Skip to main content
Spiritual

Meditasi Bukanlah Mengosongkan Pikiran

31 March 2021 No Comments
Meditasi Bukan Kosongkan Pikiran

Meditasi itu bukan menghentikan pikiran. Pikiran memiliki multifungsi, di antaranya:
1.Memperhatikan
2.Mengingat
3.Berimajinasi
4.Menganalisis
5.Memahami

Dalam bermeditasi, pikiran dibawa pada momen kekinian. Fungsi yang dihidupkan hanyalah fungsi memperhatikan. Fungsi lain diistirahatkan, terutama fungsi analisis, memori, dan imajinasi.

Saat pikiran memperhatikan nafas secara mendalam, akan terhubung dengan Rasa Sejati alias Divine Sense. Saat itulah terjadi perluasan pengalaman melampaui batasan kemampuan inderawi sehingga muncullah pengertian yang holistik.

Banyak orang gagal bermeditasi karena terjebak oleh konsepnya sendiri. Padahal dasar bermeditasi itu cuma enjoy, sadar penuh.

Contoh, ada seseorang yang berpegang teori bahwa bermeditasi harus mematikan pikiran.

“Emangnya ada yang bisa mematikan pikiran kalau badan masih hidup? Tentu tidak ada.”

Dalam bermeditasi pun sebenarnya kita masih sadar, bahkan semakin sadar penuh. Kita mengerti apa yang terjadi dan merekam apa yang terjadi.

“Artinya pikiran nggak mati, kan?”

Mencapai void (kekosongan) itu juga bukan dengan mengosongkan pikiran. Mana bisa pikiran dikosongkan.

Pikiran hanya bisa dikelola, disambungkan dengan Supraconsciousness (pikiran Ilahi).

Dan, hal yang paling penting, dengan meditasi mendalam, orang tak hanya mengalami fase rileksasi. Tapi, masuk ke fase transformasi.

Dasar transformasi adalah purifikasi (kemurnian jiwa). Setelah purifikasi, barulah benih keilahian tumbuh. Dan, seseorang mencapai pencerahan.

Banyak orang yang bermeditasi dengan teknik memperhatikan nafas, hanya berhenti pada fase rileksasi, tidak menuju ke fase purifikasi dan transformasi.

Saat menghayati laku meditasi, yang ada di pikiran kita bukanlah pengetahuan empirik, tapi pengetahuan spiritual. Kita mengetahui misteri yang tak terjangkau oleh panca indra.

Saya praktisi dan guru meditasi. Jadi, inilah wilayah keahlian saya. Saya sangat detail soal ini, termasuk saya bisa tahu orang yang sedang duduk bersila itu sebenarnya hening atau ngelamun.

Saya tahu dengan jelas orang yang mengalami transformasi spiritual dan yang baru tahu konsep atau teori spiritual. Maka dari itu saya membimbing setahap demi setahap agar setiap meditator mengalami pencerahan yang otentik.

Baca Juga: Manfaat Meditasi: Memurnikan Jiwa, Memberdayakan Diri, dan Menghasilkan Mahakarya

Setyo Hajar Dewantoro
– Dikutip dari telegram Perjuangan Kedaulatan NKRI

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda