Skip to main content
Pijar KesadaranSpiritual

Aturan Main Belajar Spiritual

14 December 2021 Persaudaraan Matahari No Comments

Apa perbedaan nyata orang yang belajar spiritual dengan yang tidak belajar spiritual? 

Idealitasnya belajar spiritual membuat kita betul-betul ada di dalam kehidupan surgawi. Praktisnya, kita harus jujur mengakui bahwa banyak yang telah belajar spiritual bertahun-tahun hidupnya tetap ruwet. Ini harus saya ungkapkan dan kita bahas dengan jelas dan tegas. Orang yang tidak belajar spiritual pun sebetulnya ada prinsip yang dipegang teguh: mandiri, mengerjakan tugas dengan baik, tidak menyusahkan orang lain, disiplin, dan ada pertanggungjawaban kinerja. Mereka yang bisa konsisten dalam prinsip tersebut, dalam kehidupan manusia normal itu akan disebut sebagai orang yang benar dan secara umum hidupnya akan berhasil untuk ukuran manusia secara umum. Sewajarnya kalau orang yang belajar spiritual mampu melampaui situasi dan kondisi tersebut. Mereka jauh lebih disiplin dan lebih baik performance-nya. 

Kalau belajar spiritualitas tidak membuat minimal seperti orang kebanyakan berarti ada yang salah. Kalau dengan belajar spiritual kita jadi malas, kemprong, bedegong atau hidup normal saja tidak bisa, maka itu berarti jalan berspiritualitas hanyalah jadi pelarian, pelarian mendapat pembenaran ketika hidupnya ngelamun. 

Kalau dengan belajar spiritual Anda jadi tenggelam di dunia lain lebih baik tidak perlu belajar spiritual. Lebih baik menjadi orang biasa saja, kerja yang benar, seperti jualan cilok dan sebagainya. Karena, hidup itu harus ada karya, hidup itu harus dijalankan dengan ada kemandirian. Jadi, jangan sampai belajar spiritual membuat Anda jadi orang aneh/tidak jelas seperti anak autis. 

Bagaimana mengenali tuntunan yang selaras? Banyak pembelajar yang sudah merasakan sensasi seperti terhubung. Tuntunannya terdengar baik, lembut, halus, dengan perintah yang tidak mengarah ke angkara murka, bahkan perintahnya seperti berbuat baik dan benar. Tapi, ternyata itu tuntunan palsu. 

Harus diakui kalau ini memang bukan perkara yang sederhana. Nyatanya Guru Sejati (GS) palsu mempunyai penampilan yang memang mirip dengan yang asli. Efek di badan itu nyaris mirip dengan GS yang asli. Jadi, ketika orang terhubung dengan GS palsu ini, bisa juga bertemu dengan rasa bahagia. Hal itu dimungkinkan terjadi karena Dark Force (DF) yang menjadi GS palsu ini punya kemampuan memanipulasi elemen-elemen kimiawi yang ada di dalam diri kita. Jadi, para DF ini bisa menjalankan perannya sebagai Dark Alchemist. Dia memainkan semua instrumen di dalam diri kita untuk menciptakan emosi yang palsu. Karena kita kadung merasa ada di alam emosi yang santai, lalu dianggap tertuntun. Jadi, kita tidak waspada, merasa kita sudah tertuntun oleh GS, apalagi kemudian tuntunannya itu tidak nakal/aneh, misalnya mencuri jamu. Pokoknya, tuntunannya itu baik-baik sehingga kita menjadi mandeg.

Hal ini wajar terjadi kalau orang tidak betul-betul sudah ada di level maestro. Dia akan tertipu oleh GS palsu. Jadi, saya juga tidak menyalahkan sepenuhnya kepada teman-teman yang terjebak. Tapi, kalau terjebaknya keterusan, tidak mau mendapatkan umpan balik, ya, terlalu karena nanti yang rugi Anda sendiri dan orang-orang sekitar. 

Dalam situasi seperti ini, mau tidak mau, setiap orang harus mau berrendah hati untuk menerima umpan balik dari mereka yang sudah stabil di dalam pencerahan. Untuk lingkup komunitas Persaudaraan Matahari kita ini tetap ada aturan main. Secara spiritual ada hierarki. Bagaimana pun juga, saya adalah penanggung jawab. Saya akan bertanggung jawab untuk memastikan Anda tidak kesasar. Yang pasti saya tidak akan ketipu oleh GS palsu. Jadi, Anda mau mengaku tertuntun seperti apa pun, saya tahu kalau sebetulnya Anda itu tidak tertuntun. Maka, saya punya hak untuk memberitahu Anda kalau Anda isinya demit. Kecuali Anda memutuskan hubungan dengan kita, ya, silahkan saja. Kita tidak akan ikut campur, itu bagian dari free will. Jadi, selama Anda masih mau belajar kepada saya, saya punya tanggung jawab, saya punya hak untuk menyampaikan kebenaran. 

Berikutnya, saya sudah menetapkan ada sekian orang yang jadi pamomong. Dan, mereka saya pilih betul-betul dengan pertanggungjawaban yang penuh kepada Sang Sumber/Tuhan. Saya memilih orang yang saya tahu ada dalam stabilitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajar lain di Persaudaraan Matahari. Maka, teman-teman yang belajar perlu kerendahan hati untuk menerima umpan balik dari para pamomong. Pada praktiknya para pamomong ini ketika memberikan umpan balik, terutama hal sensitif misalnya tentang GS palsu, pasti mereka berkonsultasi dengan saya sebelumnya. Saya yang memvalidasi, kalau sudah valid, baru boleh disampaikan. 

Hanya dengan mekanisme ini, isu sensitif bisa kita bereskan. Intinya harus ada trust kepada saya dan kepada para pamomong yang saya tunjuk. Kalau Anda trust kepada saya, tapi tidak trust kepada para pamomong ini akan menjadi ribet urusannya. Jangan sampai nanti ketika para pamomong bicara dan menyampaikan kebenaran, Anda malah berkata, “Ah cuma pamomong, paling nyasar juga, sama.”

Pada praktiknya tidak begitu. Dalam memberikan pelajaran, para pamomong ada dalam quality control dari saya sebagai chairman. Mereka tidak saya lepas karena saya punya pertanggungjawaban kepada teman-teman. Jadi,  Anda layak punya trust kepada para pamomong.

Mengenai aturan main dalam belajar spiritual, sebenarnya banyak teman-teman yang masih belajar untuk mengenali suara GS. Kebanyakan mereka itu pakewuh untuk bertanya kepada para pamomong. Bagaimana prosedur supaya mereka tidak nyasar, supaya mereka belajar untuk validasi?

Tentu saja, kita juga tidak akan menciptakan orang-orang yang bergantung kepada yang lain, yang sedikit-sedikit bertanya. Itu tidak harus. Untuk hal-hal yang sangat krusial, baik untuk hidup Anda maupun orang lain, layaknya ditanyakan. Sambil Anda niteni (mengingat), mana tuntunan GS yang dibenarkan dan yang salah. Nanti bisa terpetakan, ada pola yang bisa dipahami. 

Anda harus melampaui rasa pakewuh itu dan mau bertanya kepada saya atau para pamomong. Saya sekali lagi bilang, jangan hanya trust kepada saya, tapi Anda juga perlu trust kepada para pamomong yang sudah saya beri mandat. 

 

Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Kajian Tangerang, 3 Oktober 2021

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda