Skip to main content
Refleksi

SUDAH BERTRANSFORMASI?

27 September 2024 Ay Pieta No Comments

Transformasi adalah perubahan menjadi lebih baik, ilustrasi abadinya seperti kisah metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu cantik atau gagah.

Dalam ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD). Transformasi merupakan manfaat atau bonus dari performa laku meditasi/hening yang baik. Fase transformasi dalam spiritual murni bentuknya berlapis-lapis, sepadan dengan tingkat kesadaran. Umumnya dimulai dengan transformasi cara berpikir/pola pikir. Dari sini, sembari terus berproses memurnikan jiwa raga agar medan energi diri menjadi selaras, maka fase transformasi akan berlanjut kepada transformasi perilaku dan transformasi karakter yang dibarengi dengan transformasi fisik.

Transformasi pola pikir meliputi banyak hal. Dari mulai cara memandang dunia, cara pandang dinamika kehidupan, cara pandang kesulitan hidup, dan berbagai aspek kehidupan manusia lainnya yang kemudian memicu transformasi perilaku. Yang tadinya senggol bacok jadi kalem, yang tadinya hobi memerintah Tuhan dalam doa jadi sadar untuk berendah hati dan bersyukur, yang tadinya hobi menyalahkan orang lain jadi mudah memaafkan, dan lain-lain.

Transformasi dalam Ajaran SMSHD dapat terjadi apabila kita bermeditasi metode SMSHD. Metode meditasi ini sudah saya buktikan dan saksikan sebagai metode yang progresif, transformatif, dan revolusioner. Memang nyatanya secara progresif atau terus menerus merevolusi cara berpikir dan bertingkah laku sehingga mentransformasi, baik jiwa maupun raga. Apabila proses pemurnian jiwa mengalami stagnasi atau malah mundur ke belakang, maka transformasi yang pernah dicapai akan ikut tergeret mundur, sepadan dengan semakin banyaknya tumpukan sisi gelap yang kemudian akan berimbas kepada kondisi fisik dan kesehatan.

Hasil kesaksian saya setelah memasuki tahun keenam menjadi pejalan keheningan metode SMSHD, transformasi fisik terjadi dengan sangat ajaib dan signifikan. Transformasi terjadi dalam kurun waktu relatif singkat di fase menjelang paruh baya tanpa bantuan alat medis, obat, suplemen, maupun bahan-bahan sintetis penunjang medis lainnya. Padahal secara teori, fase umur menjelang paruh baya adalah fase penurunan fungsi organ etape kedua sehingga perlu daya dorong ekstra untuk menjaga kenormalan kesehatan. 

Sebelum bermeditasi metode SHD, penampakan saya secara fisik adalah kurus atau kekurangan berat badan (underweight) dengan penyebab yang tidak pernah bisa ditemukan oleh medis. Kekurangan berat badan ini dianggap ideal di kalangan wanita menjelang paruh baya ibukota dan saya dianggap mempunyai pola hidup sehat karena rutin berolahraga 4-5 kali dalam seminggu. Saya mengkonsumsi alkohol pada batas kewajaran dan selama 15 tahun sebagai perokok aktif. 

Kulit saya pucat kusam dan tidak segar walaupun pakai krim dari klinik kecantikan dan memakai kacamata silindris yang ukurannya terus bertambah sejak tahun 2007. Saya tidak punya riwayat penyakit berat, tetapi langganan asam lambung. Saya selalu mencurigai ada yang tidak beres dengan salah satu organ karena cepat lelah, namun selama ini tidak pernah terdeteksi oleh MCU tahunan. Saya hanya mengantisipasi dengan memastikan asupan yang tepat dan disiplin menjaga jam tidur di malam hari agar tidak kurang dari 6 jam. Secara kasat mata, saya terlihat baik-baik saja, bahkan dianggap sebagai karyawan paling fit di tempat saya bekerja.

Transformasi Ay Pieta

Setelah saya rajin meditasi metode SMSHD, fungsi paru-paru dan jantung terasa jauh lebih prima tanpa perlu olahraga kardio yang ekstrem. Dulu ketika memasuki usia kepala empat,  saya harus berolahraga lari demi meningkatkan heart rate normal, yang sempat terdeteksi terlalu rendah untuk umur saya saat itu. 

Sekarang saya tidak pernah lagi mengalami asam lambung, tidak pernah lagi mengalami PMS,  tidak cepat lelah lagi walaupun jam tidur tidak sesuai standar umum dan terasa sekali imunitas meningkat sehingga semakin tidak pernah kalah oleh paparan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Dengan perbaikan fungsi paru-paru ini, secara kasat mata berdampak kepada produksi kolagen yang membuat kondisi kulit menjadi lebih sehat dan meningkatnya kepadatan massa tubuh walaupun sudah jarang berolahraga.

Kulit menjadi sehat dalam pengertian menjadi apa adanya kulit normal manusia: ber-casing ras Asia Tropis Suku Jawa, ada pori-pori, terkadang ada bruntus kecil atau jerawat kecil, ada flek atau warna kulit tidak rata. Perubahan terjadi tanpa intervensi klinik kecantikan, suplemen, dan skincare. Parameter kenormalan dan kesehatan kulit ini tidak mengikuti parameter tren artis Korea yang mulus licin, tanpa pori, dan mengkilap seperti pantat bayi ya.

Perbaikan fungsi organ berimbas pada perbaikan metabolisme sehingga berat badan saya naik 10 kg dan tidak underweight lagi. Bagian ini mungkin dianggap tidak ideal lagi dan bukan sebagai prestasi ya (haha), tapi inilah berat badan yang selaras bagi saya saat ini. Parameter keselarasan gerak semesta memang tidak pernah mengikuti standar  ciptaan manusia yang menjadi tren fashion impian wanita pada umumnya.

Yang cukup mengejutkan adalah silindris pada mata kiri saya yang tadinya selalu bertambah, sekarang malah menjadi nol. Tampaknya mata kanan menuju ke arah yang sama karena kacamata yang baru saja berganti ukuran beberapa bulan lalu sudah tidak nyaman lagi dipakai.

Transformasi yang saya alami terjadi mengikuti laju tingkat kesadaran, yaitu akibat semakin berkurangnya sisi gelap (melalui proses yang bernama pemurnian jiwa). Sehingga otomatis sisi terang atau yang disebut dengan benih Ilahi di dalam diri akan semakin bertumbuh dan mempengaruhi kehidupan, baik secara fisik maupun nonfisik. 

Transformasi ini meliputi pola pikir, perbuatan, sikap, dan karakter sehingga kemudian berpengaruh terhadap kondisi fisik. Yang tadinya menyimpan luka batin yang menurunkan fungsi jantung, paru-paru dan lambung, maka ketika sisi gelap tersebut sirna, fungsi organ mengalami transformasi menjadi prima.

Yang lebih jelas lagi adalah transformasi fungsi kecerdasan. Bagi teman ‘seangkatan’ pasti bisa memberikan kesaksian yang jujur tentang transformasi ini karena dulu saya sangat oneng dan anti bicara di depan publik. Gaya bicara, bobot dan durasi konten percakapan yang saya utarakan pun jauh berbeda. Fungsi kecerdasan yang bertransformasi ini membuat saya mampu menjalankan banyak peran yang tidak pernah terproyeksi akan saya lakukan sepanjang saya hidup di fase kehidupan ini. Termasuk, transformasi rasa nasionalisme yang tadinya minus pun berubah menjadi aktivis perubahan. 

Jelas bahwa bentuk transformasi yang kita capai akan langgeng apabila tingkat kesadaran terjaga kestabilannya. Kestabilan level kesadaran dijaga dengan laku hening yang tepat dan dilakukan sepanjang hari sehingga hari-harimu tidak melulu keseret kembali oleh sisi gelap, baik yang bisa disadari maupun yang masih ngumpet.

Impian saya untuk menjaga kesehatan melalui meditasi tercapai, benar adanya yang dulu saya ketahui bahwa dengan bermeditasi dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit. Saya sangat beruntung menemukan teknik meditasi yang tepat sehingga impian ini tercapai. Tapi, perjalanan meditasi masih panjang dan belum selesai sampai di sini saja. Mencapai impian adalah satu hal, sedangkan menjaga kestabilan pencapaian agar langgeng dan tidak kandas adalah hal berikutnya yang harus dijalani. Jangan sampai tercapai saat ini saja, namun esok hari menjelang kematian malah menderita sakit parah hanya karena tidak dijaga kestabilannya.

Maka dari itu penting sekali untuk bermeditasi/hening sebanyak-banyaknya dalam satu hari DENGAN TEKNIK YANG TEPAT, yaitu Teknik Meditasi SMSHD. Karena hanya Teknik Meditasi SMSHD-lah yang terbukti nyata membawa pada pemurnian jiwa dan transformasi. 

Teknik meditasi yang tepat seperti apa, sudah saya tuliskan juga dalam artikel berjudul TEKNIK MEDITASI/HENING SMSHD

Lalu, transformasimu bagaimana? Jadi lebih baik atau sebaliknya?

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari 
27 September 2024

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda