Apakah salah dan benar itu ada?
Apakah dosa itu nyata?
Jelas sekali, merujuk pada hukum dan matematika kosmik, ada pikiran – perkataan – tindakan yang selaras dengan Tuntunan Tuhan/Prinsip Kasih Murni, itulah yang masuk kategori BENAR. Sementara yang sebaliknya masuk kategori SALAH.
Segala gerak pikir, kata, dan tindakan yang salah jelas membawa dampak berupa dosa atau karma buruk. Secara nyata dosa/karma buruk membuat tubuh karma (salah satu bagian dari tubuh halus) menjadi keruh dan memunculkan aura suram.
Nah, saya dulu sering merasa sebagai orang baik. Tapi nyatanya saya dulu banyak dosa. Dosa ini bukan muncul karena niat buruk dan hasrat kriminal. Dosa saya muncul karena saya masih hidup dengan ego dan tak mengerti tuntunan Gusti yang sesungguhnya. Di kepala saya banyak konsep baik buruk dan benar salah yang ilusif, dan dalam praktik hidup keseharian jelas sering ngawur karena tak bisa mengendalikan hasrat egoistik.
Maka saya pernah di posisi sangat keruh tubuh karmanya, dan dapat ganjaran instant: hidup saya selalu banyak masalah. Ini memicu saya untuk berubah dan menemukan jalan kebenaran.
Tahun 2016 saya mulai serius mereset cara hidup saya. Tertatih tatih, merangkak, tersandung-sandung. Tapi saya tak pernah menyerah.
Maka jadilah nyata hasrat sang jiwa, jiwa saya bisa dimurnikan lewat keheningan. Saya sungguh-sungguh bisa mengalami hidup surgawi; dosa saya bisa terbakar tuntas dengan api suci.
Inilah yang saya bagikan pada Anda: cerita nyata terbebas dari jejak dosa.
Saat ini saya sadar dan waspada penuh terhadap tuntunan Gusti dari relung hati, dan setia penuh padaNya. Bisa dibilang pada saat-saat ini saya bisa konsisten menjaga kebersihan tubuh karma saya. Tapi sebagian para pendosa menyangka saya mirip mereka dan menuduh saya sesat jalan. Padahal jelas beda: saya setyo/setia dalam Kebenaran meski uang, jabatan, nama baik dan nyawa adalah taruhannya.
Setyo Hajar Dewantoro
14 Maret 2025
Reaksi Anda:
