Indonesia adalah rumah kita bersama. Tempat kita bangsa Nusantara menggoreskan jejak kehidupannya. Bangsa Nusantara mencakup semua etnis yang berkehidupan di tanah ini. Baik yang memang muncul di sini maupun datang dari tanah nun jauh di sana.
Kita punya sejarah agung. Saat berbagai etnis yang ada berkolaborasi, bersinergi membangun Nusantara yang jaya. Etnis Tionghoa yang keberadaannya dirintis oleh Kie Seng Dang dan pengikutnya yang dikenal sebagai Wong Kanung, memberi sumbangsih besar lewat pengaruh kebudayaan maupun kerja nyata dalam membangun peradaban.
Demikian pula dengan etnis India yang dalam satu arus kedatangannya dipimpin oleh Resi Agastya. Berpadu dengan etnis lokal di berbagai pulau. Secara kebudayaan terjadilah dialog kreatif. Terbangunlah budaya Nusantara yang hibrid: indah berwarna warni karena hasil pencampuran yang harmonis. Nusantara lalu menjadi laksana taman surgawi dengan bunga yang berwarna warni.
Ini semua terjadi saat semua berpegang kepada jatidiri. Masing-]masing mentradisikan keheningan sehingga tertuntun oleh Sanghyang Atman atau Dewa Ruci yang bertahta di pusat hati. Inilah realisasi dari spirit bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangruwa. Kita tak lagi bertengkar tentang Tuhan. Tapi asyik mengalami perjumpaan denganNya. Dan kita merayakan ragam ekspresi dalam perjumpaan ini dengan suka cita.
Sudah saatnya kita kembali mengingat sejarah agung ini. Lalu merealisasikan spiritnya di era masa kini. Bangkit bangsa Nusantara yang agung Bersama kita menyongsong era keemasan Indonesia.
Pancasila Sakti. Nusantara Jaya.
Reaksi Anda: