Skip to main content
Ajaran Pencerahan

DRUID

20 January 2023 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

“I’ve been here before any civilization began
I am the representation of pure energy that turned the wheel of existence
I may not necessarily a being, in traditional human understanding
A realm full of forms, yet shapeless
A world full of words, yet indescribable
A place beyond reach, yet essential to any and every existence
Realm of pure creation.”

Secara sederhana saya membahasakan Druid sebagai realitas energi penciptaan yang paling murni.  Ia adalah realitas yang menjadi sumber energi dan cahaya dari RA, the Sun of Omniverse.  Dalam perjalanan spiritual pribadi, ini adalah layer kesadaran berikutnya yang bisa disingkapkan setelah tuntas menyelami RA.

Berdasarkan makna ini, muncul pengertian lain dari Druid, yaitu sebagai ajaran spiritual kuna di Tanah Eropa yang mengakui keberadaan Druid sebagai realitas yang mengejawantahkan kualitas Sang Sumber.  Realitas ini dipahami sebagai cikal bakal segala benih keberadaan, dan sebagai asal energi yang bergerak untuk memutar roda keberadaan di jagad raya ini.

Poros ajarannya tentu saja keheningan yang membawa kesadaran kesatuan secara utuh: mikrokosmos, makrokosmos, mahakosmos.  Praktisi ajaran Druid di dalam keheningannya bisa mengakses energi penciptaan yang paling murni, mengelolanya melalui pendayagunaan bebatuan, gunung dan hutan sebagai mandala agung.  Dengan mekanisme ini terbentuk medan energi yang serba selaras dan menciptakan kesadaran kolektif yang tinggi di kalangan manusia.

Satu juta tahun silam, Eropa adalah kawasan surgawi dalam kepemimpinan satu sosok yang dinamakan The Golden King of Alps.  Ia adalah manusia yang merepresentasikan kualitas Druid dalam kehidupan manusia di Bumi.  Ia membangun peradaban luhur dengan lapisan kesadaran Druid.  Ia bermahkota emas dan memegang Pedang Shaoju.

Kini, keberadaan Sang Raja Agung ini, demikian juga ajaran Druid yang otentik, tak lagi dikenali.  Tapi jejak energi yang dulu dikembangkan, masih ada pada bebatuan kuna, hutan, gunung, yang itu mempengaruhi bangsa Eropa untuk punya kesadaran yang relatif tertinggi dibandingkan bangsa-bangsa di kawasan lain.

Telah tiba masanya kesadaran Druid dikenali lagi oleh manusia di era sekarang, sebagai penanda datangnya zaman baru: zaman Bumi Surgawi.

 

Setyo Hajar Dewantoro

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda