ARTI SPIRITUALITAS
Pembelajaran spiritual memang pasti mencakup realitas metafisik, karena berbicara tentang spirit/Atman/Sukma sejati dan soul/jiwa/Sukma yang tak bisa dijangkau secara inderawi. Namun tidak semua perbincangan metafisik merupakan bagian dari pembelajaran spiritual.
Pembelajaran spiritual memang membawa kita untuk tidak berhenti pada pencerapan inderawi dan pemikiran rasional. Dengan menyelami diri menghubungkan pikiran dengan Sang Atman melalui rasa sejati, terhampar kepada kita realitas yang semakin luas dan pengertian-pengertian yang semula tak terjangkau oleh pikiran kita. Realitas jiwa yang tak sirna dengan adanya kematian, keberadaan Tuhan yang nyata di dalam diri sebagai Sang Penuntun Agung, adalah sebagian hal yang pasti dimengerti oleh para pembelajar spiritual yang telah menuntaskan proses laku dan pembelajarannya.
Namun, pembelajaran spiritualitas yang sesungguhnya mengajak kita sadar untuk tidak terjebak pada wilayah supranatural, seperti kemampuan menerawang, kesaktian yang muncul dari aji2 atau rapalan tertentu, juga kemampuan mendayagunakan energi supranatural untuk memenuhi kepentingan egoistik. Gemebyar daya supranatural justru perlu diwaspadai agar kita tidak tergelincir menjauh dari tujuan utama laku spiritual.
Spiritualitas sejati tidak memberi iming-iming yang bersifat pragmatis. Tetapi ia membawa setiap pejalan untuk menata hidup secara fundamental: hidup dalam tuntunan Kebijaksanaan Tertinggi di dalam diri agar selaras dengan Rancangan Agung.
Jadi, spiritualitas itu sebenarnya sederhana. Ini tentang menyingkap kesejatian diri, menjalani hidup dengan jujur pada diri sendiri, dan menemukan kesukacitaan dengan menikmati masa kini.
Selamat merenung tentang spiritualitas ….
Rahayu
Reaksi Anda: