Secara lugas, arti kata “selamat” dalam pembahasan ini adalah keadaan di mana jiwa terbebas dari akar duka, jiwa menemukan kebahagiaan sejati. Keselamatan jiwa menjadi tujuan laku spiritual, baik saat jiwa masih berbadan fisik maupun saat jiwa hanya berbadan halus. Umumnya kematian dimengerti sebagai momen penentuan dan pembuktian kebenaran satu jalan. Meskipun hanya yang mati yang benar-benar tahu apa yang dihadapi; kebanyakan orang lain tetap tidak tahu apa-apa, hanya segelintir orang yang mengerti apa yang terjadi.
Di dunia ini ada banyak agama dan jalan spiritual: mana yang membawa pada keselamatan? Agama apa yang memastikan keselamatan? Jalan spiritual mana yang menjamin keselamatan?
Saya memberikan jawaban tegas: tak ada ORGANISASI dan LABEL yang memastikan atau menjamin keselamatan manusia. Keselamatan diraih mengikuti hukum semesta. Tak peduli organisasi apa yang Anda ikuti, tak peduli label apa yang Anda pegang, Anda akan selamat jika memenuhi hukum atau prinsip keselamatan. Demikian pula sebaliknya, Anda celaka jika mengabaikan hukum dan prinsip itu. Apakah bergabung dengan Persaudaraan Matahari menjamin keselamatan? Jelas tidak. Anda hanya akan selamat jika sungguh-sungguh mempraktikkan jalan keheningan yang diajarkan.
Saya sederhanakan 7 hukum/prinsip keselamatan jiwa:
- Terus tingkatkan kualitas hening agar semakin “terhubung” kepada Diri Sejati di relung hati. Pastikan semua tirai sirna, juga tidak ada Iblis yang menyamar jadi penuntun di hati Anda.
- Tekunlah dan pantang menyerah dalam menjalani proses purifikasi diri yang pasti tidak mengenakkan. Jangan sok spiritual jika 5 faktor pengeruh jiwa masih melingkupi diri Anda.
- Patuhilah segala titah yang sudah Anda dapatkan dari Diri Sejati.
- Rendah hati saat menerima bimbingan dan umpan balik yang benar meskipun itu terasa pahit. Ikutilah orang yang jujur dan tulus membimbing; jangan konyol mengikuti orang-orang yang memuji kesalahan untuk menjerumuskan.
- Jalani keseharian dengan rasa syukur, penuh sukacita, tanpa segala emosi yang destruktif, tanpa watak angkara.
- Berkaryalah sesuai talenta sebagai cara berterima kasih kepada Sang Sumber Kehidupan.
- Jangan pernah berhenti di satu tingkat kemurnian, karena kemurnian itu tanpa batas, dan kita hanya bisa bergerak maju untuk menjadi semakin murni. Berhenti berarti terjatuh dan tidak selamat.