
Memang inilah perjuangan suci saya. Inilah tujuan hidup saya, ini alasan mengapa saya lahir ke Bumi.
Hari demi hari saya lakukan berbagai hal yang mengarah pada pencapaian tujuan ini. Sebagian dari agenda saya tentu bisa dimengerti seperti segala agenda yang dilaksanakan melalui Pusaka Indonesia. Tapi sebagian lainnya tentu sulit dimengerti seperti perjalanan saya ke Uni Eropa, Russia dan China.
Saya tetap mengurusi kewajiban manusiawi terhadap keluarga saya, tapi saya tak lagi punya kemelekatan yang membuat saya jadi tidak optimal dalam menjalankan perjuangan suci ini. Hidup saya 100 % untuk perjuangan suci sembari menjalankan 100% tanggung jawab manusiawi.
Bumi Surgawi adalah Bumi yang bebas dari penjajahan, Bumi yang berkeadilan, Bumi yang di atasnya manusia hidup dalam harmoni dengan sesama manusia, dengan gunung, laut, hutan, hewat, pepohonan.
Apakah ini bukan Utopia? Bagi saya, Bumi Surgawi pernah terjadi dengan penopang yang berganti-ganti: Bangsa Nusantara, Mesir, Persia, China, Eropa, Afrika, dan lainnya. Jadi memperjuangkannya kembali adalah kewajaran. Karena kejatuhan peradaban adalah hal yang niscaya, dan kebangkitannya kembali juga adalah keniscayaan.
Yang tak bisa juga mau menyelaraskan diri dengan perjuangan suci ini, yang masih sibuk dengan hasrat egoistik, yang masih nganggap saya sekedar dukun yang bisa dimintai tolong untuk ewes-ewes agar cepat mbablas masalah hidupnya, dipersilakan untuk menjauh dari hidup saya. Silakan cari yang lebih cocok dengan ego Anda.
Setyo Hajar Dewantoro
25 Juni 2025
Reaksi Anda: