Skip to main content
Setyo Hajar DewantoroSpiritualWedaran

Sayembara Terbuka Menjadi Juru Selamat

11 February 2021 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Bagaimana maksud tentang Yesus atau Juru Selamat datang yang kedua kalinya?

Banyak orang percaya bahwa Yesus akan datang sebagaimana banyak orang percaya Imam Mahdi atau Isa Al-Masih akan datang. Dalam tradisi Jawa, banyak orang percaya dengan Satria Piningit atau Ratu Adil yang akan datang kembali. Masalahnya adalah mereka melekat pada bayangan mereka. Jika begitu yang terjadi, maka resikonya mereka tidak tahu saat Juru Selamat sudah datang. Ini tidak seperti pada bayangan mereka. Bagaimana ceritanya, jika mereka membayangkan Yesus datang tiba-tiba dari langit dan sosoknya seperti Yesus zaman dulu.

Kedatangan Yesus bisa kita pahami dalam dua wujud, yakni kesadaran Kristus dan inkarnasi.

Kesadaran Kristus

Kesadaran Kristus itu bangkit, diwadahi, dan dijalankan oleh orang-orang tertentu dengan nama lain, bukan Yesus. Anda bisa saja mewadahi kesadaran Kristus. Jika Anda konsisten menjalankannya, maka Yesus terlahir kembali.

Ini merupakan sebuah sayembara terbuka. Persiapkan diri Anda. Jadikan diri Anda sebagai jiwa yang murni, maka Anda akan terpilih sebagai Juru Selamat. Bisa juga Juru Selamat itu tidak sendiri, tetapi muncul melalui banyak orang. Dalam sudut pandang ini, Kristus, Ratu Adil, Juru Selamat, atau apa pun sebutannya, ternyata bisa muncul melalui banyak orang di berbagai tempat. Inilah yang disebut sebagai sayembara terbuka.

Tidak perlu menunggu Yesus datang. Anda yang harus bertransformasi sebagaimana Yesus di masa lalu. Kenali ajaran sejatinya dan jalankan itu, maka Anda akan menjadi the next Jesus atau Yesus saat ini.

Inkarnasi
Ini akan bisa kita mengerti melalui realitas inkarnasi. Semua jiwa-jiwa agung yang pernah tercatat di dalam sejarah yang kita pahami sebagai Kristus, Avatara, atau lainnya. Sebenarnya ia mempunyai cikal bakal jiwa. Ada jiwa yang agung di dimensi tertentu yang menjelma tokoh tertentu.

Misalnya, yang menjadi sosok Sri Krisna adalah Sang Hyang Wisnu. Namun, Sang Hyang Wisnu bisa menjadi sosok siapa pun, baik sebelum Sri Krisna maupun sesudah Sri Krisna. Yang berinkarnasi sebagai Yesus adalah the King of Sikarayana. Di abad satu ia mejelma sebagai Yesus. Ribuan tahun sebelum Masehi atau sebelum Yesus ada, ia menjelma sebagai The Great Paraoh. Sebelum itu juga, ia menjelma tokoh-tokoh lain. Jiwa agung itu pasti akan datang lagi saat situasi masuk pada fase yang ekstrem.

Saat kita masuk ke dalam keheningan, Anda tidak perlu menunggu. Begitu ada-nyata, tanda-tanda itu pasti terasa.
Ringkas cerita, ada atau tidak orangnya, yang penting kita bisa mengambil pesan dari gerakan kosmik ini. Ketika kita sama-sama ada dalam kesadaran Kristus, maka keselamatan itu pasti terjadi, baik untuk keluarga kita, komunitas kita, bangsa kita, maupun umat manusia.

Bagaimana perubahan itu terjadi jika Yesus sudah datang ke bumi?

Kesadaran Kristus itu ketika ada dan nyata membuat hidup kita menjadi hidup surgawi. Tidak peduli apa yang terjadi di luar, ketika ada dalam kejernihan jiwa-raga, medan energi menjadi selaras, kita menarik keberuntungan dan keselamatan. Pada lingkup sosial atau kebersamaan secara kolektif, semakin banyak orang yang berkesadaran Kristus, maka perubahan nyata pasti terjadi. Bayangan sederhananya negara gemah ripah yang selaras. Semua kebijakan negara dibuat oleh mereka yang tertuntun oleh Roh Kudusnya, aset-aset yang ada didayagunakan tidak dengan keserakahan, namun demi kesejahteraan bangsa. Bagaimana ini bisa terjadi? Apa jembatannya?

Secara faktual, politik dengan spiritual yang kita bahas ini memiliki jarak. Mungkinkah ada perubahan di ranah politik ini? Mungkinkah kita punya presiden yang berbicara seperti ini? Saya belum bisa menjelaskan teknisnya seperti apa. Tetapi, visi kita untuk bisa ke arah sana sangat jelas bisa terjadi.

Saya menyebut jembatan ke arah sana adalah revolusi spiritual. Bukan seperti yang terjadi pada tahun 1998 yang tercatat dalam sejarah modern kita. Bagaimana pun caranya tiba-tiba semua menjadi sebagaimana rancangan agung. Kita tidak usah berpikir prosesnya. Hanya bikin kepala sakit.

Jika Anda belum punya kesadaran Kristus, pastikan Anda punya kesadaran Kristus. Jika Anda sudah punya kesadaran Kristus, Anda pasti tahu apa yang harus dilakukan. Belajar spiritual itu pastikan bukan hanya belajar konsep. Yang penting tercerahkan jiwanya. Tidak perlu banyak teori, tetapi banyak melakukan praktiknya. Hiduplah bersahaja, mengikuti tuntunan dari Sang Roh Kudus.

Yang saya ajarkan tidaklah berbeda dengan apa yang ada di dalam ajaran esensial semua tradisi agung yang ada di bumi. Lewat aliran napas, sadari kasih murni, sadari keberadaan Tuhan yang mengasihi. Lewat aliran napas, sadari Ia yang bersemayam di dalam diri, yang disebut sebagai Sang Atman atau Sang Roh Kudus. Jika sudah sadar, silakan dijalankan secara konsisten.

Kajian Mahadaya The Christ Consciousness
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Jakarta, 3 Februari 2021

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda