Skip to main content
JiwaSetyo Hajar Dewantoro

Permenungan tentang Jumbuh Kawula lan Gusti

12 January 2020 SETYO HAJAR DEWANTORO No Comments

Permenungan tentang Jumbuh Kawula lan Gusti

Kawula merepresentasikan keberadaan yang terbatas: diri manusia. Gusti merepresentasikan keberadaan yang tanpa batas: Tuhan. Yang terbatas adalah manifestasi yang tanpa batas. Yang tanpa batas bisa dikenali keberadaanNya lewat keberadaan yang berbatas. Tuhan bisa dinyatakan ada karena ada manusia (dan manifestasi lain).

Dalam laku spiritual, kawula/diri manusia berproses menuju kemenyatuan bahkan peleburan dengan Gusti. Tetapi bukan memusnahkan keberadaan diri. Loroning atunggil, atau dua realitas yang menyatu sejatinya tetap berbeda tetapi kini ada dalam keselarasan total. Aku adalah Tuhan, Tuhan adalah aku.

Sang aku atau sang diri, dengan segala keunikannya, sewajarnya tetap ada. Kini hanya memasuki dimensi baru keselarasan, laksana sepasang kekasih yang menyatu penuh meski aku/ego masing-masing tetaplah ada. Inilah yang dinamakan luruh atau lebur.

Secara praktis begini. Laku spiritual bukan untuk membuat kita kehilangan kepribadian sehingga kita tak lagi menyadari realitas diri yang unik. Setyo, Nadjib, Wayan, Budi, Joko, Yunus dan nama-nama lainnya mesti tetap ada tidak sirna. Keberadaan diri yang unik itu yang membuat yang tak terbatas menjadi nyata dan dikenali.

Laku spiritual hanya menuntun setiap pribadi untuk tidak egoistis. Melebur dengan Gusti artinya melebur dengan kasih murni sehingga kasih murni menjadi watak diri, melebur dengan kebijaksanaan tertinggi sehingga diri dipenuhi kebijaksanaan tertinggi itu dan membawa harmoni.

Dalam keberadaan diri yang unik, kita menyadari kita adalah SATU. Kita sadar penuh bahwa kita memiliki sumber yang satu, tujuan yang satu, yang kita realisasikan lewat laku yang berbeda-beda tapi saling selaras.

Sang aku/ego bukanlah sumber kejahatan. Sang aku/ego adalah rumah bagi semua kemungkinan. Sang aku/ego sendiri yang menentukan untuk menjadi egoistik, penuh dendam, amarah dan keserakahan. Atau sebaliknya menjadi istana bagi cinta kasih, pengorbanan, kepedulian dan tindakan kepahlawanan. Pilihan ini yang memberi konsekuensi berbeda.

Laku Jumbuh Kawula Gusti membawa kita terhubung sepenuhnya dengan kasih murni dan kebijaksanaan tertinggi yang mengalir dari ruang kosong di balik ulu hati kita. Masuk ke dalam suwung, adalah cara kita terlahir kembali sebagai pribadi agung. Bukan menjadi musnah dan tak lagi dikenali.

Rahayu.

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda