Jika Anda setia kepada tuntunan Diri Sejati, Tuhan pasti tidak akan memberikan tugas yang tidak sanggup Anda jalankan. Perintah Tuhan bisa berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan konstelasinya. Kecerdasan tertinggi dan kebijaksanaan tertinggi bersifat fleksibel/tidak kaku. Jika Anda sudah mengerti realitas tersebut, maka jangan pernah ngeyelan (baca:menyangkal). Tuhan pasti mengerti Anda dan tidak akan meminta yang tidak selaras.
Contohnya, dalam keheningan saya, tiba-tiba muncul pengertian untuk pergi menjalankan tugas ke Sumenep, Madura. Ternyata saya tidak harus pergi ke Sumenep karena tugas tersebut sudah bisa dituntaskan dalam momen meditasi tadi. Inilah realitas tuntunan Tuhan jika kita setia total kepadaNya.
Salah satu intisari dari ajaran Tantra adalah pengetahuan suci tentang Tuhan. Yakni, pengetahuan yang didapatkan di dalam keheningan yang dimunculkan oleh Rasa Sejati. Tapi, pengetahuan tersebut menjadi antitesis dari pengetahuan yang dibentuk lewat kepercayaan dalam konteks religi. Yakni, pengetahuan yang harus dipercayai tanpa perlu dibuktikan kebenarannya. Antitesis berikutnya adalah pengetahuan yang dimunculkan lewat pendekatan empirik-rasional. Pengetahuan yang didapat hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh simpulan. Pendekatan ini tidak bisa diterapkan pada tataran metafisika/non-materi. Apalagi saat berbicara tentang Tuhan, Tuhan dikatakan tidak ada. Kita tidak menggunakan kedua pendekatan tersebut. Kita melampaui semuanya.
Baca Juga: Jalan Tantra
Heninglah untuk menyaksikan dengan langsung Tuhan yang nyata. Sadari betul keberadaan Tuhan sebagaimana adanya di dalam keheningan. Anda akan mengerti tentang realitas Tuhan yang sesungguhnya, yakni,
1) Tuhan sebagai realitas tanpa batas
Anda akan mengerti bahwa Tuhan adalah keberadaan yang mengasihi dengan murni dan tanpa syarat. Saat kita merasakan napas, kita bisa merasakan kasihNya. Tanpa perlu melihat, kita mengerti bahwa Tuhan Maha Mengasihi.
2) Tuhan sebagai realitas Sang Penuntun Agung
Jika Anda mau selamat, ikutilah tuntunan Tuhan yang bersemayam dalam relung jiwa. Jika ada yang berkata sudah bertemu dan berbicara dengan Tuhan, mereka bukanlah pengidap skizofrenia (halusinasi). Dalam momen meditasi, Anda berkomunikasi dengan higher self Anda sendiri. Agar tidak ada distorsi, maka kita harus mempurifikasi diri agar pesan yang didapatkan tidak mengalami pembiasan. Jangan biarkan tirai berupa ego, luka batin, dosa, jeratan dimensi bawah menghalangi keterhubungan Anda dengan Diri Sejati.
Baca Juga: Doa Menjadi Tantrik Sejati
Pesan utama dalam workshop kali ini bahwa menjadi tantrik sejati itu tentang kesetiaan total kepada Diri Sejati atau Tuhan yang berfirman di relung hati kita. Tidak ada gunanya mempunyai banyak pengetahuan spiritual jika tidak bersikap setia total kepada Tuhan. Setia total kepada Tuhan berarti banyak berhening untuk menangkap pesanNya, lalu melangkah hanya berdasarkan tuntunanNya.
Workshop Mahadaya ‘Menjadi Tantrik Sejati’
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Malang, 14 Maret 2021
Reaksi Anda: