Melayani anggota komunitas Persaudaraan Matahari (PM) dengan basis pendidikan memang berbeda dengan pendidikan akademik.
Tantangan yang lumayan lucu bagi peran guru, pamomong dan leaders di PM sebagai HIERARKI FUNGSIONAL KEMPAMOMONGAN PM yang tidak memiliki sertifikasi yang diakui oleh badan sertifikasi mana pun di dunia, sehingga banyak juga yang ingin belajar dan membangun trust dengan cara mengetes kemampuan Guru SHD, pamomong, maupun leaders. Yang dites bukan teknik hening sesuai ajaran atau teori dasar ajaran, tapi malah ngetes kemampuan menerawang, ngetes kesaktian, ngetes sebanyak apa teori spiritual yang dimiliki, dan seterusnya.
Pola ajaran spiritualitas pada umumnya memang hanya seputar kesaktian dan kemampuan supranatural dalam berbagai bentuk. Sungguh berbeda dengan tujuan Ajaran Spiritual Murni (SM) SHD, yaitu untuk memurnikan jiwa dengan pengertian yang otentik disertai praktik dan hasil yang tepat.
Kata ‘pemurnian/purifikasi’ ini banyak juga dipakai oleh ajaran lain, tapi pengertian dan praktiknya selalu berbeda dengan Ajaran SMSHD. Pola umum spiritualitas yang kental dengan bias supranatural ini melahirkan pola berpikir dan sikap yang didasari oleh harapan besar akan hasil yang instan, tanpa perlu menjalankan proses belajar yang seharusnya dan sewajarnya terjadi.
Maka banyak yang belajar Ajaran SMSHD karena percaya akan kesaktian Guru SHD-nya saja. Yang dilakukan saben hari hanya menanti jatah pemberkatan dan dengan setia menunggu Guru SHD akan memberikan keajaiban, seperti sulap Yesus yang mengubah lima roti dan dua ikan menjadi banyak sehingga bisa memberikan makan ribuan manusia kelaparan di padang gurun.
Pendidikan berbasis ‘pop mie’ ternyata sudah diwariskan secara turun temurun sehingga isu kemalasan tidak hanya milik generasi stroberi saja. Penggemar sulap yang berharap hidupnya mendadak berubah sesuai angan-angan indah, seperti film Disney serta para fakir kebahagiaan yang ingin sekali segera merasa bahagia, mengharapkan agar objek-objek kebahagiaannya diadakan dulu oleh ‘Tongkat Sihir SHD’.
Objek kebahagiaan biasanya berupa objek materiel, berupa uang, pasangan, jabatan, kekuasaan, kesehatan, atau bisa juga objek nonmateriel, berupa kesaktian yang ujung-ujungnya dipakai untuk sarana pengadaan objek materiel juga.
Di PM sebenarnya ada tongkat sihir yang super sakti mandraguna mengalahkan kesaktian para supranaturalis yang sebenarnya hanya menjadi mediator kuasa kegelapan. Dalam Ajaran SMSHD tongkat sihir itu bernama MEDITASI/HENING metode SMSHD. Selama memenuhi syaratnya, meditasi metode SMSHD ini benar-benar seperti tongkat sihir nan ajaib.
Tongkat sihir ini bisa menyulap banyak hal, di antaranya menyulap luka batin lenyap permanen, menyulap angkara murka lenyap seutuhnya, menumbuhkan benih Ilahi, membangkitkan talenta tersembunyi, menyembuhkan penyakit, dan masih banyak lagi. Gimana tidak sakti wong demit saja bisa lenyap dan bisa menyulap manusia kalengan berkualitas bemo menjadi manusia berstandar Gran Tourismo yang utuh sehat jiwa raga, berdaya, berdikari, bahagia, dan berkelimpahan.
Memang sih, tongkat sihir SMSHD ini tidak bisa dipakai untuk mencari dompet hilang, atau menyulap seketika pasangan nyebelin menjadi pasangan yang menyenangkan, tidak bisa menggandakan materi, tidak bisa dipakai untuk memenangkan Pilkada dan tidak bisa kebal kalau dipakai tawuran.
Tidak bisa juga menyembuhkan penyakit dengan instan karena sakit dan kesembuhan adalah sebuah proses yang berhubungan erat dengan rajutan karmamu sendiri. Tongkat sihir SMSHD ini tidak bisa dipakai untuk memenuhi hasrat yang sifatnya egoistik. Tongkat sihir ini hanya bisa berdaya guna untuk hal-hal yang selaras dengan gerak Semesta dan rancangan Tuhan.
Untuk mendayagunakan tongkat sihir ini pun harus memenuhi syarat sesuai Rancangan Tuhan, yaitu jiwa kita dimurnikan dulu, bukan pakai uborampe atau sesajen. Makanya, isu pemurnian jiwa yang otentik tidak pernah menarik bagi spiritualis pada umumnya karena tidak ada yang mengerti apa itu pemurnian jiwa yang sesungguhnya, “Bah, repot kali jadi jiwa murni, mana meditasinya macam orang kurang kerjaan saja – pakai diukur-ukur, mana mungkinlah bisa bahagia kalau uang pun pas-pasan.”
Sebagian besar penghuni PM adalah pencari suaka atas berbagai bentuk kegagalan hidup sebelum bergabung dengan PM. Mencari hal baru yang dianggap akan memberikan kenyamanan lebih banyak atau lebih instan ketimbang sebelumnya. Yang bergabung dalam rangka berburu solusi instan ini rata-rata akan mengalami fase ‘terjebak’ karena sudah kadung berkhayal dan minta bergabung, namun kenyataan ternyata tidak sesuai harapan angan-angan.
Sehingga kemudian praktik ajaran dalam mendayagunakan Magic Wand (Tongkat Ajaib) kerap dianggap menyulitkan dan memedihkan, seperti memasuki ruang penyiksaan raksasa. Mau kabur, tapi kok ya sang kesadaran terketuk juga dengan berbagai kebenaran logis dan nyata, belum lagi argo untung-rugi yang berjalan, ewuh-pakewuh, gengsi dan tengsin yang membara.
Proses belajar SMSHD di PM memang berbeda dengan ajaran mana pun. Ajaran SMSHD meliputi seluruh aspek kehidupan, tidak bisa sepotong-sepotong. Gimana tidak, kita ‘kan belajar ilmu jiwa dan ketuhanan, jelaslah ini perkara yang holistik. Mana bisa belajar Ajaran SMSHD hanya untuk mencari rileksnya saja, lalu yang lainnya tidak diamalkan. Atau hanya perlu melengkapi koleksi teori langitannya saja tanpa mau praktik. Ada juga yang hanya perlu cara meditasinya saja, tapi untuk melengkapi syarat akan kesaktian yang diinginkan. Atau hanya dicomot step by step cara heningnya saja agar agenda egoistik tercapai seperti dagangan laku, lolos dalam interview pekerjaan, dan seterusnya.
Ajaran SMSHD tidak mungkin hanya dicomot sepotong-sepotong dan dicocoklogi dengan ajaran lain yang sempat memenuhi hasrat egoistikmu. Tujuan dan agenda egoistik jelas bukanlah Ajaran SMSHD. Mempelajari Ajaran SMSHD tidak mungkin hanya mengandalkan hafalan terhadap teori langitan yang dianggap keren saja. Tidak mungkin juga hanya mau mencomot konsep-konsep logis yang pas dengan kebutuhan demi pembenaran atas situasi yang tidak disukai saja. Tongkat sihir tidak mungkin bekerja apabila isi kepalamu hanya melulu membayangkan imbalan cantik apa saja yang bisa kamu dapatkan.
Meditasi SMSHD ini perkara serius, bukan hanya untuk pencitraan telah mengikuti tren saja. Bagi yang merasa cocok dengan ajaran hanya karena merasa dagangan jadi laku setelah bergabung di PM padahal meditasinya saja masih belum rileks, latihannya masih seperti ritual puasa Senin-Kamis, sebaiknya buang dulu ilusi cocoklogimu.
Atau bagi yang merasa cocok dengan ajaran hanya karena mendapatkan apa yang diinginkan setelah gabung di PM, dan mengklaim seolah-olah hal tersebut hasil laku meditasi/heningnya yang dilakukan tanpa teknik yang tepat dan tanpa kualitas hening yang baik, sebaiknya dikalibrasi lagi pemahaman ajaran SMHD yang sebenarnya.
Tongkat sihir ajaib hanya akan terdaya guna dengan maksimal apabila teknik meditasi/hening dilakukan dengan tepat sehingga jiwamu bergerak menuju kemurnian. Tongkat sihir berupa meditasi metode SMSHD akan terdaya guna dengan ajaib mentranformasi diri dan alam sekitarmu apabila medan energi dirimu sudah selaras, tidak kebanyakan sisi gelap lagi. Dari sini baru deh menularkan keselarasan ke sekitar dan akan menarik yang selaras dengan medan energimu itu mendekat.
Latihlah meditasi/heningmu dengan teknik meditasi/hening yang tepat sehingga jiwamu menjadi murni. Dengan jiwamu semakin murni, maka tongkat ajaib akan terdaya guna mencipta bahagia. Kalau sudah bahagia, baru berkelimpahan akan menghampiri.
Rumus ini paten terdaftar di server Semesta, tidak bisa dibolak-balik.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
16 Oktober 2024
Sumber Gambar: depositphotos.com dan dreamstime.com
Reaksi Anda: