Salah satu manfaat ‘Meditasi/hening Penjernihan Diri’ yang diajarkan dalam melakoni ‘Seni Hidup Berkesadaran’ di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari’ adalah untuk mengelola pikiran dan kesadaran ‘(mind management)’. Manfaat yang holistik bisa dirasakan apabila mengikuti ‘Teknik Meditasi/Hening’ dengan tepat, seperti manfaat kesehatan mental, kesehatan kesadaran, kesehatan emosi, dan kesehatan fisik, karena penyakit mental dan fisik berasal dari pikiran yang tidak terkelola.
Belajar bersyukur dengan praktik sederhana ini yang akan membawa seseorang untuk memahami apa yang bisa disyukuri – kenapa harus bersyukur, dan bagaimana caranya agar menjadi rutinitas yang menyehatkan, dan menjadi habit bersyukur, serta menjadi gaya hidup yang berdampak holistik, awet langgeng sampai pindah dimensi.
Dengan bermeditasi/hening, seharusnya bisa meredakan isi kepala yang berisik dan kusut kebanyakan mikirin masa depan dan hanyut dalam kenangan masa lalu.
Mencoba menikmati nafas yang keluar masuk dengan sendirinya tanpa intervensi harus begini dan begitu, tanpa dianalisis begini dan begitu, tanpa mencari ini dan itu. Kalau kata bijak yang kesohor itu, “Just be right here right now” – menikmati ‘present moment’ dengan menikmati nafas natural sebagai objek yang selalu ada dan menjadi sumber hidup manusia.
‘Seni Hidup Berkesadaran SHD’ mengajarkan untuk menikmati present moment sepanjang hari karena akan memberi dampak sepanjang hari, apabila dilakukan sebanyak-banyaknya selama bangun; sedang melek, tidak tidur, dan tidak pingsan. Menikmati present moment jangan hanya 1-2 detik, 1-2 menit, 15-10 menit saja dan jangan hanya 1-2 jam saja, tetapi sebaiknya dilakukan sepanjang hari.
Setelah berhasil mereset kekusutan pikiran, stres, dan overthinking, sebenarnya yang penting adalah menjaga kestabilan kesehatan pikiran dan mental sepanjang hari, agar tidak bolak-balik stres dan overthinking lagi dan lagi. Karena repetisi yang destruktif inilah yang akan mendegradasi kesehatan dan kualitas hidup. Maka perlu meninggalkan habit berkubang dalam siklus yang tidak menyehatkan dan menimbulkan penyakit berat di masa datang. Apabila hanya mereset stres 15-30 menit saja dalam satu hari, lalu bagaimana nasib sisa hari apabila tidak terus dijaga dalam kesetimbangan ketenangan ‘Stillness’. Stres dan overthinking baru akan muncul kembali, dan merembet efek domino ke banyak hal lainnya.
Lebih baik mencegah daripada mengobati, karena recovery organ yang keburu rusak tidak akan semudah reparasi di bengkel ketok magic.
Meditasi/hening penjernihan diri bukan hanya untuk meredakan gejala kusut bundet akibat stres dan overthinking saja, tetapi turut ‘menyembuhkan (healing)’ dan ‘detoksifikasi’ akar penyebab dari habit tidak menyehatkan tersebut. Dengan bermeditasi/hening penjernihan diri, maka akar dan seluruh jejak yang membuat kesadaran menjadi butek, dibersihkan dengan energi kasih yang jernih dan murni dari relung hati. Kalau sudah bersih, maka ada ruang untuk kasih, ‘sukacita (joy)’ ‘bahagia sejati’.
Coba deh latihan menjadi tenang dan meditatif/hening dengan merasakan nafas naturalmu, jangan hanya me-repress badai emosi, pikiran dan perasaan, masuk ke dalam lapisan kesadaran. Jangan membuangnya keluar dengan cara yang malah menciptakan emosi baru, egoistik baru, dan luka baru.
Memaksakan emosi negatif lenyap dengan kalimat bijak, hanya akan membuat jejaknya malah makin terdesak, bertumpuk, terpendam ke lapisan kesadaran lebih dalam.
Meditasi/hening penjernihan diri memang seperti alat kesehatan ajaib, memberi dampak bagi kesehatan mental emosi jiwa dan raga. Tapi, bukan seperti paracetamol yang hanya dilakukan ketika dibutuhkan saja dengan dampak meredakan gejala sementara waktu saja. Lebih baik menyembuhkan sampai ke akarnya sehingga kesehatan menjadi holistik dan permanen bisa terbawa sampai pindah dimensi nanti.
Sekalian latihan menjadi individu yang Neng Ning Nung Nang, yaitu heneng–meneng selalu sadar dan meditatif, hening–wening menjadi jiwa yang jernih, dunung–kasinungan selalu setia dan mendapatkan anugerahNya, wenang–menang menjadi pemenang kehidupan. Yang selalu tenang, tidak mudah stres dan overthinking, sehingga bisa mencipta dan berkarya demi peradaban yang seperti surga.
“Ego is not eternal, but your karmic path does.” ~ Pure Consciousness
Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
24 Oktober 2025
Reaksi Anda:
