Skip to main content
Refleksi

SISI GELAP (SHADOWS), DARI MANA ASALNYA?

7 November 2024 Ay Pieta No Comments

Dalam Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD), sisi gelap adalah objek yang dimurnikan atau dipurifikasi pada kehidupan saat ini. Dari kacamata SMSHD, sisi gelap atau dalam bahasa gaulnya disebut SHADOWS, berasal dari:

  1. Hasil ciptaan diri sendiri di kehidupan saat ini,
  2. Bagasi dari perjalanan jiwa di kehidupan masa lalu yang belum beres lalu terbawa sampai kehidupan saat ini,
  3. Titipan nenek moyang atau leluhur.

Tapi, bagaimana awal mula manusia mencipta sisi gelap ini? Apakah ditularkan seperti virus dari orang lain? Atau ujug-ujug nempel tanpa sebab yang pasti? 

Baik nomor 1, 2, maupun 3, semua sisi gelap berasal dari organ otak milik diri sendiri. Apa yang dipikirkan, apa yang disimpan dalam ingatan, apa yang dibayangkan dalam imajinasi, apa yang dikhayalkan, apa yang dikalkulasi dan dianalisis, inilah variabel yang membantu Sang Ego menciptakan sisi gelap (shadows). Baik warisan nenek moyang yang berarti berasal dari otak para nenek moyang, maupun milik sendiri yang berarti berasal dari otak milik sendiri.

Otak memberikan respons terhadap stimulus yang ditangkap oleh panca indera. Otak akan merekam, menganalisis, mengkalkulasi, mencocoklogi dengan kumpulan data yang tersimpan di memori, membayangkan bentuk dan alurnya, berimajinasi, mengkhayalkan berandai-andai sesuai preferensi pribadi, dan seterusnya. Sehingga terjadilah narasi dalam pikiran berupa segerbong asumsi, persepsi, dan ilusi, dilengkapi dengan produksi serangkaian hormon yang menelurkan berbagai spektrum emosi. Tanpa segera bermeditasi metode SMSHD, maka efek domino akan terus berlanjut kepada dampak dosa (karma) ples bonus kesambet dedemit dari dunia kegelapan.

Singkatnya, manusia memilih sendiri apa yang mau ditangkap oleh panca indera, lalu berpikir sendiri, kemudian bersisi gelap sendiri, sehingga menyebabkan dosa sendiri, dan tentu kesambet sendiri. 

Belum selesai sampai di situ saja, lanjut dengan panen karma sendiri, dan direspons kembali dengan pemberontakan terhadap diri sendiri, terluka sendiri dan melanjutkan drama K-Pop berserinya sendiri. Begitu terus siklus roda samsara terjadi, semua diciptakan sendiri dan dilakoni sendiri, diperpanjang sendiri, bahkan bisa menular dan diwariskan ke orang lain.

Misalnya, seperti isu salah satu warga pendampingan di mana tolok ukur bahagia tergantung dari apa pendapat orang lain terhadap diri, berkonsep ilusif apabila mendapatkan citra baik maka di situlah kebahagiaan bagi diri akan terpenuhi. Maka setiap tindakan hanya dilatari oleh hasrat diri ingin mendapatkan  pengakuan dari orang lain. Pengakuan yang diinginkan adalah pengakuan sesuai standar yang diciptakan diri sendiri, tapi menginginkan orang lain yang mengakui standar itu ada pada diri. Betapa rumitnya. 

Lalu, di mana peran meditasi/hening SMSHD dalam siklus responsif roda samsara duniawi yang bisa terjadi dalam durasi nanodetik itu? 

Ya, inilah yang diajarkan oleh Guru SHD dalam Ajaran SMSHD, yaitu purifikasi/pemurnian jiwa. Bersih-bersih sisi gelap (shadows) yang sudah ada hasil produksi sebelum mengenal pemurnian jiwa Ajaran SMSHD , ditambah bonus keren yaitu kemampuan untuk tidak menciptakan sisi gelap (shadows) baru. 

Dengan melakukan teknik meditasi/hening metode SMSHD, maka selain sisi gelap dibersihkan, dipurifikasi atau dimurnikan, kita akan mampu mencegah otak mencipta sisi gelap (shadows) baru. Meditasi/hening akan mengelola kerja otak yang sangat cerdas ini agar mencipta hal yang bermanfaat dan selaras, bukan sebaliknya dipergunakan untuk menambah koleksi sisi gelap (shadows).

“Menjadi sangat jelas bahwa kemampuan bermeditasi sebanyak mungkin di segala situasi, di mana pun kapan pun, yaitu sepanjang hari selama melek, adalah jurus utama agar pikiran terkelola dan bergerak selaras sesuai yang dibutuhkan.”

Saya pernah bertanya kepada Guru SHD, “Apakah ada sisi gelap (shadows) yang asal muasalnya bukan dari pikiran?” 

Dan, jawabannya adalah tidak ada. Pabrik penciptanya adalah organ otak milik diri sendiri yang diberi fasilitas untuk memiliki kehendak bebas. Dalam Ajaran SMSHD, pabrik sisi gelap (shadows) ini disebut dengan ‘piring ego’.

Oleh sebab itu, dalam Ajaran SMSHD secara gamblang dijelaskan bahwa Proses Pemurnian Jiwa adalah bertahap, berproses pelan-pelan setahap demi setahap. Prosesnya tidak bisa instan langsung lenyap macam sulap seperti angan-angan khayalanmu. Ini saja sudah diberikan bantuan akselerasi tapi banyak yang merasa tersiksa dan tidak tahan kan?

Tahapan proses pemurnian/purifikasi dibagi menjadi beberapa fase, yaitu dari lapisan sadar terlebih dahulu, lalu pada lapisan bawah sadar, kemudian lanjut lagi pada lapisan tidak sadar. Ketika semua lapisan ini sudah bersih cling keset seperti iklan piring yang telah dicuci pakai mama lemon, maka akan lanjut lagi mempurifikasi pabriknya. 

Pabrik sisi gelap yang disebut dengan ‘piring ego’ termasuk dalam checklist daftar panjang objek pemurnian/purifikasi jiwa bagi yang telah mencapai fase purifikasi Shamballa, jika dalam angka memasuki LoC stabil 700. 

Yang dimaksud dengan dimurnikan adalah bukan organ otaknya yang dimatikan atau dibuat tidak berfungsi, tapi diperbaiki alur kerjanya, direvitalisasi otomatisasinya, dan kehendak egonya dikelola dengan meditasi/hening metode SMSHD sehingga menjadi serba selaras dengan gerak Semesta agar siap melangkah ke fase selanjutnya yaitu menyatu dengan kekosongan absolut atau dalam Ajaran SMSHD menjadi The Headless Buddha.

Kemampuan meditasi/hening yang baik akan membuat diri berada dalam kondisi meditatif (dalam parameter SMSHD kualitasnya minimal 10%) sehingga mampu mengelola cara berpikir yang akan berimbas kepada cara berucap dan cara bertingkah laku dalam sebuah integritas. 

Selain mampu menyirnakan jejak sisi gelap yang sudah ada, pikiran yang dikelola dengan meditasi/hening metode SMSHD akan mampu mengelola respons yang paling selaras terhadap sebuah situasi dan tidak akan menciptakan sisi gelap baru. Karena dalam kondisi yang ideal, meditasi/hening metode SMSHD akan menempatkan kesadaran utama pada nafas natural, bukan pada lalu lintas pikiran yang sedang sibuk merespons sebuah situasi. 

Dalam proses melatih teknik meditasi/hening metode SMSHD ini tentu tidak mungkin hanya dilakukan 1-2 kali, lalu berhasil. “Meditasi/hening SMSHD adalah sebuah keterampilan yang akan tercipta melalui jam terbang dengan teknik yang diajarkan”. Kalau masih suka campur sari dengan teknik lain yang bukan Ajaran SMSHD, tentu tidak akan menambah jam terbangmu. 

Ajaran SMSHD sudah terbukti efektif memurnikan jiwa raga secara permanen dan mengevolusi jiwa, sehingga manusia dimungkinkan mengalami hidup yang surgawi a.k.a. bebas dari roda samsara saat ini juga, tidak perlu nunggu mati dulu.

Maka, belajarlah dengan kesungguhan dan penuhi semua syarat yang dibutuhkan agar menjadi ahli meditasi SMSHD. Teladanilah murid-murid Guru SHD yang jelas telah berhasil menjadi ahli meditasi dan telah memasuki fase pemurnian jiwa. Jangan malah memilih meneladani yang jelas berada di server kiri. 

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
6 November 2024

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda