Skip to main content
Jagat AlitJiwa

Misteri Jiwa

9 March 2020 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Para orang bijak mengungkapkan bahwa jiwa kita berasal dari langit dan tubuh berasal dari bumi.  Jiwa-jiwa manusia yang belum mencapai kesempurnaan, sebelum mengalami proses tumimbal lahir, mereka menunggu di dimensi penantian.  Jiwa-jiwa di sini dibungkus dengan tubuh etherik atau badan halus.  Unsur pembentuknya adalah materi lembut yang ada di angkasa.  Mereka menunggu kesempatan bisa terlahir ke bumi   Barulah ketika mereka turun ke bumi, mereka mendapatkan wadah atau kendaraan berupa tubuh material yang terbentuk dari 4 unsur di bumi: air, api, tanah dan udara.

Bagaimana itu bisa terjadi?  Bagaimana prosesnya?  Kejadian manusia bermula dari persenggamaan antara pria dan wanita.  Dalam persenggamaan ini, air mani yang ada di lingga lelaki memancar memasuki yoni perempuan.  Sesungguhnya, air mani manusia ini mengandung banyak jiwa yang siap terlahir sebagai manusia.  Tapi dalam satu persenggamaan, umumnya hanya 1 jiwa yang berkesempatan untuk terlahir: yaitu saat sel mani yang diisi jiwa itu bisa masuk menembus sel telur seorang perempuan yang sedang ada di masa subur.  Pertemuan inilah yang membentuk janin: bakal manusia dimana di sini jiwa sudah mulai dibungkus dengan tubuh material.  Jadi bisa dibilang, sang laki-laki atau bapak menjadi sarana jiwa dari langit turun ke bumi, sementara sang perempuan atau ibu menjadi sarana tersedianya tubuh yang terbentuk dari unsur-unsur bumi.

Bagaimana jiwa-jiwa bisa berada di dalam air mani? Secara sederhana bisa diuraikan seperti ini.  Jiwa-jiwa yang hendak terlahir di bumi, berada di dalam air mani lelaki melalui pancaran sinar Hyang Bagaskara yang berpadu dengan unsur-unsur bumi yang masuk ke dalam tubuh: air yang diminum, saripati tanah yang masuk lewat makanan dan udara yang dihirup.  Perlu dipahami bahwa jiwa pada keadaan ini tidak memiliki tubuh fisik yang terbatasi ruang dan waktu.  Jiwa bisa terwadahi dalam sel mani yang ukurannya sangat kecil.  Lewat persenggamaan, ada sel sperma berisi jiwa yang terpilih untuk membuahi sel telur perempuan.  Maka berproseslah ia menjadi jabang bayu dan selanjutnya dilahirkan  sebagai manusia.  Tetapi jika mereka tidak terpilih, mereka akan kembali mengikuti siklus semesta guna mendapatkan kesempatan berikutnya.

Tetapi ada juga jiwa yang masuk ke dalam mani manusia melalui jalur ruang hampa yang ada di jagad raya ini.  Ini terjadi pada proses ngajelma atau turunnya Jiwa Agung dari dimensi luhur ke bumi.    Meringkas batasan ruang dan waktu, Jiwa Agung ini menembus jalur ruang hampa untuk masuk ke air mani yang pada saatnya membuahi sel telur perempuan.

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda