Skip to main content
RetretSpiritualWedaran

Healing dalam Konteks Spiritualitas

5 January 2021 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Apakah yang bisa menjadi healer itu memang berjatah, atau ditunjuk Guru, atau semua mempunyai skill untuk membantu orang lain?

Healing atau penyembuhan adalah hal yang lumrah. Pada praktiknya, ketika kita belum ada dalam kesadaran murni, kita pernah melakukan tindakan yang membuat tubuh ini sakit atau rusak sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Lewat proses meditasi ini, secara personal kita melakukan self-healing atau penyembuhan mandiri, yakni terhubung dengan Diri Sejati, memancarkan energi ke semua kelenjar, terutama kelenjar tymus, dan seterusnya. Namun, tidak semua masalah bisa diselesaikan sendiri. Seringkali saya meminta bantuan kepada siapa pun yang memang ditunjuk Semesta untuk membantu saya. Ini yang terjadi pada teman-teman. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Semua saling membantu.

Healing dalam konteks spiritualitas harus dilakukan dengan diiringi transformasi kesadaran pada siapa pun yang kita healing. Misalnya, Si A sakit. Saya sebagai healer tidak bisa semata-mata mencabut sakitnya. Si A harus belajar dari rasa sakitnya, pasti ada kesalahan yang dilakukan atau kelalaian yang pernah terjadi. Ia harus tangkap dulu pesan dari rasa sakit tersebut. Ketika ia berniat dan bertekad untuk menyelesaikan masalah yang jadi akar dari rasa sakit tersebut, baru saya mendapatkan jatah untuk membantunya. Tetapi, nanti ada case lain, tentang siapa yang berjatah meng-healing Si A, bisa saya atau orang lain. Sebakat apa pun saya, jika saya tidak berjatah maka saya tidak bisa melakukannya. Namun, orang lain yang tingkat kesadarannya di bawah saya, jika berjatah maka ia bisa menyembuhkan Si A. Dengan deskripsi tersebut, siapa pun bisa menjadi healer asal sudah memenuhi kualifikasi, yakni terhubung dengan Diri Sejati, mempunyai kasih murni, lalu mampu memancarkan kasih murninya sehingga mampu mendeteksi sakit orang lain. Secara natural ini adalah hal yang lumrah jika di antara kita banyak yang menjadi healer. Tetapi, peran seorang healer tidak boleh sembarangan. Tetap bertanyalah dulu, apakah memang jatah kita untuk menolong. Jika memang jatah kita, ajak rembugan untuk mengetahui akar sakitnya. Selanjutnya, kita bantu untuk menyembuhkan.

Retret Mahadaya Total Human Empowerment
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Salatiga, 11-13 Desember 2020

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda