM saja. Rajin nonton webinar, nonton live FB, membuat refleksi, bahkan mengaku rajin meditasi pakai audio panduan. Tidak jujur apabila isi teori dasar Ajaran SMSHD masih banyak bentrok dengan konsep lain yang selama ini menjadi pedoman. Kemauan yang minim dan tidak mau merevolusi sikap untuk praktik ajaran dengan tepat, malas bertanya, dan malas memvalidasi pemahaman. - Tidak Mau Latihan dengan Teknik Meditasi/Hening SMSHD
Sulit meninggalkan cara meditasi lama, campur sari dengan teknik lain, modifikasi teknik sendiri, cocoklogi dengan teknik yang sudah dilakukan cukup lama sehingga kesulitan membedakan mana metode SMSHD versus bukan metode SMSHD. Kemauan yang minim dan tidak mau merevolusi sikap untuk memperbaiki teknik meditasi/hening. Teknik meditasinya tidak sesuai yang diajarkan karena merasa lebih nyaman dengan metode lain, hanya audionya saja yang dipakai. - Tidak Mau Mendeteksi Sisi Gelapnya Sendiri
Maunya diterawang, lalu mengharapkan koleksi sisi gelapnya lenyap begitu saja, tanpa perlu menjalankan prosesnya. Dibantu melalui refleksi dan journaling malah malas-malasan – merasa tidak penting. Pola pikir perdukunan sebagai warisan budaya spiritualisme umum yang sangat kuat. Bahkan maunya ‘dijitak’ dengan harapan sisi gelap langsung lenyap tak berbekas. - Tidak Mau Menyikapi Perilaku Berbasis Sisi Gelap dengan Meditasi/Hening Metode SMSHD
Hanya suka berteori bijak untuk menepis gejala perilaku berbasis sisi gelap di keseharian kemudian berkhayal sudah hening sepanjang waktu. Tidak mau bermeditasi SMSHD sebagai solusi dan tidak percaya bahwa meditasi SMSHD adalah solusi bagi peleburan sisi gelap. - Fakir Boosting Energi SHD
Hanya mengandalkan boosting untuk meningkatkan hasil evaluasi demi mencapai agenda egoistik. PMS lagi; ketagihan boosting karena dianggap inilah satu-satunya solusi yang instan tanpa peningkatan angka evaluasi. Sehingga bukannya sibuk melatih meditasi dengan teknik yang tepat malah sibuk bermanuver melalui banyak cara untuk mendapatkan jatah boosting. Padahal sudah jelas bahwa jatah boosting tergantung dari rajutan lingkaran malaikat, jatah boosting tidak akan permanen tanpa perilaku yang selaras setiap harinya. - Ingin Instan dan Solusi Cepat
Lagi-lagi pengaruh budaya spiritualis umum yang biasa kami sebut dengan pola pikir perdukunan dan jelas bertabrakan dengan teori dasar Ajaran SMSHD. Kesungguhan, ketekunan, dan konsistensi menjadi barang langka di komunitas, saking sulitnya memahami bahwa meditasi dan proses pemurnian jiwa berlaku seumur hidup. Lucunya cara yang otentik dan tidak instan malah dianggap sebagai ajaran yang mengada-ada dan menambah kerumitan hidup karena dianggap tidak tokcer dalam memberikan solusi cepat dan instan bagi problematika kehidupan.
Akibat dari nomor 1–6, maka kecepatan proses pemurnian terlalu lambat, mandeg, bantet, jalan di tempat, lebih banyak mundur ketimbang maju. Pemurnian yang mampet timik-timik (pelan-pelan) berjalan, selalu tertiban oleh perilaku berbasis sisi gelap yang lebih banyak jumlahnya terjadi dalam sehari. Maka laju rajutan lingkaran setan terjadi lebih cepat ketimbang rajutan lingkaran malaikat. Dengan kata lain, mengumpulkan perilaku berkarma buruk lebih cepat ketimbang proses pembersihan sisi gelapnya sendiri.
Program aksel Kosmik sebenarnya bermanfaat bagi percepatan proses belajar dan pemurnian jiwa ASALKAN mau memenuhi semua syaratnya.
Bagi yang mau atau tidak mau memenuhi syaratnya, sebagai konsekuensinya – maka segala sesuatunya akan mendapat percepatan juga, termasuk mempercepat proses rajutan karma baik melalui lingkaran malaikat maupun mempercepat proses rajutan karma buruk melalui lingkaran setan, akibat perilaku berbasis sisi gelap.
Yang harus dilakukan sebenarnya simpel seperti standar perilaku dunia pendidikan umum dan tidak neko-neko; dimulai dengan kerendahan hati untuk mengakui memang belum mengerti Ajaran SMSHD walaupun koleksi pengetahuan spiritual dan kalimat bijaknya segambreng. Dengan demikian akan lebih mudah melakukan tip berikut,
- Pelajari dan Resapi Teori Dasar Ajaran SMSHD
TIDAK HANYA DIHAFAL, tetapi diresapi dan dihayati, dibarengi dengan meditasi/hening agar secara paralel dapat mengosongkan isi gelas dan mengkalibrasi pemahaman dengan banyak bertanya dan banyak memvalidasi pemahaman. - Aplikasikan Ajaran Tanpa Kebanyakan Modifikasi
Dimulai dengan aplikasi teknik meditasi/hening SMSHD secara tekun, konsisten, dan penuh penghayatan. Tidak mungkin menjadi ahli meditasi SMSHD apabila terus bermeditasi dengan memodifikasi tekniknya sesuka hati, serta mencocoklogi dengan teknik meditasi ajaran lain. Tidak mungkin menjadi ahli meditasi SMSHD apabila hanya dilakukan sekadar untuk menunaikan kewajiban mode robotiks tanpa penghayatan – yang tentunya merupakan warisan budaya meditasi di luar Ajaran SMSHD. - Deteksi Sisi Gelapmu
Asah kepekaan untuk memperhatikan perilakumu yang berbasis sisi gelap. Banyak berefleksi diri agar mengurangi kebudegan akan sisi gelapmu sendiri. - Pelajari dan Praktikkan dengan Kesungguhan Cara Mengatasi Sisi Gelap Seperti yang Diajarkan
Mencakup cara menyikapi sisi gelap dan cara menghadapi situasi yang tidak ideal. Jangan pernah meremehkan manfaat meditasi/hening SMSHD. - Jujurlah atas Perilaku Berbasis Sisi Gelapmu di Keseharian
Terutama apabila dirimu mengerti angka evaluasimu merupakan angka hasil boosting energi SHD yang belum utuh karena belum digenapi dengan ketepatan perilaku di keseharian. - Ubah Sikap yang Tidak Selaras
Pilih sikap yang tepat sesuai arah kompas yang kamu percaya. - Evaluasi adalah Benang Merah
Merupakan koridor dari seluruh proses 1-7 bagian dari Ajaran SMSHD, sehingga tidak mungkin menghindar dari evaluasi.
Hasil evaluasi memang selalu menyatu dengan komponen boosting enegi SHD sehingga sudah pasti terjadi perbedaan (gap) antara angka Level of Consciousness (LoC) dengan perilaku yang sebenarnya di keseharian.
Sebaiknya perilaku yang sebenarnya tidak disamarkan dan tidak disembunyikan dibalik topeng dan kata-kata indah. Melatih sikap ksatria dengan tidak menjadi pengecut seperti kerupuk melempem, dengan ketangguhan menanggung konsekuensi dari perilaku dan komitmenmu sendiri.
Menjadi ahli bermeditasi SMSHD merupakan satu solusi holistik apabila dirimu serius mau memurnikan jiwa raga, meningkatkan level kesadaran dan meningkatkan medan energi diri.
Dengan lenyapnya semua sisi gelap, maka (seharusnya) terjadi transformasi cara berpikir dan berperilaku, sehingga secara otomatis memenuhi standar langit tanpa perlu mendramatisasi proses maupun standar yang ditetapkan.
Kesimpulannya bahwa solusi ideal yang benar-benar holistik penuh keajaiban ini ternyata masih terlalu sulit diaplikasi bagi kebanyakan anggota komunitas, walaupun sudah diberikan sekian banyak anugerah sampai luber tak terkira dan diberikan banyak kemudahan berkali-kali lipat ketimbang saya pertama belajar pada tahun 2019.
Tentu sebagai langkah perbaikan yang berkesinambungan, continuous improvement, PM akan meningkatkan (lagi) metode belajar yang mengarah kepada revolusi cara berpikir dan revolusi sikap, agar teman-teman tidak melulu terjebak dalam lingkaran setan.
Yang masih mau berjuang, let’s go disco! Kita lanjut menari selaras dengan gerak Semesta, dancing with the universe.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
30 Desember 2024
Reaksi Anda: