Skip to main content
Pijar Kesadaran

MEDITASI DAN PEMBANGUNAN KARAKTER

9 July 2025 Ay Pieta No Comments

Laku Hening atau ‘Laku Meditasidi ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari tidak hanya tentang duduk sila memejamkan mata sikap sempurna ala pertapa. Pelajaran spiritual di Persaudaraan Matahari bersifat transformatif, progresif dan revolusioner, sehingga berkaitan erat dengan ‘Integritas dan totalitas akan pola hidup yang sehat dan konstruktif secara holistik. Menjadi meditator atau pejalan keheningan pemurnian jiwa, bukan untuk menjadi pertapa yang menyepi dari dinamika kehidupan dan tampak syahdu kalem di permukaan sesaat saja. Tetapi menjadi manusia berkarakter kuat hasil dari pola pikir yang jernih dan perilaku yang sepadan selama melek, tidak tidur, dan tidak pingsan.

Dalam perkembangan metode belajar di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari, ditemukan lagi penyebab dari mengapa banyak sekali yang kesulitan mempraktikkan teknik meditasi/hening pemurnian jiwa. Ada syarat yang disebut sebagai ‘Variabel Penting dalam ‘Teknik Meditasi/Hening Pemurnian Jiwa yang perlu dipenuhi agar dapat menjalankan ‘Laku Hening/Meditasi secara utuh di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari. Variabel penting tersebut berupa sikap dan karakter tepat, yang menjadi pondasi bagi berlangsungnya praktik meditasi/hening pemurnian jiwa.

Belajar tentang kehidupan di Persaudaraan Matahari, dengan alat berupa ‘‘Meditasi/Hening Pemurnian Jiwa’ merupakan proses belajar seumur hidup (lifetime learning). Laku meditasi/hening dilakukan sepanjang masih bernafas, yaitu sampai akhir hayat sehingga membutuhkan daya tahan untuk berlatih dengan konsisten.

Menjadi mutlak membutuhkan modal karakter kuat yang tepat, dalam menjalankan proses belajar seumur hidup bersama sekolah kehidupan Persaudaraan Matahari dan mempraktikkan meditasi/hening pemurnian jiwa. Dan, sebaliknya melalui praktik meditasi/hening pemurnian jiwa, akan mempercepat proses pembangunan karakter yang sehat dan konstruktif, meningkatkan kualitasnya terus menerus dan mengkalibrasi karakter yang sudah terbentuk, agar semakin jernih tanpa bias dan distorsi yang menyebabkan degradasi kesehatan mental dan fisik.

Untuk membangun sikap dan karakter yang tepat, seperti ‘Ketulusan, ‘Kerendahan Hati, ‘Ketangguhan, dan ‘Integritas, ternyata membutuhkan effort berkali-kali lebih besar dari hanya sekadar latihan duduk sila dan memejamkan mata. Sikap dan karakter yang sehat dan konstruktif ternyata tidak bisa disulap begitu saja dengan duduk merem dan mendengarkan audio. Sehingga metode belajar diperluas dan diturunkan dalam bentuk yang lebih sederhana lagi, yaitu berupa latihan membentuk habit dan karakter yang sehat.


Dengan perluasan cakupan metode belajar ini, maka program belajar intensif dan materi pembelajaran dikalibrasi kembali dan diaplikasi satu paket berupa:

A. Konsistensi Bermeditasi/Hening Pemurnian Jiwa dengan Teknik yang Tepat 

Yang meliputi di antaranya,

  1. Membangun karakter yang tepat untuk memenuhi variabel teknis yang akan mendukung latihan meditasi/hening pemurnian jiwa.
  2. Berendah hati untuk terus-menerus memperbaiki teknik dan meningkatkan kualitasnya. 
  3. Meditasi/hening pemurnian jiwa membutuhkan intensi yang tulus dan kesungguhan, tanpa agenda egoistik.
  4. Meditasi/hening dilakukan sebanyak-banyaknya dalam sehari. Jangan hanya bermeditasi ketika hidup sedang tidak ideal saja. Jangan tunggu hidup penuh keresahan dulu baru mau bermeditasi/hening. Jangan tunggu tidak nyaman dulu, jangan tunggu sakit dulu, jangan tunggu sial dulu, jangan tunggu mumet dulu baru mau bermeditasi/hening. 
  5. Meditasi/hening paling mudah dilakukan apabila hati sedang senang dan situasi sedang ideal dalam kenyamanan fisik. Apabila menunggu situasi tidak nyaman – baru mau meditasi, alhasil menjadi semakin sulit untuk rileks. Jadi, apabila situasi nyaman, meditasilah dengan tujuan untuk merasakan anugerah hidup dan bersyukur dengan tulus. Nikmati meditasi/heningmu sehingga memberikan dampak yang menyehatkan dan mencerahkan medan energimu. 
  6. Apabila sudah kadung ruwet kusut mumet, maka meditasi/heningmu perlu diperbanyak berkali-kali lipat, agar dapat melebur gejala perilaku  ‘Sisi Gelap (shadows)’ yang kadung merajalela. Tentu membutuhkan effort atau usaha yang lebih besar agar kemudian menemukan gerbang rileks dan rasa bersyukurmu.

B. Konsistensi Melakukan Perubahan dan Revolusi Sikap 

Perubahan dan revolusi yang dimaksudkan, digambarkan seperti ketika sudah tau mencuri adalah perbuatan tidak terpuji, maka jangan mencuri. Maka contoh merevolusi sikap adalah,

  1. Sudah tahu malas meditasi/hening, maka tegas pada diri sendiri untuk stop malas dan segera bermeditasi/hening. 
  2. Sudah tahu baperan dengan hasil evaluasi, maka mintalah evaluasi sesering mungkin dan latihlah mengelola respon bapermu dengan meditasi/hening. 
  3. Sudah tahu hobi prasangka, maka klarifikasilah prasangkamu dengan pihak yang berkesadaran jernih. 
  4. Sudah tahu tempat bertanya adalah dengan pihak yang tepat, maka stop bertanya dengan pihak yang tidak mampu berlogika sehat. Stop hasrat kepo dan gosip apalagi bersama pihak yang kesadarannya nun jauh merosot di bawah sana. 
  5. Sudah tahu siapa guru dan pembimbing di komunitas, maka belajar menghormati hierarki peran dan kurangi hobi ngeyelmu.
  6. Sudah tahu bahwa belajar Spiritual Murni SHD ada paketan tanggung jawab, maka hentikan hobi berkelit dan ngeles mencari jalan pintas dan kemudahan.
  7. Sudah tahu punya hasrat pencitraan, dan suka sekali memakai topeng kepalsuan, maka stop dulu keinginan itu dan latihlah diri menjadi manusia yang jujur serta otentik.
  8. Sudah tahu bermeditasi/hening dengan ambisi mengejar angka evaluasi yang tinggi, maka stop dulu ambisinya dan merubah cara meditasi/hening tanpa mengharapkan evaluasi yang sesuai harapan.
  9. Sudah hafal teori yang diajarkan, maka stop ngeles dan praktikkan apa yang diajarkan.

C. Konsistensi Melatih Ketulusan Di Mana pun dan Kapan pun 

Bentuk latihan ketulusan antara lain,

  1. Melakukan pekerjaan yang paling tidak disukai dan paling tidak memberikan manfaat bagi dirimu.
  2. Latihan ketulusan akan berdampak apabila dilakukan dengan konsisten dan terus menerus. Karena tanpa konsistensi dan keteguhan, ketulusan sangat mudah goyah dan sirna. Apalagi tanpa kemampuan bermeditasi/hening pemurnian jiwa, maka akan semakin sulit mempertahankan ketulusan akibat pola nalar yang selalu terdistorsi oleh koleksi sisi gelap (shadows).
  3. Melatih ketulusan paling efektif adalah melalui kontribusi dalam lembaga non-profit berbasis gotong royong dan voluntary yang tidak bisa dimanipulasi, seperti Pusaka Indonesia. 
  4. Kontribusi dan karya yang dilakukan dengan ketulusan, akan merajut lingkaran malaikat. Dan sebaliknya kontribusi yang tidak tulus akan merajut yang sebaliknya.

Pekerjaan dan tanggung jawab kami para pembimbing menjadi berkali-kali lipat lebih banyak, karena ternyata dengan kualitas karakter yang belum memadai menjadi sulit untuk terjun langsung dalam praktik meditasi/hening pemurnian jiwa yang lebih sederhana seperti yang saya lakukan pada tahun 2019 lalu. Kami memang selalu berupaya memberikan solusi dan melakukan langkah perbaikan, dalam menyikapi kompleksitas perilaku manusia yang selalu digerakkan oleh bawah sadar penuh ‘Sisi Gelap (shadows)’.

Yang memang serius mau memurnikan jiwa, idealnya akan berbahagia dengan totalitas bimbingan yang kami tawarkan ini. Tapi, kalau hanya mencari solusi instan, sudah pasti semakin meriang dengan peningkatan mutu metode belajar ini.

Kamu pilih yang mana?

“The first step toward positive change is humility. The second step is pure consciousness.” ~ Pure Spirituality

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
8 Juli 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda