Sudah dijelaskan dalam banyak artikel dan wedaran seperti ‘Boosting Energi dari SHD: Anugerah atau Masalah?‘, ‘Boosting Energi SHD’, ‘Boosting Energi Adalah Jatah Kasbon‘ atau ‘Menjemput Momentum, Buat Apa?‘ bahwa dalam rangka ‘Program Akselerasi Kosmik’ bagi kebangkitan kesadaran, maka kita diberi fasilitas anugerah super spesial, berupa apa yang sering disebut sebagai boosting energi.

Boosting energi akan membantu dan mempermudah proses belajar Spiritual Murni SHD, membantu dan mempermudah latihan meditasi/hening pemurnian jiwa, membantu dan mempermudah proses pemurnian jiwa yang harus dijalani. Tanpa bantuan modal jatah kasbon, maka proses belajar, proses latihan, dan proses pemurnian akan berjalan dengan sangat lambat dan bisa memakan waktu lebih dari satu fase kehidupan di Bumi.

Masalahnya jatah kasbon ini berbeda dengan energi pemberkatan yang dipakai oleh banyak ‘pelaku spiritual’ pada umumnya. Karena jatah kasbon ini tidak bisa diciptakan semau sendiri dan tidak bisa diberikan semata-mata atas kehendak ego yang memberikan. Jatah kasbon ini hanya bisa tercipta oleh gerak ‘Hukum Semesta’ yang bekerja bagi seluruh penghuni Jagat Raya. Singkatnya yang memutuskan kapan terjadi adalah gerak Semesta, dan siapa yang mendapatkan, atau mampu merasakan manfaatnya adalah yang telah memenuhi variabel matematika Semesta.

Jatah kasbon hanya bisa tercipta dari rajutan ‘Lingkaran Malaikatmu’ sendiri atau rajutan karma baik. Jadi, tidak tercipta semata-mata karena kedekatanmu dengan Guru SHD, tidak tercipta karena rajin nonton webinar seminggu dua kali, tetapi tidak pernah menjalankan ajarannya. Tidak juga tercipta karena keahlian menuliskan refleksi wedaran yang tampak indah dan penuh insight keren, tidak tercipta dari seberapa banyak donasimu yang dilakukan tanpa ketulusan demi mendapatkan manfaat bagi kepentingan egoistik.

Jatah kasbon hanya bisa tercipta dari rajutan karma baik yang berasal dari seberapa besar kesungguhanmu dan ketulusanmu dalam mempraktikkan ajaran Spiritual Murni SHD di keseharian. Jatah kasbon hanya bisa tercipta dari seberapa besar ketepatan niat dalam memurnikan jiwa raga melalui Spiritual Murni SHD dan seberapa banyak kontribusi tulusmu terhadap gerak kebangkitan spiritual dengan mempraktikkan apa yang diajarkan dalam Spiritual Murni SHD.

Tidak sedikit juga yang mengalami ‘kehabisan token jatah kasbon’, seperti yang terjadi secara kolektif akhir-akhir pada anggota program penggemblengan. Hal ini terjadi karena ketika sudah memiliki jatah kasbon yang besar dan berdurasi panjang, kemudian keenakan dan terjangkiti ‘PMS‘ akut, sehingga tidak pernah berusaha dengan kesungguhan untuk meningkatkan kemampuan meditasi/hening pemurnian jiwa. Imbasnya adalah proses pembersihan sisi gelap (shadows) pun tidak bergerak maju, mandeg, bahkan mundur.

Tanda-tanda kehabisan token jatah kasbon yang jelas terlihat adalah sebagai berikut,

1. Pernah mendapatkan hasil evaluasi yang lumayan baik bahkan terbilang tinggi, tetapi hanya sesaat saja.
2. Yang tadinya sempat berada di level kesadaran yang lumayan baik bahkan terbilang tinggi dalam durasi waktu yang cukup panjang, lalu tiba-tiba mak-gedebluk perosotan ‘Ular Tangga’ dan tidak pernah kembali ke titik optimal.
3. Tidak pernah konsisten dalam berlatih dan mengikuti cara belajar yang diberikan, misalnya yang tadinya rajin menjurnal dan berefleksi dengan kejujuran, setelah angka Level of Consciousness (LoC) meningkat lalu menjadi malas menjurnal dan berefleksi
4. Drop out dari program penggemblengan para leader

Untuk menciptakan dan mempertahankan jatah boosting caranya mudah, yaitu dengan mempertahankan rajutan karma baik atau lingkaran malaikat yang langgeng dan berkelanjutan. Untuk merajut lingkaran malaikatmu, bisa dicoba berlatih:

1. Memperbaiki niat belajarmu; kalau sudah tahu tidak tulus, ya, jangan diteruskan dan jangan disembunyikan di balik topeng
2. Memperbaiki kesungguhan dalam mempelajari teori dasar Spiritual Murni SHD dan latihan meditasi/hening pemurnian jiwa sesuai yang diajarkan
3. Berendah hatilah untuk ‘Mengosongkan Gelasmu’, supaya tidak habis waktu dalam drama eyel-eyelan
4. Berlatih meditasi/hening pemurnian jiwa dengan tulus, tekun, dan konsisten
5. Latihan bersyukur dengan mensyukuri hal sereceh dan seremeh apa pun, ciptakan rutinitas ‘Bersyukur yang Tulus‘ setiap hari (gratitude routines)
6. Buang kebiasaan (habit) dan pola pikir yang destruktif dan menghambat dirimu untuk bertumbuh
7. Tegas dan jujur pada diri sendiri, lakukan apa yang sudah diketahui selaras dan jangan lakukan yang sudah dimengerti sebagai tindakan tidak selaras. Misalnya, sudah tahu berkhayal jorok adalah dosa – ya jangan lakukan, sudah tahu kalau membantu orang lain tanpa pamrih adalah hal yang baik – ya lakukan sebanyak-banyaknya
8. Latihan bertindak dengan landasan ketulusan; memberi, membantu, beraktivitas, berkegiatan dengan dasar ketulusan, bahkan ketika bersyukur pun pastikan tidak pakai embel-embel ‘supaya dapat karma baik’, ya
9. Trust kepada ajaran sangatlah penting, bangunlah trust kepada ajaran apabila mau mendapatkan manfaat yang optimal dari ajaran Spiritual Murni SHD ini

Semua pointers di atas sebaiknya dilakukan paralel dan simultan, jangan dibuat terpisah-pisah. Misalnya, hanya mau melakukan yang nomor 7 saja, tapi malas melakukan nomor 4. Kalau seperti itu sama saja mencoba merajut lingkaran malaikat tetapi tertiban oleh rajutan lingkaran setan. Semua pointers di atas adalah satu kesatuan aksi yang besinergi dan berdampak langsung kepada proses pemurnian mental jiwa ragamu.

Berharap mendapatkan jatah kasbon dan pemberkatan adalah hal yang wajar, tapi penuhi dulu variabel matematis hukum Semestanya.

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
22 Maret 2025

Reaksi Anda: