MANFAAT MEDITASI

Manfaat meditasi/hening secara umum sudah pernah saya ceritakan dalam artikel ‘Cara Hemat untuk Sehat’. Pengalaman otentik atas manfaat khusus meditasi/hening penjernihan diri pun sudah banyak yang saya tuangkan dalam artikel, seperti:

dll.

Manfaat meditasi/hening bagi kesehatan manusia yang holistik (wellbeing), sebenarnya sangat nyata dan bisa diterjemahkan sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan kesadaran. Selalu ada manfaat bagi kesehatan mental atau pikiran, manfaat bagi kesehatan emosi dan yang paling kasat mata adalah bagi kesehatan fisik. Apabila diselami dengan holistik, tentu masih banyak manfaat dan dampak kesehatan bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik di tataran individu maupun kolektif.

Meditasi/hening yang diajarkan dalam Seni Hidup SHD – yang bernama meditasi/hening penjernihan diri, utamanya mengajarkan untuk menjadi manusia dengan karakter terbaik berasal dari kejernihan kesadaran.

Mengajak untuk bergerak maju dalam pertumbuhan diri dan menjadi manusia yang mampu bersyukur dengan tulus, menebar sukacita di setiap langkah dan karya. Tujuan jangka panjangnya, tentu untuk memastikan kestabilan kejernihan kesadaran individu dan kolektif. Yang pasti untuk memastikan Sang Jiwa terus berevolusi dan memastikan tidak terperangkap di dimensi yang rendah apabila durasi belajar di Planet Bumi sudah habis.

Bagi saya, kekuatan meditasi/hening penjernihan jiwa memang ajaib. Tidak hanya tentang relaksasi, tetapi jauh melebihi manfaat relaksasinya saja. Relaksasi malah baru pintu gerbangnya, dan tidak berakhir hanya dengan nyaman kalem ngantuk sepoy tertidur, tetapi melampaui ngantuk sehingga menjadi ‘Sadar Penuh’. Belum lagi dengan bantuan audio panduan, yang mengandung energi penyelarasan untuk membantu proses mengheningkan cipta dalam memberikan manfaat penjernihan yang lebih mendalam. Manfaat meditasi/hening menjadi berkali-kali lipat lebih banyak, asalkan syarat dan ketentuan terpenuhi. Syarat dan ketentuan bukan berupa ritual dan sesaji, tetapi persyaratan teknis berupa ketulusan, kepasrahan, kesungguhan, kerendahan hati, dan totalitas.

Tapi, lucunya kalau meditasi/hening penjernihan diri hanya diperlakukan seperti obat diare, hanya dilakukan untuk menyamankan diri saja, maka lama-lama kekuatan manfaat akan lenyap. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kualitas persyaratan teknis tadi. Ketika pola pikir berbasis sigel semakin menguat, maka akan menurunkan kualitas ketulusan. Misalnya, meditasi/hening penjernihan diri hanya diperlakukan seperti paracetamol yang hanya dilakukan kalau tubuh sedang tidak nyaman, sedang sakit, sedang sial, dagangan sedang sepi, pasangan rewel, kena musibah, dan sebagainya. Inilah yang menyebabkan kualitas ketulusan dan kesungguhan menurun. Kemudian menyebabkan kekuatan manfaat turut menurun, bahkan lenyap.

Metode meditasi/hening penjernihan jiwa, memang tidak akan memberikan manfaat apabila dilakukan dengan penuh pamrih atau berlandaskan niat yang egoistik.

Dalam lingkup dunia materiel, peristiwa seperti ini bisa digambarkan seperti karyawan yang dikasih bonus besar sebelum sempat mengenal apa itu ‘berusaha yang terbaik’, serta belum mengenal apa itu kerja keras dan totalitas. Maka tanpa akal yang sehat dan kedewasaan berpikir, akan menuntut hal yang sama terus-menerus. Apabila merasa sudah melakukan upaya yang lebih banyak, maka akan menuntut timbal balik yang lebih besar lagi. Secara natural manusia akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kembali kesenangan yang pernah didapatkan. Apabila kesenangan yang sama sudah tidak terasa istimewa lagi, maka akan menuntut yang lebih besar lagi. Begitulah siklus hasrat egoistik yang tidak pernah merasa cukup dan amnesia dengan bersyukur.

Dalam kamus Seni Hidup SHD, siklus tidak pernah merasa cukup merupakan cerminan minimnya kemampuan bersyukur. Dan, hal ini termasuk dalam siklus samsara yang mau dijernihkan. Masalahnya kecanduan akan pemenuhan hasrat egoistik ini dianggap sebagai kenormalan, bahkan lebih parahnya lagi di-glorifikasi menjadi objek yang membanggakan.

Dalam proses belajar Seni Hidup SHD, rumusan dasar manfaat meditasi/hening penjernihan diri memang sesuai dengan ‘Hukum Semesta’. Semakin tidak tulus, tentu semakin kehilangan manfaat dan malah merajut lingkaran setan. Panen jatuh tempo (jatem) atau ngunduh wohing pakarti pun merupakan matematika dasar hukum timbal balik, dan hukum sebab akibat. Kerangka waktu panen tidak bisa diprediksi oleh manusia. Jadi, bagi yang belum jatem, ya, harap bersabar sampai momentum yang paling tepat.

Btw, saya memang tidak mengangkat manfaat di area klenik dan supranatural, karena bukan itu tujuan utama dari laku meditasi/hening yang diajarkan di Sekolah Kehidupan Persaudaran Matahari. Area abu-abu dan ambigu tanpa batas seputar klenik dan supranatural bisa dimanfaatkan hanya untuk memenuhi kepentingan egoistik semata. Bagi saya, tanpa benang merah kejernihan jiwa yang presisi, maka manfaat di area ini hanya akan menjadi bumerang bagi proses evolusi Sang Jiwa yang berkendara dalam tubuh manusia. Bukannya jadi jernih, malah semakin penuh hasrat egoistik. Bukannya berkarakter baik, malah menguatkan karakter yang tidak selaras. Dan, pada akhirnya Sang Jiwa gagal berevolusi menjadi lebih jernih dan lebih terang.

Manfaat meditasi/hening memang sangat banyak dan beragam. Tinggal memilih mau jalur manfaat yang mana dalam menu ala carte yang tersedia. Pilihan menu sesuai pilihan arah kompas, sesuai server dan ‘Raison d’etre’ yang dituju oleh setiap individu. Satu paket dengan konsekuensi dan ‘Risiko yang Ditanggung Sendiri oleh Penumpang’. Kalau saya, jelas memilih yang awet langgeng dan bisa dibawa sampai pindah dimensi.

“Pure consciousness are defined by the presence of self growth.” ~ Sigma Lifestyle

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
6 Agustus 2025

Reaksi Anda: